Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini menyampaikan pandangannya mengenai cara verifikasi transaksi yang dilakukan pada Layer 2 (L2) di jaringan Ethereum. Menurut Buterin, Layer 2 di Ethereum memiliki keamanan yang diturunkan langsung dari Layer 1 (L1), yang berarti bahwa selama keamanan L1 tetap terjaga, aset-aset yang berada di L2 juga akan aman dan dapat ditarik kapan saja tanpa risiko. Pandangan ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap video yang dibagikan oleh pengembang Pratham Prasoon, yang membahas berbagai aspek keamanan transaksi di dunia kripto.
Buterin menjelaskan bahwa salah satu masalah utama yang sering dihadapi dalam transaksi di Layer 2 adalah periode penarikan yang lama. Di sistem blockchain saat ini, setelah transaksi dilakukan di L2, ada periode validasi selama tujuh hari. Ini berarti pengguna yang ingin menarik dana mereka dari L2 harus menunggu selama satu minggu sebelum mereka bisa mengakses aset tersebut. Hal ini tentu menjadi tantangan, terutama dalam situasi di mana kecepatan transaksi sangat penting.
Sebagai perbandingan, Layer 1 (L1) di Ethereum umumnya memiliki waktu konfirmasi transaksi yang lebih cepat, meskipun tetap tergantung pada kemacetan jaringan dan biaya gas yang bervariasi. Di L1, setelah transaksi dikonfirmasi oleh miner dan ditambahkan ke dalam blockchain, dana bisa segera diakses tanpa perlu menunggu periode validasi yang panjang. Namun, kelemahan utama dari transaksi di L1 adalah biaya yang lebih tinggi, terutama ketika jaringan sedang sibuk. Ini membuat L2 menjadi solusi yang menarik, karena menawarkan biaya transaksi yang jauh lebih rendah.
Untuk mengatasi masalah penarikan yang lambat di L2, Buterin memperkenalkan konsep “rollup yang di-stake”. Rollup ini memungkinkan stakers, yang menempatkan aset mereka sebagai jaminan, untuk memverifikasi transaksi hanya dalam hitungan detik. Dengan cara ini, pengguna dapat menarik dana mereka dari L2 dengan lebih cepat, mengurangi waktu tunggu yang biasanya diperlukan dalam proses tradisional. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang ingin mengakses dana mereka dengan segera.
Namun, meskipun L2 menawarkan biaya yang lebih rendah dan waktu konfirmasi yang lebih cepat dibandingkan L1, tantangan lain tetap ada, seperti memastikan keamanan yang setara dengan L1. Buterin menekankan bahwa selama L1 aman, L2 juga akan tetap aman, karena L2 mewarisi sebagian besar sifat keamanan dari L1. Oleh karena itu, kunci dari keberhasilan L2 adalah memastikan bahwa L1 tetap kuat dan terlindungi dari potensi ancaman.
Dalam diskusi sebelumnya, Vitalik Buterin juga menanggapi kritik yang diarahkan kepada Ethereum. Ia membela jaringan tersebut dengan mengedepankan fakta-fakta yang konkret. Buterin menekankan bahwa baik Layer 1 (L1) maupun Layer 2 (L2) di Ethereum mampu mengonfirmasi transaksi dalam hitungan detik, dengan biaya transaksi di L2 yang sangat rendah, bahkan kurang dari $0,01. Ini menjadi jawaban atas kekhawatiran mengenai biaya tinggi yang sering kali dikritik oleh komunitas.
Perbandingan antara Layer 1 (L1) dan Layer 2 (L2)
Keamanan dan Verifikasi:
- Layer 1 (L1): L1 di Ethereum adalah lapisan dasar blockchain yang mengelola dan mengamankan semua transaksi. Karena setiap transaksi langsung ditulis ke dalam blockchain utama, L1 menawarkan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Verifikasi dilakukan oleh jaringan miner yang tersebar secara global, membuatnya sangat tahan terhadap serangan. Namun, ini juga berarti bahwa setiap transaksi harus melalui proses konsensus yang memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih besar.
- Layer 2 (L2): L2, di sisi lain, adalah solusi off-chain yang dirancang untuk menangani transaksi secara lebih efisien dengan menurunkan beban dari L1. Transaksi di L2 diverifikasi dengan cara yang berbeda, seperti melalui rollup atau stakers, tetapi keamanan L2 tetap bergantung pada keamanan L1. Jika L1 aman, maka L2 juga aman. L2 memanfaatkan mekanisme “rollup yang di-stake” untuk memungkinkan verifikasi yang lebih cepat, sehingga mempercepat proses transaksi tanpa mengorbankan keamanan.
Kecepatan dan Efisiensi Transaksi:
- Layer 1 (L1): Di L1, setiap transaksi harus divalidasi oleh seluruh jaringan sebelum ditambahkan ke blockchain. Ini membuat L1 relatif lebih lambat, terutama ketika jaringan sedang sibuk. Dalam kondisi normal, waktu konfirmasi bisa memakan waktu beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada tingkat kemacetan jaringan dan biaya gas yang dibayarkan. Hal ini membuat L1 kurang efisien dalam menangani volume transaksi yang tinggi.
- Layer 2 (L2): L2 dirancang untuk mengatasi keterbatasan ini dengan memungkinkan transaksi dilakukan secara off-chain dan kemudian digabungkan ke dalam L1 secara berkala. Ini membuat L2 jauh lebih cepat dalam memproses transaksi, dengan waktu konfirmasi yang bisa hanya dalam hitungan detik. Misalnya, dengan rollup yang di-stake, stakers dapat memverifikasi transaksi secara instan, sehingga pengguna tidak perlu menunggu lama untuk menarik dana mereka. Efisiensi ini sangat bermanfaat untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan transaksi tinggi dengan biaya yang rendah.
Biaya Transaksi:
- Layer 1 (L1): Salah satu kelemahan utama L1 adalah biaya transaksi yang bisa sangat tinggi, terutama saat jaringan mengalami lonjakan aktivitas. Biaya gas yang tinggi sering kali menjadi hambatan bagi pengguna, terutama untuk transaksi dalam jumlah kecil.
- Layer 2 (L2): Sebaliknya, L2 menawarkan biaya transaksi yang jauh lebih rendah. Karena transaksi di L2 tidak langsung ditulis ke blockchain utama, biaya gas yang diperlukan jauh lebih sedikit. Ini membuat L2 menjadi pilihan yang menarik bagi pengguna yang ingin melakukan transaksi dengan biaya minimal.
Kapasitas dan Skalabilitas:
- Layer 1 (L1): Kapasitas L1 terbatas oleh kebutuhan untuk memverifikasi setiap transaksi secara langsung di blockchain utama. Ini membuat L1 kurang skalable, terutama ketika jumlah transaksi meningkat secara signifikan.
- Layer 2 (L2): L2 meningkatkan skalabilitas jaringan Ethereum dengan memproses transaksi di luar rantai utama dan hanya memindahkan data yang diperlukan ke L1. Ini memungkinkan jaringan untuk menangani lebih banyak transaksi tanpa membebani L1, sehingga meningkatkan kapasitas keseluruhan ekosistem Ethereum.
Baca juga Vitalik Buterin Donasi Sebanyak 200 ETH Ke Memecoin Bertema Hewan