Ripple telah menyumbangkan $5 juta dalam bentuk XRP untuk dana pelantikan Presiden terpilih Donald Trump. CEO Ripple, Brad Garlinghouse, sebelumnya telah mengadakan pertemuan pribadi dengan Presiden Trump, yang memicu pergerakan besar di pasar, terutama pada harga XRP.
Selain Ripple, CEO Coinbase, Brian Armstrong, bersama perusahaannya, juga menyumbangkan $1 juta untuk pelantikan Presiden Trump. Kini, platform perdagangan global Kraken dan proyek DeFi tokenisasi, Ondo Finance, juga masing-masing berkontribusi sebesar $1 juta. Para donatur akan diundang ke acara kebaktian Minggu, pesta pelantikan, dan bahkan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan anggota kabinet Trump.
Baca Juga Richard Heart, Pendiri Pulse Chain dan HEX Dicari Interpol Atas Tuduhan Penggelapan Pajak
Alasan utama di balik sumbangan ini adalah kebutuhan akan aturan yang lebih jelas di industri kripto. Pendekatan Trump yang pro-bisnis dan janjinya untuk melonggarkan regulasi menjadikannya sosok penting bagi dunia kripto.
Apa Langkah Berikutnya untuk Ripple?
Keterlibatan Ripple dalam acara-acara besar seperti ini, ditambah dengan kemitraannya dengan institusi seperti Bitstamp dan upaya berkelanjutannya di pasar global, semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di dunia kripto.
Keterlibatan Ripple dengan pejabat penting AS semakin terlihat. Selain donasi ini, Ripple telah mengadakan beberapa pertemuan dengan Federal Reserve dan pelaku keuangan besar lainnya. Perusahaan ini memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam ruang blockchain dan kripto, dengan XRP sebagai aset andalannya. Donasi ini juga dapat menjadi sinyal strategi Ripple untuk meningkatkan visibilitas dan pengaruhnya seiring perkembangan kripto di AS.
Meskipun pasar mungkin mengalami volatilitas, fundamental mendasar untuk XRP dan Ripple tetap kuat. Dorongan untuk pembayaran kripto bebas pajak dan integrasi blockchain yang semakin luas dalam sistem keuangan global menunjukkan bahwa potensi XRP baru saja mulai terwujud.
Analisa Teknikal XRP Pasca Berita Tersebut
Harga XRP saat ini berada dalam fase konsolidasi, dengan pergerakan yang tertahan di antara area resistance kuat di sekitar 2.35-2.45 dan zona support utama di 2.15-2.20. Resistance yang ditandai sebagai Strong High menunjukkan tekanan jual yang signifikan, sementara support di area biru menjadi penahan pergerakan bearish sejauh ini. Struktur pasar ini mencerminkan ketidakpastian, di mana para pelaku pasar tampaknya masih menunggu katalis untuk menentukan arah pergerakan harga berikutnya.
Analisa lebih lanjut menunjukkan beberapa titik kunci, seperti Change of Character (ChoCH) dan Break of Structure (BOS), yang menandakan adanya pergantian arah tren pada beberapa periode waktu sebelumnya.
Meskipun ada indikasi pergerakan bullish, resistance yang kuat terus menahan harga untuk melanjutkan kenaikan. Sebaliknya, zona support juga menunjukkan kekuatan yang signifikan, menjaga harga dari penurunan lebih lanjut. Dengan kondisi ini, pasar berada dalam fase menunggu, di mana breakout atau breakdown dari zona ini akan menjadi penentu arah berikutnya.
Jika harga berhasil menembus resistance di 2.35-2.45, hal ini dapat menjadi sinyal bullish yang kuat dan mendorong harga menuju level yang lebih tinggi. Sebaliknya, penembusan ke bawah support di 2.15-2.20 bisa menjadi sinyal bearish, membuka peluang bagi pergerakan menuju zona yang lebih rendah, seperti area di bawah 2.10 yang ditandai sebagai Weak Low. Karena itu, penting bagi trader untuk memantau pergerakan harga di sekitar area kunci ini.
Secara keseluruhan, kondisi saat ini membutuhkan pendekatan yang hati-hati. Trader disarankan untuk menunggu konfirmasi breakout atau breakdown sebelum membuka posisi. Untuk strategi trading, peluang beli dapat muncul di zona support dengan target ke resistance, sedangkan peluang jual dapat diambil jika harga menunjukkan tanda-tanda penolakan (rejection) dari resistance atau breakdown dari support.