Bitcoin terus mengalami penurunan yang signifikan, jatuh di bawah angka $83,000, menunjukkan penurunan sekitar 25% sejak puncaknya pada 20 Januari. Penurunan harga ini mencerminkan tekanan besar yang dihadapi oleh pasar kripto, dengan banyak trader yang melakukan penjualan besar-besaran untuk meminimalkan kerugian.

Meskipun pasar kripto saat ini suram, beberapa veteran market tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Mereka berpendapat bahwa penurunan lebih dari 30% dalam siklus bull adalah hal yang umum terjadi, dan sering kali diikuti dengan rebound yang kuat.

Tidak hanya harga Bitcoin yang mengalami penurunan, tetapi Bitcoin Fear & Greed Index juga turun tajam, mencatatkan angka 10, yang merupakan level terendah sejak kehancuran FTX pada November 2022. Angka ini mencerminkan ketakutan ekstrem di pasar, yang menyebabkan meningkatnya tekanan jual karena investor takut akan kerugian lebih lanjut.
Ketika investor merasa cemas, mereka cenderung bergegas menjual aset mereka, meskipun ini mungkin bukan langkah terbaik dalam jangka panjang. Namun, banyak analis melihat penurunan ini sebagai kesempatan untuk membeli Bitcoin dengan harga yang lebih rendah, dengan optimisme bahwa pasar akan kembali pulih setelah koreksi ini.
Keterpurukan Pasar Kripto dan Reaksi dari Analis
Dengan penurunan Bitcoin yang tajam, banyak analis memperingatkan investor untuk tidak panik. Penurunan harga yang tajam di tengah ketidakpastian makroekonomi ini menciptakan kekhawatiran di kalangan pedagang dan investor, yang khawatir akan penurunan lebih lanjut.
Namun, analis seperti Ki Young Ju dari CryptoQuant menegaskan bahwa perbaikan 30% atau lebih dalam pasar bullish adalah hal yang biasa. Menurut mereka, penurunan ini adalah kesempatan besar untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah, karena faktor struktural seperti penurunan pasokan setelah halving akan mendorong harga Bitcoin di masa depan.
Namun, perhatian pasar juga tertuju pada faktor-faktor makroekonomi, seperti kebijakan moneter AS dan ketegangan perdagangan internasional, yang dapat memengaruhi sentimen pasar. Meskipun Bitcoin masih menunjukkan volatilitas, banyak yang percaya bahwa penurunan harga ini hanya bersifat sementara.
Baca juga Berachain Melesat! Jadi Blockchain DeFi Terbesar Keenam dengan TVL US$3,2 Miliar
Menyikapi Ketidakpastian dengan Strategi yang Tepat
Market Bitcoin saat ini memang menunjukkan penurunan yang tajam, dengan Fear and Greed Index yang menunjukkan level terendah yang pernah tercatat. Namun, di balik ketakutan ini, terdapat peluang besar bagi mereka yang dapat melihat potensi jangka panjang Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan.
Meskipun ketidakpastian makroekonomi dan volatilitas pasar terus menjadi tantangan, banyak analis dan investor yang tetap optimis terhadap masa depan Bitcoin, menilai koreksi pasar ini sebagai bagian dari siklus yang lebih besar.
Ke depan, dinamika pasokan dan permintaan, serta adopsi institusional, kemungkinan akan memainkan peran penting dalam mendorong harga Bitcoin ke tingkat yang lebih tinggi, meskipun dalam jangka pendek pasar akan tetap bergolak
Baca juga Bitcoin Berdarah! ETF Dibuang, Likuidasi Gila-Gilaan Capai US$1,3 Miliar