Selama periode sepekan terakhir, sejak tanggal 23 hingga 30 Juni, Bitcoin berhasil mencatatkan kenaikan harga sebesar +7,32%. Peningkatan ini menunjukkan adanya sentimen positif yang cukup kuat di pasar kripto, meskipun volatilitas masih menjadi faktor yang mendominasi pergerakan harga.
Sepanjang minggu ini, Bitcoin sempat menyentuh harga terendah di level $99,648 sebelum akhirnya rebound dan mencapai titik tertinggi mingguan di angka $108,303. Rentang harga tersebut menegaskan bahwa minat beli investor tetap tinggi setiap kali harga turun mendekati area psikologis $100,000.
Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin tercatat sebesar $2,155,970,815,997, mengukuhkan posisinya sebagai aset kripto dengan nilai pasar terbesar di dunia. Sementara itu, volume perdagangan Bitcoin dalam 24 jam terakhir berada di angka $17,163,071,888. Angka ini menunjukkan likuiditas pasar yang masih terjaga dengan baik, memberikan ruang bagi pelaku pasar untuk melakukan transaksi dalam skala besar.
Kenaikan harga Bitcoin dalam sepekan terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti optimisme investor terhadap kebijakan makroekonomi global, arus masuk dana institusional, serta meningkatnya minat spekulatif menjelang paruh kedua tahun ini. Meski demikian, investor tetap diimbau untuk mencermati dinamika pasar secara cermat, mengingat potensi koreksi masih dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dengan pergerakan positif ini, pasar kini menantikan apakah Bitcoin mampu mempertahankan momentum kenaikannya atau akan menghadapi fase konsolidasi dalam beberapa hari ke depan.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Setelah berhasil melakukan manuver liquidity sweep pada pekan lalu, harga Bitcoin saat ini berada pada fase krusial yang dapat menentukan arah pergerakan selanjutnya. Momentum kenaikan yang terjaga membuka peluang bagi Bitcoin untuk melanjutkan reli, dengan syarat harga mampu menembus dynamic resistance yang kini membatasi ruang gerak bullish.
Breakout yang valid dari area dynamic resistance ini akan menjadi sinyal teknikal yang cukup kuat, menandakan bahwa tekanan beli masih mendominasi pasar. Jika hal ini terjadi, Bitcoin berpotensi mencetak level harga yang lebih tinggi dalam waktu dekat seiring dengan semakin solidnya keyakinan para pelaku pasar.
Namun demikian, apabila upaya breakout tersebut gagal dan harga tidak mampu bertahan di atas area dynamic resistance, maka Bitcoin kemungkinan akan menghadapi tekanan jual yang memicu terjadinya koreksi harga. Skenario koreksi ini diperkirakan akan membawa harga kembali menguji zona support terdekat sebagai area pertahanan utama sebelum menentukan arah berikutnya.
Bitcoin: Apparent Demand
Dalam beberapa hari terakhir, new buyer demand untuk Bitcoin tercatat gagal menyerap tekanan suplai gabungan yang berasal dari newly mined coins serta aksi jual dari long-term holders (LTHs). Kondisi ini membuat Apparent Demand Bitcoin kembali berbalik negatif, mengindikasikan ketidakseimbangan mendasar antara suplai dan permintaan.
Market Impact: Ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan ini menciptakan lingkungan pasar dengan risiko tinggi untuk terjadinya koreksi harga dalam jangka pendek. Selain itu, sinyal ini mencerminkan adanya kelemahan mendasar di pasar.
Analysis & Impact:
Metrik Apparent Demand berfungsi sebagai indikator yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai keseimbangan inti pasar Bitcoin. Metrik ini mengukur seberapa besar permintaan baru (new demand) mampu menandingi suplai yang datang dari dua sumber utama: newly mined coins dan koin milik LTHs yang sebelumnya tidak aktif namun kini kembali berpindah tangan.
Hasil pembacaan Apparent Demand yang negatif saat ini menegaskan adanya defisit permintaan yang cukup krusial. Arus suplai koin dari penambang dan aksi profit-taking para LTHs kini lebih besar dibandingkan pembelian yang dilakukan oleh pembeli baru. Hal ini menjadi sinyal bearish dengan dua implikasi utama:
- Suplai koin yang “for sale” di pasar meningkat secara langsung, memberikan tekanan penurunan pada harga.
- Aksi jual oleh LTHs yang kerap dianggap sebagai “smart money”dapat diartikan bahwa para pemain berpengalaman melihat potensi pelemahan di pasar.
Dengan kondisi seperti ini, investor diharapkan tetap waspada terhadap potensi pergerakan harga yang lebih lemah dalam jangka pendek. Pengamatan lebih lanjut terhadap metrik on-chain seperti Apparent Demand dapat membantu memetakan risiko sekaligus merumuskan strategi pengelolaan portofolio yang lebih adaptif di tengah dinamika pasar yang penuh ketidakpastian.
Kesimpulan
Dalam sepekan terakhir, Bitcoin menunjukkan performa positif dengan kenaikan +7,32% dan likuiditas pasar yang tetap terjaga. Namun, potensi pergerakan minggu depan masih bergantung pada kemampuan harga untuk menembus dynamic resistance. Sinyal Apparent Demand yang kembali negatif menjadi peringatan bahwa tekanan suplai dari miners dan long-term holders saat ini melebihi permintaan baru. Hal ini menciptakan risiko koreksi jangka pendek. Investor disarankan tetap waspada, memantau sinyal teknikal secara berkala, dan mengatur strategi risiko dengan disiplin di tengah kondisi pasar yang rentan volatilitas.
Baca Juga: Bedah Kripto Moonveil ($MORE)