Peneliti dari Ethereum Foundation, Justin Drake, mengusulkan sebuah inisiatif ambisius bernama “Lean Ethereum”. Gagasan ini bertujuan untuk membuat jaringan Ethereum tidak hanya lebih sederhana dan efisien, tetapi juga tahan terhadap ancaman dari komputasi kuantum (quantum-secure).
Usulan ini mencakup penyederhanaan pada tiga lapisan utama Ethereum: lapisan konsensus, lapisan data, dan lapisan eksekusi.
Strategi Kunci dalam “Lean Ethereum”

Drake mengusulkan tiga pilar utama untuk mencapai tujuan tersebut:
- Lapisan Eksekusi dengan Teknologi Zero-Knowledge: Drake menyarankan penggunaan mesin virtual berbasis zero-knowledge, sebuah teknologi yang dapat memverifikasi kebenaran data tanpa harus mengungkapkan isinya. Ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tapi juga menjadikan Ethereum lebih siap menghadapi serangan dari komputer kuantum yang super canggih.
- Efisiensi Penyimpanan dengan Data Availability Sampling: Untuk mengurangi beban penyimpanan data, usulan ini mencakup penerapan data availability sampling. Metode ini memungkinkan verifikasi sebagian kecil data dari sebuah blok secara acak, sehingga integritas blok tetap terjaga tanpa harus mengunduh seluruh data. Hal ini akan membuat jaringan lebih ringan dan efisien.
- Penyederhanaan Lapisan Konsensus dengan RISC-V: Drake mengusulkan penggunaan arsitektur RISC-V, sebuah kerangka kerja instruksi komputer yang disederhanakan. Para pendukungnya yakin bahwa arsitektur ini dapat mengurangi potensi celah keamanan dan backdoors, sehingga seluruh sistem konsensus menjadi lebih aman dan stabil.

Dukungan dari Vitalik Buterin dan Komunitas
Ide untuk menyederhanakan arsitektur Ethereum sebenarnya sudah lama disuarakan oleh para pengembang. Bahkan, pendiri Ethereum sendiri, Vitalik Buterin, pada bulan Mei lalu menyatakan keinginannya untuk menyederhanakan arsitektur Ethereum agar tidak terlalu kompleks.
Baca Juga Bedah Kripto Naoris Protocol ($NAORIS)
Menurut Buterin, kompleksitas yang berlebihan selama ini telah menyebabkan:
- Pemborosan sumber daya pengembangan.
- Meningkatnya risiko keamanan.
- Budaya penelitian yang kurang terbuka.
Sebelumnya, Buterin juga sudah pernah mengusulkan peralihan ke arsitektur RISC-V untuk membuat Ethereum lebih cepat dan stabil.
Sementara itu, komunitas lain juga memberikan alternatif. XinXin Fan dari IoTeX, misalnya, mengusulkan penggunaan zero-knowledge proofs berbasis hash sebagai solusi quantum-secure tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna.
Semua ini menunjukkan bahwa komunitas Ethereum sangat serius dalam mencari cara untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi jaringan mereka di masa depan.