Dalam kurun waktu sembilan bulan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, perusahaan milik Michael Saylor, Strategy, telah menggandakan kepemilikan Bitcoin-nya. Strategi agresif ini dipicu oleh kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump, yang kontras dengan regulasi ketat sebelumnya.
Pembelian Bitcoin Terbesar dalam Sejarah Perusahaan
Pada awal pekan ini, Strategy mengumumkan melalui dokumen resmi ke SEC bahwa mereka telah membeli 21.021 BTC senilai $2,46 miliar dalam seminggu terakhir.
Ini adalah pembelian terbesar ketiga dalam sejarah perusahaan dari segi nilai dolar. Yang menarik, pembelian ini dilakukan saat harga Bitcoin sedang tinggi, dengan rata-rata $117.256 per koin, menunjukkan keyakinan Saylor pada nilai jangka panjang Bitcoin.
Dua pembelian besar lainnya yang juga terjadi setelah pemilu bulan November lalu adalah:
- 55.500 BTC senilai $5,4 miliar
- 51.780 BTC senilai $4,6 miliar
Dengan pembelian-pembelian ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy kini mencapai 628.791 BTC, yang bernilai sekitar $72,2 miliar.

Bitcoin Sebagai “Freedom Virus”
Chairman Strategy, Michael Saylor, menyebut Bitcoin sebagai “freedom virus” dalam wawancaranya dengan Fox Business.
Menurutnya, Bitcoin adalah sebuah ekosistem yang kuat dan tidak dapat dihentikan, layaknya “swarm of bees.” Saylor juga menyebut bahwa sebagian besar pelaku Wall Street masih belum sepenuhnya memahami potensi sejati dari Bitcoin.
Baca Juga Bedah Kripto Titan Network ($TNT)
Dengan laba bersih sebesar $10 miliar pada kuartal kedua, Strategy kini menempati posisi keempat sebagai perusahaan keuangan paling menguntungkan di Amerika Serikat. Saylor yakin bahwa adopsi Bitcoin oleh perusahaan lain adalah langkah alami yang akan menjadi norma di masa depan, seperti halnya penggunaan listrik atau internet.