BALI, Indonesia, 22 Agustus 2025 – Coinfest Asia rubah Nuanu Creative City di Bali jadi lokasi festival Web3 raksasa. Lebih dari 10 ribu peserta dari 90 negara datang, 300+ pembicara tampil dalam 100 sesi, plus 100 side event yang tersebar di berbagai titik.
Yang membuatnya berbeda dari yang lainnya Coinfest ini bukan konferensi kaku melainkan festival kripto yang interaktif. Musik, seni, dan budaya Bali menyatu mulus dengan inovasi, bikin Web3 terasa dekat dan bisa “dirasakan”, bukan hanya didengar. Di sini, adopsi bertemu eksperimen; ide cepat lahir, lebih cepat lagi diuji.
Founder, builder, investor, regulator, dan komunitas tak cuma bertukar kartu nama tapi mereka ngobrol, menguji hipotesis, lalu menjahit kolaborasi. Banyak percakapan penting yang lahirnya di tepi pantai, di koridor, dan di sela aktivasi.
Pengalaman Imersif di Coinfest Asia 2025
Aktivitasnya dirancang untuk mengajak orang untuk turut andil dalam acara ini. Ada tantangan trading live bersama Pintu, adu strategi di kompetisi catur bareng Anichess, sampai mascot battles yang jadi magnet penonton. Selain itu juga ada sesi live degen dan obrolan Web3 yang ringan dinikmati, tapi tetap berbobot.
Identitas Bali memberi rasa yang khas. Parade Ogoh-ogoh dan pertunjukan tradisi hadir sebagai penanda bahwa teknologi dan budaya bisa berjalan beriringan. Hasilnya bukan tempelan, melainkan pengalaman yang saling menguatkan.
Brand global seperti Polkadot, Sui, Coinstore, dan Binance tampil dengan booth yang rasanya lebih seperti arena bermain ketimbang stan pameran. Networking pun terjadi dimana – mana, efektif dan mendorong ide tumbuh organik yangmenjadikan kolaborasi terjadi tanpa dipaksa.
Wawasan Strategis & Legitimasi Regulator
Di balik vibes festival, panggungnya serius mengupas isu strategis: institutional capital, real-world assets, DeFi, hingga adopsi Web3 di Asia. Perwakilan dari Binance, Ripple, Stellar, Fireblocks, Bybit, Polygon, Trust Wallet, Xendit, sampai BRI Ventures yang memberi pandangan dari berbagi arah dan taktik yang substansinya tebal namun penyajiannya tetap cair.
Format “festival yang memberi energi” ini juga dipuji para tamu. Esensinya sama, Coinfest membuat dialog terbuka lebih mudah terjadi, mempertemukan pemimpin industri, regulator, dan pengguna ritel dalam ruang yang terasa akrab. Dengan format yang ada Coinfest pun membuat Indonesia dipandang unik karena banyak proyek berlimpah dengan basis pengguna masif dan Bali yang berperan sebagai jembatan global-lokal.
Lapisan penting lainnya datang dari dukungan resmi OJK untuk Coinfest Asia dan Indonesia Blockchain Conference (IBC) 2025. Dengan legitimasi regulator, festival ini bukan hanya panggung budaya–bisnis, tetapi juga forum kredibel yang ikut membentuk arah masa depan aset digital Indonesia.
Menuju Coinfest Asia 2026
Kesuksesan tahun ini jadi pijakan untuk melompat lebih tinggi. Filosofinya Coinfest ini sederhana, Coinfest ingin jadi sebuah acara yang produktif dan menyenangkan, namun pengunjung tidak sekadar “datang dan pulang”, tapi benar-benar merasakan budaya kripto, lalu membawa pulang koneksi yang berdampak.
Dukungan industri pun kian luas: Tokocrypto, Binance, Bybit, Bitget, CFX, CoinEx, Fireblocks, Gate, Sui, Coinstore, Polkadot, Mandala Chain, IOTA, Manta, OSLPay, Koinsayang, OKX, PINTU, Stellar, Triv, MEXC Ventures, dan banyak lagi. Kemitraan dengan X (sebelumnya Twitter) memperlebar jangkauan cerita ke audiens global.
Tak heran, Coinfest 2026 ditargetkan lebih besar dan lebih berdampak tetap setia pada DNA Coinfest yang dapat menyatukan industri, budaya, dan komunitas.
