Ada kabar menarik nih dari dunia perusahaan digital asset treasury (DAT), yaitu perusahaan yang menimbun kripto di neraca keuangannya (kayak menyimpan harta karun digital).
Menurut David Duong, Kepala Riset Investasi dari Coinbase, seiring pasar kripto makin matang dan dewasa, kita akan melihat fenomena konsolidasi alias “kawin massal” di antara perusahaan-perusahaan DAT ini. Intinya, hanya segelintir pemain besar yang akan mendominasi panggung!
Baca Juga NFT di Jaringan Base Lagi Ngebut di September!
Strategi Baru: Akuisisi dan Jurus “Crypto-Native”
Kenapa ini terjadi? Selain untuk mendongkrak harga saham, banyak perusahaan akan menempuh jalur Merger dan Akuisisi (M&A), seperti yang baru-baru ini terjadi antara Strive dan Semler Scientific. Duong bilang, aksi korporasi semacam ini akan makin sering kita dengar.
Nggak cuma itu, perusahaan DAT juga mulai pamer jurus-jurus yang lebih “khas kripto” (crypto-native), lho! Contohnya:
- Staking: Mendapatkan imbal hasil dari menyimpan koin (kayak deposito tapi di dunia kripto).
- DeFi Looping: Teknik meminjam dan memutar aset yang sama berulang kali untuk memperbesar potensi untung.
Namun, Duong mengingatkan bahwa semua inovasi ini akan sangat bergantung pada peraturan baru, kondisi likuiditas pasar, dan tekanan persaingan. Bahkan, Standard Chartered sempat mengingatkan kalau nggak semua DAT bakal kuat bertahan lama—mereka harus cepat berinovasi atau terancam gulung tikar!
Arena Persaingan: Ini Bukan Lagi Melawan Pasar, Tapi Melawan Teman Sendiri!
Kompetisi di antara perusahaan DAT kini sudah masuk tahap “Player vs Player”. Mereka berlomba-lomba untuk menonjol di antara para pesaing.
Salah satu strategi paling panas adalah buyback saham (perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri). Tujuannya? Memberi kesan bahwa perusahaan itu istimewa di mata investor, karena diperkirakan hanya pemain-pemain raksasa yang bisa mendominasi setiap jenis token.
Contohnya, perusahaan media Thumzup (yang punya Bitcoin dan Dogecoin) dan DeFi Development Corp (perusahaan treasury Solana) kompak meningkatkan program buyback mereka secara fantastis!
Tapi, ada tapinya…
- Langkah buyback ini kadang-kadang membuat dana perusahaan lebih fokus untuk menopang harga saham, bukan untuk menambah koleksi kripto, yang bisa jadi tekanan negatif ke harga kripto di pasar.
- Duong menegaskan, buyback itu bukan jaminan sukses! Efektivitasnya tergantung pada bagaimana investor melihat fundamental perusahaan. Kalau investor yakin perusahaan itu sehat dan transparan, harga saham bisa naik. Kalau enggak? Buyback justru bisa dianggap sebagai sinyal bahaya, seperti yang terjadi pada TON Strategy Company, di mana harga sahamnya malah anjlok setelah pengumuman buyback.
Seberapa Banyak Kripto yang Sudah Mereka Kumpulkan? GILA BANYAKNYA!
Perusahaan-perusahaan treasury aset digital ini sudah menimbun harta karun yang luar biasa besar:
- Bitcoin (BTC): Mereka menguasai lebih dari 1,4 Juta BTC, nilainya lebih dari $166 Miliar (sekitar 6,6% dari total suplai BTC!).
- Ethereum (ETH): 68 perusahaan memegang total 5,49 Juta ETH senilai lebih dari $24 Miliar.
- Solana (SOL): Token ini juga lagi naik daun, dengan 9 perusahaan publik tercatat memiliki lebih dari 13,4 Juta SOL senilai lebih dari $3 Miliar.
Intinya, dunia kripto lagi dalam fase “survival of the fittest,” di mana yang kuat akan makin kuat, dan mereka yang inovatif akan jadi pemenangnya!
