Pada Mei 2025, FIFA mengumumkan peluncuran blockchain layer-1 khusus yang dibangun menggunakan teknologi Subnet dari Avalanche. Langkah ini menandai peralihan dari penggunaan blockchain Algorand yang sebelumnya digunakan untuk inisiatif Web3 FIFA, termasuk peluncuran platform FIFA Collect, marketplace NFT resmi FIFA menjelang Piala Dunia Antarklub 2023 di Arab Saudi.

Blockchain baru ini akan menjadi infrastruktur utama bagi seluruh produk digital FIFA berbasis blockchain, mulai dari koleksi digital hingga gim berbasis teknologi Web3, dengan fokus pada peningkatan performa, skalabilitas, dan kenyamanan pengguna.
Strategi Web3 FIFA
Ada beberapa alasan utama di balik keputusan FIFA beralih dari Algorand dan memilih membangun blockchain sendiri. Faktor utamanya adalah kendali penuh, kemampuan skalabilitas, dan integrasi ekosistem.
1. Kontrol Penuh atas Infrastruktur
Dalam kemitraan sebelumnya dengan Algorand, FIFA bergantung pada protokol eksternal untuk mendukung platform koleksi digitalnya. Meskipun Algorand dikenal hemat energi dan biaya transaksi yang rendah, ekosistemnya masih tergolong tertutup.
Dengan membangun blockchain sendiri, FIFA mendapatkan kendali sepenuhnya terhadap struktur dan pengembangan protokol. Hal ini memungkinkan FIFA mengatur sendiri cara aset digital diterbitkan, bagaimana integrasi gim dilakukan, dan bagaimana penggemar berinteraksi dengan produk digital mereka tanpa harus mengikuti perkembangan dari pihak ketiga.
2. Skalabilitas untuk Acara Global
FIFA melayani basis penggemar yang diklaim mencapai lebih dari 5 miliar orang di seluruh dunia. Selama Piala Dunia 2022, pertandingan final ditonton oleh lebih dari 1,5 miliar orang.
Infrastruktur blockchain yang digunakan FIFA harus mampu menangani lonjakan trafik yang sangat tinggi selama acara besar tersebut. Teknologi Avalanche Subnet memungkinkan FIFA membangun blockchain khusus yang dapat diskalakan secara mandiri dari jaringan Avalanche utama, dengan throughput (kemampuan pemrosesan transaksi) dan sistem tata kelola yang bisa disesuaikan untuk menghadapi lonjakan aktivitas pengguna saat acara berlangsung.
3. Kompatibilitas Lebih Baik untuk Pengembang dan Pengguna
Berbeda dengan Algorand yang tidak mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM), Subnet Avalanche dirancang kompatibel dengan EVM sejak awal. Ini artinya, blockchain FIFA dapat terhubung secara langsung dengan ekosistem Ethereum.

Bagi pengembang, hal ini memudahkan untuk memigrasikan atau membangun smart contract menggunakan bahasa Solidity. Bagi pengguna, ini berarti mereka bisa menggunakan wallet Web3 yang populer seperti MetaMask atau Trust Wallet tanpa perlu belajar atau menggunakan wallet khusus.
4. Interoperabilitas Antar-Blockchain
Avalanche memposisikan teknologi Subnet-nya sebagai solusi modular bagi perusahaan yang ingin membangun jaringan blockchain sendiri namun tetap bisa terhubung dengan blockchain lain. Pendekatan ini sejalan dengan ambisi FIFA untuk memperluas jangkauan layanan Web3 mereka—tidak hanya koleksi digital, tetapi juga gim berbasis blockchain dan alat partisipasi penggemar yang saling terhubung.
Teknologi Blockchain untuk Dunia Sepak Bola
Blockchain FIFA dibangun sebagai Subnet khusus, artinya ia berdiri secara independen namun tetap mendapatkan manfaat dari sistem konsensus dan infrastruktur Avalanche. Subnet ini dapat memiliki token ekonomi, validator, dan logika smart contract sendiri.
Dengan dukungan terhadap EVM, para pengembang dapat membuat decentralized applications (DApp) berbasis Solidity, dan FIFA bisa memilih untuk terhubung ke ekosistem decentralized finance (DeFi) dan NFT yang lebih luas.
Kini, para pengguna perlu menggunakan wallet EVM kompatibel karena dukungan terhadap wallet berbasis Algorand—yang digunakan pada fase awal FIFA Collect—telah dihentikan.
Pengalaman Baru untuk Penggemar Sepak Bola
Dengan blockchain baru yang kini telah aktif, penggemar mulai merasakan pengalaman digital baru yang dibangun di atasnya—dari koleksi digital dengan manfaat tambahan hingga gim interaktif dan platform komunitas berbasis token.
Koleksi Digital FIFA
Platform FIFA Collect telah sepenuhnya bermigrasi dari Algorand ke blockchain baru berbasis Avalanche pada Juni 2025. Penggemar masih bisa membeli dan memperdagangkan momen-momen ikonik dari turnamen FIFA sebagai NFT, namun kini sebagian NFT tersebut hadir dengan manfaat di dunia nyata.
Beberapa koleksi digital menawarkan keuntungan seperti tiket pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 atau airdrop eksklusif menjelang Piala Dunia 2026. Platform ini juga lebih mudah digunakan berkat integrasi wallet yang lebih baik dan kecepatan transaksi yang meningkat. Pengembangan teknis FIFA Collect kini dikelola oleh pengembang Web3, Modex.
Game Mobile dengan Kepemilikan Digital Nyata
FIFA juga memasuki dunia gim blockchain melalui gim mobile FIFA Rivals, yang dikembangkan bersama Mythical Games dan Bacon Games. Gim ini dirilis secara global pada Juni 2025, bertepatan dengan Piala Dunia Antarklub.
Berbeda dari gim sepak bola tradisional, FIFA Rivals mengusung gameplay bergaya arkade dan fantasi. Pemain dapat membentuk tim, bertanding secara real-time, dan mengoleksi kartu pemain digital yang semuanya berbentuk NFT. Aset dalam gim ini bisa diperdagangkan di jaringan Mythos, artinya para pemain benar-benar memiliki aset digital yang mereka dapatkan.
Token untuk Menyatukan Penggemar Global
Blockchain FIFA juga menjadi wadah lahirnya ekosistem berbasis komunitas. Salah satu yang paling menonjol adalah 0xFútbol, proyek komunitas berbasis Avalanche yang ingin menghadirkan partisipasi digital dan kepemilikan kepada para penggemar.
Baca Juga Uber Eksplorasi Penggunaan Stablecoin untuk Pembayaran Global
Diluncurkan pada Juni 2025, platform ini berpusat pada token FUTBOL, yang menjadi aset penghubung untuk berbagai aplikasi dan gim. Penggemar bisa menggunakan token ini untuk mengikuti prediksi pertandingan, misi bertema turnamen, dan mendapatkan hadiah atas partisipasi mereka. Tujuan jangka panjangnya adalah memberikan penggemar porsi kepemilikan nyata dalam dunia sepak bola.
FIFA dan Keterlibatan Penggemar di Era Web3
Kemudahan Akses Global
Dengan mengadopsi kompatibilitas EVM, FIFA membuka akses yang lebih luas bagi penggemar di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Mereka kini bisa menggunakan wallet kripto populer seperti MetaMask dan WalletConnect untuk mengakses berbagai layanan digital FIFA.
Dari Penonton Menjadi Peserta
Blockchain baru ini memungkinkan penggemar untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga terlibat aktif. Lewat platform seperti FIFA Collect dan gim FIFA Rivals, para pendukung bisa memiliki aset digital, mendapatkan imbalan, dan ikut serta dalam pengalaman interaktif yang sebelumnya tidak tersedia.
Proyek komunitas seperti 0xFútbol bahkan memungkinkan penggemar berperan sebagai pemilik, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, serta mendapatkan pengalaman imersif yang lebih dalam.
Fan Token dan Ekosistem Loyalitas Global
Blockchain FIFA menciptakan fondasi untuk pasar global yang memungkinkan penggemar mendapatkan hak digital, program loyalitas, dan akses ke konten eksklusif maupun pengalaman pertandingan. Integrasi Web3 ini menjadi langkah besar FIFA menuju masa depan yang lebih partisipatif dan terkoneksi bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia.