Pemerintah Amerika Serikat telah menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia, berkat berbagai penyitaan terkait dengan kejahatan dunia maya, salah satunya adalah dari operasi penutupan Silk Road. Operasi ini tidak hanya mengamankan puluhan ribu Bitcoin, tetapi juga menempatkan pemerintah AS sebagai salah satu pemain utama di pasar cryptocurrency, khususnya dalam hal kepemilikan Bitcoin. Sejarah penyitaan ini dimulai ketika Departemen Kehakiman AS (DOJ) melakukan operasi besar-besaran terhadap pasar gelap online Silk Road pada tahun 2013. Silk Road adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi ilegal, seperti penjualan narkoba, senjata, dan informasi kartu kredit curian, dengan menggunakan Bitcoin sebagai mata uang utama. Ross Ulbricht, pendiri Silk Road, ditangkap oleh pihak berwenang AS pada tahun 2013 dan dijatuhi dua hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Amerika Serikat saat ini merupakan salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia, posisi yang diraihnya terutama melalui penyitaan besar-besaran terkait kejahatan dunia maya. Salah satu penyitaan yang paling menonjol dan signifikan berasal dari operasi penutupan Silk Road, pasar gelap daring yang terkenal. Hal ini menempatkan pemerintah AS dalam posisi yang unik dan strategis di pasar cryptocurrency global.
Silk Road, yang diluncurkan pada tahun 2011, adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara anonim, terutama untuk barang dan jasa ilegal seperti narkoba, senjata, dan informasi kartu kredit curian. Menggunakan Bitcoin sebagai mata uang utama, Silk Road menjadi pusat perdagangan ilegal yang terbesar di dark web, menarik perhatian penegak hukum di seluruh dunia.
Operasi penutupan Silk Road menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Bitcoin dan pasar gelap daring. Pada tahun 2013, pendiri Silk Road, Ross Ulbricht, ditangkap oleh FBI di sebuah perpustakaan di San Francisco. Penangkapannya menandai berakhirnya operasi Silk Road dan membuka jalan bagi penyitaan sejumlah besar Bitcoin oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ). Setelah melalui proses hukum yang panjang, Ulbricht dijatuhi dua hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat, menjadikannya simbol dalam perang melawan kejahatan yang melibatkan cryptocurrency.
Penyitaan dan Pengelolaan Bitcoin oleh Pemerintah AS
Pada tahun 2022, dalam operasi lanjutan terhadap aset terkait Silk Road, DOJ mengumumkan penyitaan lebih dari 50.000 Bitcoin, yang pada saat itu bernilai lebih dari $1 miliar. Bitcoin ini ditemukan melalui penyelidikan mendalam terhadap transaksi dan alamat dompet yang terkait dengan pasar gelap tersebut. Penyitaan ini menambah cadangan Bitcoin yang dimiliki oleh pemerintah AS, yang sebelumnya telah menyita dan melelang sejumlah Bitcoin dari berbagai operasi lainnya. Sejak penyitaan ini, nilai Bitcoin terus meningkat, menjadikan cadangan yang dimiliki oleh pemerintah AS semakin bernilai. Pada awal April 2024, pemerintah AS memindahkan Bitcoin senilai $2 miliar yang disita dari Silk Road, menandai pergerakan signifikan pertama dari dana tersebut sejak disita. Langkah ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai strategi pemerintah dalam mengelola dan memanfaatkan aset digital ini.
Pada 15 Agustus 2024, pemerintah AS kembali membuat langkah besar dengan mentransfer 10.000 Bitcoin yang bernilai lebih dari $590 juta ke dompet Coinbase Prime. Meskipun transfer ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor tentang potensi tekanan jual, banyak analis yang percaya bahwa langkah ini lebih berkaitan dengan pengamanan aset daripada niat untuk menjualnya di pasar terbuka. Ryan Lee, kepala analis di Bitget Research, menyatakan bahwa transfer ini kemungkinan besar bertujuan untuk menyimpan Bitcoin dengan aman, mengingat Coinbase adalah salah satu penyedia layanan penyimpanan paling terkemuka untuk aset digital, terutama dalam konteks ETF di Amerika Serikat. “Coinbase adalah penjaga utama untuk ETF di AS, dan mungkin saja pemerintah AS mempercayakan Bitcoin ini kepada Coinbase untuk diamankan,” kata Lee.
Penjualan Bitcoin dalam jumlah besar oleh pemerintah AS dianggap tidak mungkin karena dampaknya yang bisa sangat besar pada harga Bitcoin di pasar. Sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar, langkah pemerintah AS di pasar bisa memiliki konsekuensi besar, baik bagi likuiditas pasar maupun sentimen investor. Karena itu, meskipun ada spekulasi mengenai potensi penjualan, tampaknya pemerintah lebih memilih untuk menjaga dan mengamankan cadangan Bitcoin mereka saat ini. Kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah AS tidak hanya memiliki nilai finansial yang signifikan tetapi juga menjadi aset strategis dari sudut pandang geopolitik. Dengan kepemilikan ini, pemerintah AS memiliki fleksibilitas dalam menavigasi berbagai tantangan ekonomi global, serta kemampuan untuk mempengaruhi pasar cryptocurrency secara keseluruhan.
Donald Trump, calon presiden pada pemilu mendatang, bahkan telah menggarisbawahi pentingnya kepemilikan Bitcoin ini. Ia berjanji bahwa jika terpilih, ia tidak akan menjual cadangan Bitcoin pemerintah AS, menyoroti potensi aset ini sebagai bagian dari strategi ekonomi jangka panjang. Di masa depan, Bitcoin yang disita dari operasi seperti Silk Road dapat digunakan dalam berbagai cara oleh pemerintah, baik sebagai alat untuk memperkuat posisi AS di pasar global maupun sebagai bagian dari strategi keuangan dan moneter yang lebih luas. Sementara saat ini fokusnya adalah pada pengamanan dan manajemen yang hati-hati, Bitcoin ini bisa menjadi alat penting dalam kebijakan pemerintah di tahun-tahun mendatang.