Astra Fintech, penyedia layanan pembayaran berbasis blockchain global, mengumumkan peluncuran dana senilai $100 juta untuk mendukung pertumbuhan ekosistem Solana di kawasan Asia, menurut pengumuman pada 21 April.
Melalui dana ini, Astra Fintech berencana menyalurkan modal untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek baru serta menjalin kemitraan dengan pengembang, perusahaan, dan regulator.
Pusat operasional dana ini akan berbasis di Korea Selatan, negara yang juga pernah menjadi fokus investasi Solana melalui cabang venturanya setelah runtuhnya ekosistem Terra pada tahun 2022.
Fokus utama dana ini adalah pada proyek-proyek dan pengembang yang mengembangkan solusi PayFi — yaitu sistem pembayaran yang menggabungkan teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi keuangan. Produk utama Astra sendiri bertujuan menggabungkan keuangan tradisional dengan mata uang digital.
Baca Juga Harga $OM Rontok! CEO Mantra Nekat Burn Semua Team Token
Menurut data dari Electric Capital, Solana dan jaringan Solana Virtual Machine (SVM) saat ini termasuk dalam 10 besar blockchain dengan aktivitas pengembang tertinggi, hanya kalah dari Ethereum.
Asia Tenggara dan Solana: Kombinasi yang Terus Bertumbuh
Pada tahun 2021, Solana sempat meluncurkan dana pengembangan senilai $5 juta untuk mendorong proyek-proyek di Asia Tenggara. Kawasan ini memang menjadi pusat pertumbuhan game Web3 — salah satu kasus penggunaan kripto yang berkembang pesat di jaringan Solana berkat kecepatan dan biaya transaksi yang rendah.
Pasang Surut Solana di Tahun 2025
Ekosistem Solana mengalami perjalanan yang penuh dinamika di tahun 2025. Token native-nya, Solana (SOL), sempat mencapai rekor harga tertinggi $293,31 pada 19 Januari — hanya dua hari setelah Presiden AS terpilih Donald Trump meluncurkan memecoin di jaringan Solana. Namun, saat ini SOL diperdagangkan pada $136,61, turun sekitar 53,4% dari puncaknya.
Meski demikian, minat dari perusahaan dan eksekutif kripto terhadap Solana tetap tinggi. Pada 7 April, sekelompok mantan eksekutif dari bursa Kraken mengakuisisi perusahaan real estat Janover dengan tujuan mengubahnya menjadi semacam “perbendaharaan Solana.”
Beberapa minggu kemudian, saham perusahaan Upexi — yang bergerak di bidang manajemen merek dan supply chain — melonjak hingga 630% pada 21 April setelah mengumumkan strategi serupa.
Sementara itu, Kanada juga telah menyetujui layanan staking SOL pada awal April, dan ARK Invest mulai menambah eksposurnya ke dana berbasis Solana melalui portofolio ETF teknologi miliknya.