Avalanche dan Toyota Blockchain Lab sedang bekerja sama dalam sebuah proyek menarik. Mereka meneliti bagaimana cara membangun infrastruktur blockchain untuk mengoperasikan armada robotaxi (taksi tanpa pengemudi) otonom. Kolaborasi ini menunjukkan potensi baru blockchain dalam industri transportasi.
Keduanya sedang mengembangkan jaringan baru bernama Mobility Orchestration Network (MON). Jaringan ini akan berfungsi sebagai perantara yang mengatur kepercayaan dan pertukaran data secara aman.
Dibangun di atas teknologi Avalanche, MON diharapkan bisa mempermudah berbagai hal, seperti:
- Berbagi data yang aman untuk pembiayaan kendaraan.
- Layanan ride sharing dan asuransi.
- Pelacakan kredit karbon.
- Bahkan menyederhanakan proses transfer kepemilikan kendaraan.
Menurut Roi Hirata, Kepala Divisi Jepang di Ava Labs, MON akan menjadi “gate” bagi berbagai kasus penggunaan baru, termasuk operasional robotaxi otonom sepenuhnya di masa depan.
Robotaxi dan Potensi Monetisasinya

Hirata menjelaskan bahwa robotaxi adalah salah satu contoh penggunaan paling menarik dari MON. Investor bisa menggalang modal dan melacak armada robotaxi mereka langsung di blockchain. Ini memungkinkan model bisnis dibangun sepenuhnya secara on-chain dari awal.
Baca Juga Pump.fun Habiskan US$62 Juta untuk Buyback, Harga $PUMP Sempat Melonjak
Namun, mewujudkan ekosistem ini butuh dukungan penuh dari produsen mobil dan regulator. Hirata menyebut tantangan terbesar adalah meyakinkan mereka untuk mencatat data resmi, seperti transfer kepemilikan kendaraan, di blockchain.
“Setiap negara punya sistem pencatatan resmi yang berbeda. Menyatukan data itu dengan produsen melalui blockchain adalah tantangan terbesar,” ujarnya.
Tokenisasi Mobilitas: Tren Baru di Kripto?
Konsep tokenisasi mobilitas diprediksi akan menjadi tren besar berikutnya. Hal ini didukung oleh berbagai proyek yang mulai mengembangkan solusi tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets/RWA) di jaringan Avalanche.
Contohnya, Grove, sebuah protokol kredit yang menargetkan tokenisasi RWA senilai $250 juta di Avalanche, bekerja sama dengan manajer aset global Janus Henderson. Ini menunjukkan bahwa tren menggabungkan aset dunia nyata dengan teknologi blockchain semakin diminati.