Bursa kripto Binance tengah terlibat dalam diskusi dengan beberapa negara terkait pembentukan cadangan aset digital strategis, menurut pernyataan CEO-nya, Richard Teng.
Dalam wawancara dengan Financial Times pada 17 April, Teng mengatakan bahwa Binance telah memberikan saran kepada sejumlah pemerintah terkait pembentukan cadangan Bitcoin strategis serta perumusan regulasi aset kripto.
“Kami sebenarnya telah menerima cukup banyak pendekatan dari beberapa pemerintah dan dana kekayaan negara terkait pembentukan cadangan kripto mereka sendiri,” ujar Teng kepada FT.
Teng tidak menyebutkan negara mana saja yang terlibat, namun ia menyatakan bahwa Amerika Serikat “sangat maju dalam hal ini.”
AS Memicu Tren Global Pembentukan Cadangan Kripto
Menurut Teng, alasan utama sejumlah pemerintah mendekati Binance untuk bantuan dalam menangani potensi cadangan strategis adalah agenda baru pro-kripto yang sedang berkembang di Amerika Serikat.
Teng merujuk pada sejumlah perkembangan kebijakan kripto di AS, termasuk pembahasan tentang pembentukan cadangan Bitcoin nasional dan penumpukan aset digital. Awal tahun ini, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve yang didanai dari BTC yang disita dalam kasus pidana dan perdata federal.

Meski pemerintah Pakistan dan Kyrgyzstan telah mengumumkan kerja sama dengan Binance dan mantan CEO-nya, Changpeng Zhao, dalam beberapa minggu terakhir terkait regulasi kripto, tidak ada dari kedua negara tersebut yang menyebutkan rencana pembentukan cadangan kripto dalam agenda mereka.
Baca Juga Timothy Ronald Umumkan Exchange Barunya Bernama “Floq”
Binance Ubah Sikap Terkait Kantor Pusat
Seiring dengan keterlibatan Binance yang semakin dalam dalam membantu negara-negara membentuk cadangan kripto dan regulasi, perusahaan tampaknya mulai meninggalkan pendekatan “tanpa kantor pusat resmi” yang diterapkan di bawah kepemimpinan Zhao.
Menurut Teng, Binance kini “bekerja sangat keras” dalam merencanakan pembentukan kantor pusat global bagi bursa tersebut.
“Hal ini membutuhkan pertimbangan serius, dan dewan serta manajemen senior menghabiskan banyak waktu untuk mengevaluasinya,” ungkap Teng, seraya menambahkan, “Mudah-mudahan kami bisa segera mengumumkan rencana kami terkait hal tersebut.”
Pada tahun 2019, Zhao pernah mengatakan bahwa kantor dan kantor pusat adalah “konsep lama seperti SMS dan MMS.”
Perubahan sikap ini terjadi seiring semakin banyaknya yurisdiksi yang menerapkan kerangka kerja yang lebih jelas untuk mengatur bisnis kripto. Binance sendiri sempat berada di bawah sorotan dan penyelidikan sejumlah pemerintah pada tahun 2020.