Pada 19 Maret 2025, Bitcoin (BTC) berhasil menembus kembali batas $85.000 setelah Federal Reserve (Fed) mengumumkan bahwa mereka akan memperlambat laju kebijakan pengurangan moneter, yang dikenal dengan sebutan quantitative tightening (QT).
Keputusan ini mencakup pengurangan jumlah sekuritas Treasury yang akan jatuh tempo dari $25 miliar menjadi hanya $5 miliar per bulan, dimulai pada 1 April 2025. Setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin langsung melonjak dari $84.235 menjadi hampir $86.000.
Harga stabil di sekitar $85.363 pada saat berita ini ditulis. Keputusan Fed yang lebih longgar dalam hal kebijakan moneter ini membuka peluang bagi Bitcoin untuk kembali memanfaatkan momentum pasar yang lebih positif.
Namun, meskipun Bitcoin mengalami lonjakan yang signifikan, sebagian besar altcoin tidak menunjukkan reaksi yang sekuat itu. Ethereum (ETH) hanya mengalami kenaikan kecil sebesar 0.6%, sementara Cardano (ADA) hanya tumbuh sedikit dengan kenaikan 0.5%.
Fed dan Proyeksi Pemotongan Suku Bunga
Selain melambatkan kebijakan QT, Federal Reserve juga mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga di tahun 2025. Menurut prediksi median dari Federal Open Market Committee (FOMC), ada potensi pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Meskipun demikian, Jerome Powell, Ketua Fed, menekankan bahwa keputusan ini bukan berarti perubahan besar dalam kebijakan Fed. Ini lebih merupakan penyesuaian teknis untuk memastikan pasar berfungsi dengan lancar. Walaupun demikian, pasar tetap menyambut positif langkah ini, yang juga turut mempengaruhi pergerakan harga aset-aset digital.
Pemangkasan suku bunga yang diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang bagi Bitcoin dan pasar kripto lainnya. Hal ini mengarah pada spekulasi bahwa Bitcoin mungkin akan terus menguat seiring dengan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Baca juga Hashdex Usulkan Altcoin dalam ETF Kripto yaitu $SOL, $XRP, dan $ADA
Dampak Jangka Panjang bagi Bitcoin
Meskipun keputusan Fed memberikan dorongan sementara bagi Bitcoin, dampak jangka panjang dari kebijakan ini masih akan bergantung pada faktor-faktor lain seperti inflasi dan kebijakan fiskal pemerintah. Powell mengungkapkan bahwa meskipun ada penurunan dalam beberapa aspek inflasi, harga tetap lebih tinggi dari yang diinginkan Fed.
Mengingat proyeksi ekonomi yang lebih moderat, Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat pada tahun 2025, dengan proyeksi GDP turun menjadi 1.7% dari 2.1%. Di sisi lain, prediksi untuk tingkat pengangguran sedikit naik menjadi 4.4%. Angka ini menunjukkan bahwa ekonomi AS mungkin mengalami pelambatan, yang bisa berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk pasar kripto.
Meski ada ketidakpastian dalam ekonomi global, banyak trader crypto yang tetap optimis terhadap potensi Bitcoin. Keputusan Fed untuk memperlambat laju QT memberikan ruang bagi Bitcoin untuk terus bersaing dengan aset lainnya, seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan dalam kebijakan ekonomi global.
Baca juga Kasus Pavel Durov dan Dampaknya Bagi Industri Kripto
