Pemerintah Bhutan terus memperbesar investasinya di Bitcoin (BTC), mencapai nilai kepemilikan sebesar $1 miliar. Langkah ini menarik perhatian dunia karena Bhutan dikenal sebagai negara kecil dengan pendekatan konservatif dalam investasi asing.
Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata Bhutan memaksa negara ini mencari sumber pendapatan alternatif. Bhutan memanfaatkan sumber daya energi yang berlebih untuk menambang Bitcoin, sebagai upaya diversifikasi ekonominya yang menempatkan Bhutan di antara negara-negara yang memiliki cadangan Bitcoin terbesar.
Menurut data dari Arkham Intelligence, Bhutan memiliki sekitar 12,568 BTC, senilai lebih dari $1 miliar. Dengan jumlah ini, Bhutan menjadi salah satu negara dengan kepemilikan BTC terbesar di dunia, yang nilainya meningkat seiring dengan kenaikan harga Bitcoin di pasar.
Baca juga Bhutan Pindahkan 935 Bitcoin ke Binance!
Portofolio Aset Digital Bhutan yang Semakin Beragam
Selain BTC, Druk Holdings di Bhutan juga memiliki portofolio aset digital yang beragam. Selain Bitcoin, Druk Holdings memiliki sekitar 656 token Ethereum (ETH) senilai lebih dari $2 juta, serta jutaan token lainnya seperti KIBSHI dan BOBO.
Meski portofolio aset digitalnya mengesankan, Bhutan memiliki pendekatan strategis terhadap Bitcoin. Druk Holdings tidak hanya menyimpan BTC, tetapi juga kadang-kadang menjual sebagian dari simpanannya, mungkin untuk memanfaatkan keuntungan atau mendanai proyek nasional lainnya.
Strategi ini membuat Bhutan sejalan dengan beberapa entitas korporasi dan pemerintah lain yang secara aktif mengelola aset digital mereka. Pendekatan proaktif Bhutan ini dapat menginspirasi negara-negara kecil lainnya untuk mengeksplorasi Bitcoin sebagai sumber kekayaan alternatif.
Baca juga
Pergeseran Global Menuju Cadangan Bitcoin Negara
Keberhasilan Bhutan dengan Bitcoin memicu spekulasi tentang potensi negara lain yang mungkin mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan nasional. Langkah Bhutan ini menarik perhatian negara-negara lain yang sedang mempertimbangkan perubahan serupa.
Prospek Amerika Serikat membangun cadangan Bitcoin di bawah pemerintahan Trump telah memicu diskusi tentang potensi Bitcoin sebagai aset cadangan global. Jika AS secara resmi mengadopsi BTC, ini bisa mengubah lanskap kripto dan mempercepat adopsi aset digital oleh pemerintah di seluruh dunia.
Dukungan dari Trump yang pro-bisnis dan regulasi yang lebih longgar bisa mendorong AS untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangan nasional. Jika negara-negara lain, terutama di Timur Tengah dan Asia, mengikuti jejak Bhutan, dinamika kekayaan negara secara global bisa berubah.
Peran Bhutan dalam Masa Depan Adopsi Aset Digital
Kesuksesan Bhutan dengan Bitcoin telah menimbulkan spekulasi mengenai negara mana yang akan mengikuti jejaknya dalam mengadopsi Bitcoin sebagai aset nasional. Tren entitas tak dikenal yang membeli sejumlah besar BTC setiap hari juga menimbulkan dugaan tentang adanya investasi negara dalam Bitcoin.
Rumor ini menambah intrik, dengan analis yang bertanya-tanya apakah kesuksesan Bhutan bisa menjadi model bagi negara yang ingin mendiversifikasi ekonomi mereka. Jika negara-negara lain mulai ikut terjun ke aset digital, dampaknya bisa besar, berpotensi mengubah struktur keuangan global.
Perjalanan Bhutan dalam adopsi aset digital menjadi sebuah perubahan paradigma, bukan hanya bagi negara itu sendiri tetapi juga dunia. Jika tren ini berkembang, kita mungkin akan melihat masa depan di mana dana kekayaan negara rutin mencakup Bitcoin dan aset digital lainnya.
Baca juga Bitcoin Cetak ATH Lagi di $89.500 dan Salip Marketcap Silver!