Tarif baru yang diumumkan Presiden Donald Trump memicu gejolak signifikan di market kripto. Pada 1 Februari, AS memberlakukan tarif 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko serta 10% untuk barang dari China. Dampaknya langsung terasa, dengan Bitcoin (BTC) anjlok ke $91.200 sebelum pulih ke $96.000.
Ethereum (ETH) juga turun tajam hingga 15% ke $2.600. Market kripto secara keseluruhan kehilangan $300 miliar dalam 24 jam, menurunkan market cap menjadi $3,25 triliun. Penurunan ini berdampak bagi derivatif kripto menghadapi likuidasi besar-besaran senilai $2,33 miliar, dengan posisi long paling terdampak.
Namun, meskipun volatilitas tinggi, beberapa analis melihat ini sebagai peluang untuk konsolidasi market yang lebih sehat karena harga kembali ke level yang lebih realistis.Bitcoin, meskipun sempat tertekan, menunjukkan ketahanan dengan tetap berada di atas support historis penting.
Strategi Ekonomi di Balik Tarif
Pengenaan tarif ini bukan hanya soal kebijakan perdagangan, melainkan bagian dari strategi moneter AS. Jeff Park dari Bitwise menyebut ini terkait dengan dilema Triffin, di mana AS mencoba menjaga daya saing ekspor tanpa mengorbankan keunggulan dalam pinjaman global.
Tarif digunakan untuk mendorong mitra dagang mengubah cadangan dolar mereka, mengurangi ketergantungan pada Treasury jangka pendek. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kontrol AS terhadap dinamika ekonomi global. Namun, tarif juga bisa meningkatkan biaya produksi, memicu inflasi, dan mengganggu rantai pasokan global.
Jika inflasi melonjak terlalu cepat, bank sentral mungkin merespons dengan kebijakan yang memperburuk volatilitas di pasar aset berisiko, termasuk kripto. Para ahli memperkirakan bahwa strategi ini bisa menciptakan kondisi mirip Plaza Accord 1985, tetapi dengan tekanan ekonomi asimetris ketimbang negosiasi langsung.
Reaksi Market Kripto dan Prospek Ke Depan
Setelah pengumuman jeda tarif terhadap Meksiko dan Kanada, market kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Bitcoin melonjak kembali di atas $100.000, sementara ETH juga rebound ke $2.880, mencerminkan respons positif terhadap peredaan ketegangan dagang.
Kesepakatan antara AS dan Meksiko, termasuk komitmen untuk memperkuat keamanan perbatasan, membantu meredakan ketidakpastian pasar. Namun, risiko tetap ada karena tarif untuk China masih berlaku, yang bisa terus mempengaruhi sentimen investor. Potensi negosiasi lebih lanjut bisa menjadi katalis untuk pergerakan harga berikutnya.
Namun, volatilitas yang terjadi juga membuka peluang strategis bagi investor yang memahami dinamika makroekonomi. Kripto terus berkembang sebagai aset yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor teknologi, tetapi juga kebijakan global yang lebih luas, memperlihatkan perannya dalam lanskap keuangan modern.
Baca juga Top 5 Altcoin yang Harus Kamu Pantau Minggu Ini (3 Februari 2025)