Bitcoin (BTC) mencetak rekor all time high baru mencapai $111.800 pada 21 Mei menjelang pukul 10.00 WIB, menurut data dari TradingView.
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin naik sekitar 3%, menembus rekor sebelumnya di $110.458 yang juga tercatat pada hari yang sama. Ini adalah kali pertama Bitcoin diperdagangkan di atas level tertinggi sebelumnya yang terjadi pada 20 Januari.
Sejauh tahun ini, Bitcoin telah menguat sekitar 17,5%, dan melonjak 49% sejak mencapai titik terendah $75.000 pada 7 April. Penurunan tersebut sebelumnya dipicu oleh langkah Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif besar-besaran dan mengguncang pasar global.

Kenaikan terbaru harga Bitcoin terjadi di tengah gejolak pasar saham AS setelah hasil lelang obligasi 20 tahun yang lemah pada 21 Mei. Imbal hasil treasury melonjak, sementara indeks S&P 500 merosot 80 poin dalam waktu setengah jam. Nasdaq dan Dow Jones juga mengalami penurunan, dengan semua indeks utama AS ditutup melemah.
Caroline Bowler, CEO bursa kripto BTC Markets asal Australia, dalam pernyataannya kepada Cointelegraph menyebutkan bahwa rekor harga baru Bitcoin mencerminkan meningkatnya minat global terhadap aset digital. Ia menegaskan bahwa kenaikan ini berbeda dari lonjakan spekulatif pada siklus sebelumnya.
Baca Juga ETF XRP & DOGE Belum Disetujui, SEC Perpanjang Review
“Kini permintaan didorong oleh infrastruktur tingkat institusional dan kejelasan regulasi yang lebih kuat. Sentimen investor juga telah bergeser secara signifikan, mencerminkan pendekatan alokasi ala institusi,” tambah Bowler.
Sementara itu, berdasarkan data Google Trends, pencarian terkait Bitcoin terus menurun sejak November dan kini berada di level rendah yang biasa terlihat saat pasar mengalami tren bearish. Ini menunjukkan bahwa minat dari investor ritel masih relatif rendah.
Di sisi lain, Crypto Fear & Greed Index, indikator yang mengukur sentimen pasar kripto, menunjukkan angka 72 dari 100 per 22 Mei, yang dikategorikan sebagai “greed” atau keserakahan. Angka ini menurun dari puncaknya di tahun 2025, yakni 84 pada 22 Januari, dua hari setelah pelantikan Presiden Trump.
Prediksi Harga Bitcoin dan Posisi Leverage Terbesar
Edward Carroll, Kepala Pasar Global dan Keuangan Korporat di MHC Digital Group, menyampaikan kepada Cointelegraph bahwa meningkatnya permintaan dapat mendorong harga Bitcoin ke level minimal $160.000 pada kuartal keempat tahun ini, dan bahkan mencapai $1 juta pada tahun 2030.
Sementara itu, trader leverage bernama James Wynn mencatatkan posisi long Bitcoin terbesar secara on-chain di platform Hyperliquidity, dengan nilai posisi mencapai $1,1 miliar saat harga Bitcoin berada di puncaknya.
Ia mengambil posisi leverage 40x pada harga masuk $108.065, dan saat ini memiliki keuntungan belum direalisasi sebesar $20 juta. Namun, posisi ini akan terlikuidasi jika harga Bitcoin turun hingga $103.800.