Pada September 2022, Bitcoin 2x tembus ke 20k sebelum di hajar lagi oleh bandar yang tidak ingin melihat bull boy senang. Terlepas dari “September Berdarah” yaitu bulan yang secara history tidak pernah hijau, pasar crypto sangat terpukul karena beberapa faktor eksternal yang membuat seluruh coin jatuh namun menurut Blomberg, Bitdeer Technology Holdings mengumpulkan $250 juta untuk mengakuisisi aset dari para penambang yang bermasalah
Bitdeer adalah perusahaan penambangan kripto yang dipimpin oleh taipan kripto Jihan Wu. Perusahaan telah menginvestasikan $50 juta dan berencana untuk mengumpulkan $200 juta lagi dari sumber lain.
CEO Bitdeer Matt Kong menyatakan,
“Kami dapat membeli alat berat yang lebih murah dan menjalankannya di fasilitas kami yang ada dengan perjanjian pembelian daya yang stabil dan hemat biaya.”
Ketersediaan mesin murah merupakan bukti turunnya profitabilitas penambangan Bitcoin.
Bukan hanya itu tetapi perusahaan pertambangan Bitcoin (BTC) lainnya juga menyaksikan harga saham mereka naik, hanya untuk turun sekali lagi. Kemarin, Hut 8 Mining, Marathon Digital Holdings, dan TeraWulf masing-masing melihat keuntungan antara 10% dan 11%. Namun, lonjakan tersebut tidak bertahan lama karena masing-masing turun menjadi 1,8%, 2,7%, dan 5,7%.
Akankah penambangan Bitcoin (BTC) mendapatkan bantuan dalam waktu dekat?
Penambang sangat ingin menjual peralatan mereka pada tahun 2022 karena beberapa alasan. Pertama, pasar bear telah membuat penambangan sebagian besar kurang menguntungkan. Kedua, transisi Ethereum ke model PoS (Proof-of-Stake) menghilangkan kebutuhan akan penambang sama sekali. Hal yang sama tercermin dalam harga GPU di pasar barang bekas.
Karena peralatan murah, harga GPU juga turun. Selain itu, kesulitan Bitcoin sulit naik di bulan september, sementara pendapatan bergerak sideways setelah turun sejak Oktober lalu. Hashrate juga meningkat. Ini bukan situasi terbaik untuk profitabilitas tinggi.
