Citigroup Memprediksi Resesi ‘Tertunda’ di Q4 2023

Citigroup Memprediksi Resesi 'Tertunda' di Q4 2023

Inflasi di AS telah mereda. Pada Maret 2023, jumlahnya turun untuk kesembilan kalinya berturut-turut menjadi 5%. Citigroup telah mendorong kembali perkiraan resesi. Sekarang diperkirakan ekonomi AS akan memasuki resesi hanya pada kuartal keempat tahun 2023. Khususnya, sebelumnya diharapkan hal yang sama akan berjalan dengan baik pada kuartal ketiga tahun ini.

Dengan efek gejolak sektor perbankan yang terus surut, para ekonom di Citi mengharapkan pemulihan makro. Ekonom raksasa perbankan investasi itu menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 2,2% menjadi 2,4%. Seiring dengan pertumbuhan AS, revisi tersebut juga mencerminkan perbaikan ekonomi Zona Euro dan Tiongkok.

Baca Juga Binance Menyumbangkan $100 dalam bentuk $BNB ke Setiap Pengguna yang Terkena Dampak Gempa Bumi di Turki

Dengan pengetatan kebijakan bank sentral untuk mengendalikan inflasi, pertumbuhan global diperkirakan berada di bawah tren. Tahun depan, yakni tahun 2024, ekonomi global diperkirakan akan tumbuh 2,1%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%. Ini karena ekonomi AS dan zona euro terus merasakan tekanan suku bunga yang lebih tinggi. Dalam catatannya, para ekonom mengatakan,

“Sementara fase ketegangan perbankan tampaknya mereda, kami terus melihat tantangan terkait dengan suku bunga yang lebih tinggi.”

Pemotongan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat?

Pengurangan suku bunga tampaknya tidak ada di kartu untuk saat ini. Menurut survei manajer dana global bulanan Bank of America, Fed kemungkinan besar akan memulai penurunan suku bunga hanya pada kuartal pertama tahun 2024. Sekitar 35% investor mengharapkan Fed untuk memulai easing cycle pada Q1 2024, diikuti oleh 28% mengantisipasi pada Q4 2023.

Sebaliknya, 14% mengharapkan penurunan suku bunga dimulai pada Q3 2023, sementara 10% memperkirakan hal yang sama akan berjalan dengan baik. pada Q2 2024. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa 84% pengelola dana memperkirakan inflasi harga konsumen global akan turun.

Pembuat kebijakan AS, bagaimanapun, terus mempertahankan sikap hawkish. Federal Reserve telah meningkatkan suku bunga dari bulan ke bulan. Meskipun berada di tengah krisis perbankan, FED menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu. Hal itu membawa tolok ukur kebijakan ke kisaran target 4,75% hingga 5%.

Menurut Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester, pembuat kebijakan harus menaikkan suku bunga acuan di atas 5% tahun ini. Bahkan, pejabat tersebut juga menyarankan agar The Fed menahan suku bunga di sana untuk sementara waktu untuk menekan inflasi.

Exit mobile version