Skandal terkait Libra memecoin semakin memanas setelah Hayden Davis, salah satu pencipta token Libra, dilaporkan mengklaim bahwa dia memiliki pengaruh atas Presiden Argentina, Javier Milei.

Menurut laporan media Argentina, Davis diduga mengaku membayar Karina Milei, saudara perempuan presiden, untuk mendapatkan kontrol atas tindakan sang presiden. Dalam pesan teks yang bocor, Davis menyebutkan bahwa pembayaran tersebut memberinya kekuatan untuk membuat Milei mengikuti perintahnya.
Meski klaim ini menambah ketegangan, Davis membantahnya, dengan juru bicaranya menyatakan bahwa dia tidak mengingat mengirim pesan tersebut dan tidak menemukan catatan apa pun di ponselnya.
Sementara itu, Karina Milei, yang dikenal sebagai penasihat dekat saudaranya, belum memberikan komentar resmi tentang klaim ini. Presiden Milei juga menghindar dari tuduhan dengan menegaskan bahwa dia hanya membantu menyebarkan informasi tentang token tersebut, tanpa adanya niat untuk mempromosikannya secara langsung.
Kontroversi Token Libra Memicu Tanggapan Publik dan Investigasi Hukum
Klaim Davis mengenai pengaruhnya atas Presiden Milei telah memicu serangkaian tuduhan penipuan yang semakin kuat. Beberapa pihak menuduh bahwa peluncuran Libra lebih merupakan taktik pump-and-dump daripada upaya bisnis yang sah.
Selain itu, skandal ini juga menyeret token lain seperti MELANIA dan TRUMP yang mengikuti pola serupa—kenaikan harga yang cepat diikuti dengan keruntuhan yang sama. Investigasi blockchain dan analisis pasar menunjukkan adanya kemungkinan manipulasi harga dan perdagangan oleh pihak-pihak yang terlibat.
Presiden Milei, yang sebelumnya mengklaim bahwa dia hanya menyebarkan informasi, kini dihadapkan pada tuntutan hukum dan seruan untuk pemakzulan. Laporan yang menunjukkan keterlibatan pihak pemerintah dalam memanipulasi pasar menambah ketegangan politik, dengan pihak oposisi menyerukan investigasi lebih lanjut.
Davis Menghadapi Kritik dan Kontroversi Meningkat
Di tengah meningkatnya kontroversi, Hayden Davis, yang telah dikaitkan dengan peluncuran memecoin Libra, berusaha untuk membela tindakannya. Dalam wawancaranya dengan YouTuber Stephen Findeisen, yang dikenal dengan nama “Coffeezilla”, Davis mengklaim bahwa keruntuhan Libra adalah kegagalan bisnis, bukan penipuan.
Davis juga mengakui keterlibatannya dalam token MELANIA dan bahkan menyebutkan bahwa ada peluang perdagangan orang dalam yang melibatkan token TRUMP.
Tanggapan Davis dan pernyataannya di media memperburuk situasi, memperjelas bahwa skandal ini bukan hanya mengenai kegagalan bisnis, tetapi juga soal manipulasi pasar yang melibatkan banyak pihak.
Akibat skandal ini, bursa dan regulator pasar kripto mungkin akan semakin memperketat pengawasan terhadap peluncuran token, terutama yang melibatkan aktor besar. Investor semakin mendesak agar ada kebijakan yang lebih jelas dan transparan mengenai peluncuran token dan pengelolaan likuiditas, agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Baca juga Abstract Chain Selidiki Kasus Drain Wallet Pengguna Terkait Cardex