Akun X milik Kementerian Luar Negeri Kuba telah dikunci setelah tuduhan mempromosikan dan melakukan rug pull pada beberapa memecoin berbasis Solana. Spekulasi muncul ketika akun tersebut tampak mendukung token “CUBA,” yang membuat banyak orang percaya bahwa pemerintah Kuba terlibat dalam kegilaan memecoin ini.
Token tersebut melonjak hingga market cap $30 juta sebelum nilainya anjlok secara drastis. Perkembangan lebih lanjut mengungkapkan peluncuran dua token lain, “CUBA 2.0” dan “Justice for Cuba Coin,” yang keduanya gagal dalam waktu 24 jam.
Tangkapan layar proyek lain bernama “CUBA 4.0” memicu pertanyaan tentang kemungkinan peretasan atau manipulasi internal. Hingga saat ini, pemerintah Kuba belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.
Dampak dan Implikasi Skandal Rug Pull
Keterlibatan Kuba dalam skandal memecoin ini membuat komunitas kripto terkejut sekaligus skeptis. Trader kripto Ash Crypto melaporkan bahwa akun X Kementerian Luar Negeri Kuba mempromosikan tiga memecoin—CUBA, CUBA 2.0, dan Justice for Cuba—yang semuanya ditarik rug dalam waktu singkat.
Akun resmi “Cancillería de Cuba (@CubaMINREX)” beberapa jam lalu dinonaktifkan, memicu rumor tentang kemungkinan peretasan. Insiden ini menjadi penyimpangan besar dari langkah Kuba sebelumnya dalam mengadopsi kripto, didorong oleh pembatasan sistem keuangan tradisional akibat embargo AS.
Data dari platform Anti Rug Agent menunjukkan indikasi mencurigakan pada token CUBA. Dengan skor keamanan 41,43%, proyek ini mencatat lebih dari 14.000 dompet dalam lima jam setelah peluncurannya. Sepuluh pemegang terbesar memiliki 20% dari total pasokan, senilai $1,7 juta.
Pelajaran Penting dan Langkah ke Depan
Skandal memecoin Kuba menawarkan pelajaran berharga bagi investor yang menjelajahi dunia kripto yang berisiko tinggi. Daya tarik keuntungan cepat sering membuat trader mengabaikan volatilitas dan potensi penipuan di sektor memecoin.
Kasus “CUBA” menunjukkan bahwa bahkan proyek dengan dukungan nasional—atau yang terlihat sah—dapat menyebabkan kerugian besar. Bagi Kuba, insiden ini menyoroti pentingnya kerangka regulasi yang kuat untuk mencegah kejadian serupa.
Ke depan, komunitas kripto harus memprioritaskan transparansi dan due diligence. Kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan investor akan menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem kripto yang berkelanjutan dan aman.
Baca juga Bitcoin Jadi Strategi Cadangan Baru untuk Ketahanan Ekonomi di Amerika Serikat