DEA dan FBI berhasil menyita lebih dari $10 juta dalam bentuk kripto yang terkait dengan kartel Sinaloa, dalam operasi besar yang berlangsung di Miami, Florida. Penyitaan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menekan aktivitas kartel narkoba yang kini semakin mengandalkan teknologi.

Tak hanya kripto, operasi ini juga berhasil mengungkapkan 44 juta pil fentanyl dan hampir 65.000 pound methamphetamine yang diselundupkan melalui jaringan ini. Laporan ini menunjukkan bahwa meskipun kripto menawarkan keuntungan untuk pencucian uang.

Sebagai bagian dari serangkaian penyelidikan yang lebih luas, Chainalysis mengungkapkan bahwa kartel ini juga terhubung dengan pemasok fentanyl dari Tiongkok melalui transaksi kripto. Ini menunjukkan betapa kripto semakin mengintegrasi dunia kejahatan internasional.
Mengapa Kartel Sinaloa Beralih ke Kripto?
Dengan sifatnya yang terdesentralisasi, kripto memberikan keuntungan signifikan bagi kartel Sinaloa dalam menjalankan bisnis ilegal mereka. Kripto memungkinkan transaksi yang lebih cepat, murah, dan anonim, sebuah fitur yang sangat diinginkan oleh para pelaku kejahatan yang beroperasi di berbagai negara.
Di sisi lain, meskipun platform seperti Tether berupaya memblokir transaksi ilegal, kartel terus beradaptasi dan menemukan celah untuk memanfaatkan teknologi. Ini memperlihatkan bahwa meskipun kripto menawarkan banyak manfaat untuk kegiatan sah, namun penyalahgunaannya dalam transaksi gelap semakin meningkat.
Situasi ini jelas menunjukkan betapa pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap dunia kripto. Semakin banyaknya kasus yang melibatkan cryptocurrency dalam tindakan kriminal menuntut adanya regulasi yang lebih tegas dan transparan untuk memastikan bahwa teknologi ini tidak disalahgunakan.
Baca juga Grup Pendukung Kripto Siapkan US$141 Juta untuk Pemilu AS 2026
Langkah Penegakan Hukum dan Tantangan Regulasi di Dunia Kripto
Penyitaan $10 juta kripto ini menjadi salah satu bukti nyata upaya keras DEA dan FBI dalam memerangi kartel narkoba yang memanfaatkan teknologi untuk menjalankan bisnis ilegal mereka. Walaupun telah ada keberhasilan dalam beberapa kasus, kartel semakin pintar dalam memanfaatkan celah di dunia digital untuk terus berkembang.
Robert Murphy, Kepala DEA, menekankan bahwa penegakan hukum yang agresif merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk menanggulangi perdagangan narkoba global. Namun, dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini, pihak berwenang perlu beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan teknologi.
Ke depannya, regulasi yang lebih ketat dan kolaborasi antara platform kripto dan pihak berwenang akan menjadi kunci untuk menjaga agar teknologi tetap digunakan untuk tujuan yang sah dan produktif.
Baca juga Gubernur California Gaet Perusahaan Kripto untuk Efisiensi Pemerintahan!