DeFi lending protocols (Decentralized Finance) sedang mengalami lonjakan besar di tahun 2025 ini. Menurut laporan dari Binance Research, nilai total aset yang terkunci (atau yang biasa disebut TVL) di platform-platform ini naik lebih dari 72%. Angka ini melonjak dari $53 miliar menjadi lebih dari $127 miliar.
Jadi, apa sih yang memicu pertumbuhan pesat ini?
Peran Besar dari Lembaga Keuangan & Aset Token
Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh dua hal:
- Adopsi Stablecoin: Semakin banyak institusi besar yang mulai menggunakan stablecoin (kripto yang nilainya stabil, seperti USDT atau USDC).
- Real World Assets (RWA) yang Ditokenisasi: Aset-aset dari Real World Assets, seperti properti atau obligasi, kini bisa diubah menjadi token digital.
Menurut Binance Research, ini adalah sinyal bahwa protokol pinjaman DeFi semakin matang dan siap untuk menarik partisipasi dari lembaga keuangan tradisional.
Baca Juga Apa Itu ALT5 Sigma? Mitra Keluarga Trump yang Bangun Treasury Kripto US$1,5 Miliar
Contohnya, protokol seperti Maple Finance dan Euler menunjukkan pertumbuhan yang sangat luar biasa, dengan TVL yang melonjak hingga 586% dan 1.466%.
Jembatan antara Keuangan Tradisional dan Kripto
Protokol pinjaman DeFi kini dianggap sebagai jembatan penting untuk menghubungkan dunia traditional finance (TradFi) dengan dunia terdesentralisasi. Platform ini memungkinkan investor untuk meminjam dan meminjamkan aset tanpa perlu perantara seperti bank.
Sebagai contoh, ada sebuah produk bernama Horizon yang dibuat oleh Aave. Platform ini memungkinkan peminjam menggunakan RWA yang ditokenisasi sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dalam bentuk stablecoin.
Tujuannya jelas, yaitu untuk membuka likuiditas baru dan membuat Real World Assets menjadi lebih produktif di dalam ekosistem DeFi.
Data menunjukkan, total nilai RWA yang ditokenisasi di blockchain sudah mencapai $27,8 miliar. Aset ini didominasi oleh pinjaman swasta dan obligasi pemerintah AS.
Catatan Penting: Risiko dan Peringatan
Meskipun menarik, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Lembaga rating terkemuka, Moody’s, pernah memperingatkan bahwa menggunakan obligasi pemerintah AS yang ditokenisasi sebagai jaminan untuk perdagangan kripto bisa menciptakan risiko baru. Jika ada masalah pada satu protokol, efeknya bisa menular ke protokol DeFi lainnya.
Dengan kata lain, inovasi ini memang menjanjikan, tapi penting untuk tetap berhati-hati dan memahami risikonya.
