Solana meluncurkan smartphone Seeker, versi kedua dari perangkat seluler berteknologi kripto, sementara anggota parlemen AS berdebat sengit mengenai SEC yang dianggap melampaui wewenang.
Sementara itu, salah satu pendiri bursa BitMEX mengatakan dalam acara Token2039 di Singapura bahwa dia memprediksi akan terjadi penurunan pasar dalam waktu dekat jika suku bunga diturunkan.
Solana Memperkenalkan Perangkat Seeker: Bukan Sekadar ‘Memecoin Mobile’
Solana telah mengungkap smartphone terbarunya yang diberi nama “Seeker.” Perangkat ini harganya setengah dari pendahulunya, yaitu Saga, dan menurut tim Solana, Seeker lebih dari sekadar ‘ponsel untuk memecoin’.
Pendahulu Seeker, yaitu ponsel Saga, tahun lalu dikritik karena kemampuan teknisnya yang dinilai kurang dibandingkan dengan perangkat seperti iPhone atau Google Pixel.
Hollyer mengatakan bahwa Seeker akan memiliki layar berkualitas lebih tinggi, kamera yang lebih baik, dan baterai yang ditingkatkan, sehingga ponsel ini akan “lebih ringan, lebih terang, dan lebih baik” daripada Saga.
Ponsel ini juga akan memberikan insentif finansial bagi penggunanya, namun tim Solana tidak ingin pengguna berpikir bahwa ini hanya ponsel untuk mendapatkan token gratis.
“Seeker, seperti halnya Saga, akan menjadi magnet hadiah, namun juga merupakan peluang besar bagi tim pengembang untuk menciptakan pengalaman baru,” kata Emmett Hollyer, manajer umum Solana Labs, kepada Cointelegraph. Dia menambahkan bahwa perangkat baru ini akan memiliki decentralized app store (DApp) yang ditingkatkan serta perangkat keras yang lebih baik.
“Ini bukan ponsel memecoin. Ponsel ini akan mendukung berbagai penggunaan hebat di jaringan, apakah itu memecoin, DeFi, pembayaran, atau game,” tambahnya.
Hollyer percaya bahwa toko DApp yang terbuka dan tanpa batasan akan memungkinkan pengembang meluncurkan dan mengembangkan aplikasi baru dengan cepat bagi pengguna Seeker untuk menangkap peluang baru dan kasus penggunaan yang sedang berkembang.
Baca Juga World Liberty Financial: Proyek Kripto Donald Trump dengan Dukungan Penuh SEC
Anggota parlemen AS menuntut kejelasan dari SEC tentang kripto
Anggota parlemen dari Partai Republik, French Hill, mengatakan bahwa penyalahgunaan kekuasaan oleh SEC dalam penegakan aturan membuat “semakin sulit bagi pelaku yang sah untuk mengikuti aturan” dalam pernyataan kerasnya selama sidang Subkomite Dewan tentang Aset Digital, Teknologi Keuangan, dan Inklusi pada 18 September.
Sidang yang oleh para legislator disebut sebagai “Bingung dan Terlantar: Mengurai Pendekatan SEC yang Dipolitisasi terhadap Aset Digital,” menampilkan kesaksian dari banyak tokoh kongres dari kedua sisi spektrum politik AS, dengan setidaknya satu Demokrat yang sependapat dengan Republikan dalam masalah ini.
Arthur Hayes Memprediksi Penurunan Akibat Pemotongan Suku Bunga: Token2049
Sementara para investor menantikan pemotongan suku bunga pertama oleh Federal Reserve Amerika Serikat dalam empat tahun, co-founder BitMEX, Arthur Hayes, membagikan pandangannya tentang bagaimana pemotongan ini dapat memengaruhi pasar kripto.
Hayes menyampaikan pidato utamanya di acara Token2049 di Singapura pada 18 September dengan topik “Pandangan tentang Peristiwa Ekonomi Makro Terkini.”
Dia membahas soal memegang Treasury Bills (T-bills) dengan imbal hasil 5% versus berinvestasi dalam kripto dalam konteks perubahan pasar yang mungkin terjadi akibat keputusan pemotongan suku bunga oleh The Fed yang diperkirakan akan diumumkan pada 18 September.
Baca Juga Trader Ini Raih Profit 30 Miliar Rupiah dalam 15 Hari dengan Ethereum
Sebelum membahas dampak pemotongan suku bunga terhadap kripto, Hayes mengecam The Fed karena mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga di tengah peningkatan penerbitan dolar AS dan pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi.
“Saya pikir The Fed membuat kesalahan besar dengan menurunkan suku bunga pada saat pemerintah AS mencetak dan menghabiskan uang sebanyak yang pernah mereka lakukan di masa damai,” ujar sang pengusaha, menambahkan:
“Sementara banyak orang menantikan pemotongan suku bunga, dengan harapan bahwa pasar saham dan sektor lainnya akan melonjak, saya justru berpikir pasar akan runtuh beberapa hari setelah suku bunga The Fed dipotong.”
Menurut Hayes, pemotongan suku bunga — yang diperkirakan olehnya sebesar 75 atau 50 basis poin — kemungkinan besar akan menyebabkan penurunan pasar karena akan “mempersempit perbedaan suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang.”
“Kita sudah melihat apa yang terjadi beberapa minggu lalu ketika yen turun dari 162 ke sekitar 142, dalam sekitar 14 hari perdagangan yang hampir menyebabkan krisis keuangan mini,” ujar mantan eksekutif BitMEX tersebut, menambahkan: “Kita akan melihat kembali tekanan keuangan seperti itu.”
