eFishery beranjak ke usia ke-10 tahun ini. Dalam acara yang berjudul ‘10th Annifishery’, CEO dari eFishery memaparkan pencapaian perusahaan selama 10 tahun ini termasuk beberapa rencana inovasi kedepannya. Salah satunya, adalah eFishery akan mengimplementasikan blockchain didalam sistem perusahaannya. Salah satunya untuk pengimplementasian Koperasi Multipihak yang dibangun.
“Kita akan luncurkan Koperasi Multipihak Tumbuh bersama Pembudidaya. Koperasi ini Koperasi Multipihak pertama untuk sektor perikanan di Indonesia dan Koperasi berbasis blockchain pertama di Indonesia.” ujar Gibran Huzaifah, Chief Executive Officer eFishery.
Tentunya ini menjadi hal menarik, karna eFishery faktanya telah berkontribusi sebesar Rp 3,4 triliun atau setara 1,55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia pada 2022 berdasarkan data dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Saat ini ekosistem eFishery telah digunakan oleh lebih dari 70 ribu pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Jumlah ini meningkat setiap tahunnya seiring dengan masih terbukanya potensi pengembangan budidaya ikan dan udang di Indonesia. eFishery membangun ekosistem di mana para pembudidaya ikan dan udang dapat dengan mudah meningkatkan produktivitas, sekaligus menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, aman, dan adil bagi mereka
“Dari data blockchain yang dibangun, akan gunakan ini untuk tracebility yang terhubung langsung dengan global buyers.” ujar Gibran Huzaifah, Chief Executive Officer eFishery.
Apa itu Koperasi Berbasis Blockchain
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, yaitu keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, dan pemupukan modal dilakukan dengan cara menabung dan menyerap dana dari anggota.
Implementasi blockchain pada koperasi dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain,
- Keamanan dan transparansi: Blockchain dapat meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi koperasi. Setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan dapat diakses oleh semua anggota koperasi. Hal ini dapat mencegah terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan dana koperasi.
- Efisiensi: Blockchain dapat meningkatkan efisiensi operasional koperasi. Dengan menggunakan blockchain, koperasi tidak perlu lagi menggunakan sistem yang terpisah untuk mencatat transaksi. Hal ini dapat menghemat biaya dan waktu.
- Keterjangkauan: Blockchain dapat meningkatkan keterjangkauan koperasi. Dengan menggunakan blockchain, koperasi dapat menjangkau anggota yang berada di daerah terpencil.
Berikut adalah beberapa contoh implementasi blockchain pada koperasi,
- Pencatatan transaksi: Blockchain dapat digunakan untuk mencatat transaksi simpanan, pinjaman, dan lainnya. Hal ini dapat meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi koperasi.
- Pemantauan kinerja: Blockchain dapat digunakan untuk memantau kinerja koperasi, seperti pengelolaan dana dan aset. Hal ini dapat membantu koperasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya.
- Pengembangan produk dan layanan: Blockchain dapat digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan baru bagi koperasi, seperti sistem pembayaran digital dan pasar online.
Saat ini, sudah ada beberapa koperasi di Indonesia yang telah menerapkan blockchain. Implementasi ini telah meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi. Implementasi blockchain pada koperasi masih dalam tahap awal. Namun, teknologi ini memiliki potensi untuk memberikan berbagai manfaat bagi koperasi, baik dari segi keamanan, efisiensi, maupun keterjangkauan.