Harga Ether (ETH) melonjak hampir 15% dalam 24 jam terakhir, menembus angka $1.800 pada 23 April. Kenaikan ini mengungguli performa Bitcoin yang naik 6%, serta market kripto secara keseluruhan yang tumbuh hampir 5% hingga kembali mencapai total valuasi $3 triliun.
Ether kini telah berhasil pulih hampir 30% sejak jatuh ke angka $1.400 pada 9 April lalu. Hal ini membuat sejumlah analis menyatakan bahwa masa terburuk untuk aset kripto terbesar kedua di dunia ini mungkin telah berlalu.
Baca Juga Kematian Paus Francis Picu Lonjakan 134% pada Coin Meme $LUCE
“Boleh saja membenci Ethereum, tapi saat ETH mengalami lonjakan besar, seluruh ekosistem kripto ikut terangkat,” ujar trader dan analis kripto “Income Sharks” kepada 640.000 pengikutnya di platform X.
Analis market “Ash Crypto” juga menyebut bahwa ETH “akan segera meledak,” dengan membandingkan pola grafik Ether saat ini dengan performa Bitcoin di akhir tahun 2024.
Namun, Jeff Mei, Chief Operating Officer di bursa kripto BTSE, tidak sepenuhnya yakin bahwa lonjakan Ethereum ini terjadi secara independen.
Ia mengatakan kepada Cointelegraph bahwa kenaikan harga Ether “sebagian besar mengikuti pergerakan harga Bitcoin dan market secara keseluruhan.” Ia juga menyebut bahwa konfirmasi Paul Atkins sebagai ketua baru SEC Amerika Serikat turut meningkatkan sentimen positif di market.
Awal bulan ini, ETH sempat kembali ke harga market bearish dan pangsa pasarnya menyusut tajam di tengah penurunan market secara umum akibat kekhawatiran akan potensi perang dagang.
Pada 22 April, analis “Rekt Capital” mengatakan bahwa dominasi market ETH sempat jatuh ke titik terendah sepanjang masa, namun masih mampu bertahan di atas level support tertinggi tahun 2019.
Dominasi ETH memang sempat turun ke titik terendah 7% seperti yang terjadi pada September 2019, menurut data dari TradingView. Namun, lonjakan harga setelahnya berhasil membuat dominasi market Ether kembali naik di atas 7,5% pada 23 April.
Faktor Fundamental yang Mendukung Kenaikan Harga
Markus Thielen dari 10x Research mengatakan kepada Cointelegraph bahwa tidak dibutuhkan banyak pemicu untuk mendorong harga Ethereum naik, karena “market yang sebelumnya dipenuhi posisi short kini mengalami short squeeze.”
Secara teknikal, Ethereum sebelumnya berada dalam kondisi oversold baik pada timeframe harian maupun mingguan, yang membuka peluang untuk terjadinya rebound.
“Dengan pembaruan jaringan yang akan segera diterapkan di mainnet, ada juga faktor fundamental yang mendukung pergerakan harga ini,” tambahnya.