Fartcoin mengejutkan market kripto dengan lonjakan harga hingga $1,015 pada 19 Desember 2024. Fenomena ini terjadi di tengah kejatuhan besar altcoin, yang dipicu oleh sikap hawkish Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga untuk tahun depan.
Dalam sebulan terakhir, harga token ini melonjak tajam hingga 113%, menjadikannya salah satu token dengan performa terbaik. Pada malam 18 Desember, harga Fartcoin naik sekitar 21% dalam waktu kurang dari satu jam, mencapai puncaknya di $1,02. Lonjakan harga ini berhasil mendorong market cap token melampaui angka $1 miliar.
Namun, seperti kebanyakan memecoin, volatilitas kembali terlihat saat harga turun ke $0,83 beberapa jam kemudian. Beberapa analis bahkan menyebutkan bahwa investor mencari perlindungan di Fartcoin di tengah market altcoin yang kacau.
Terbangnya Market Cap Fartcoin
Kesuksesan harga Fartcoin diikuti oleh lonjakan market cap yang mencengangkan. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan sejak peluncurannya pada 24 Oktober 2024, market cap token ini mencapai $1,02 miliar.
Pencapaian ini membawa Fartcoin masuk ke dalam jajaran 10 besar memecoin berdasarkan market cap, melewati token populer seperti PNUT dan Popcat. Keberhasilan ini tidak lepas dari pengaruh besar komunitas. Diskusi viral di ruang obrolan “Infinite Backrooms” milik Truth Terminal menjadi katalis utama.
Saat ini, meskipun market cap Fartcoin telah terkoreksi ke angka $915 juta, token ini tetap menarik perhatian lebih dari 47.000 pemegang. Pencapaian ini menegaskan kekuatan komunitas dalam mendorong token yang tidak memiliki utilitas nyata untuk tetap relevan di tengah kondisi market yang penuh tantangan.
Baca juga Analisis Token Fartcoin ($FART)
Memecoin dan Volatilitas yang Melekat
Di balik pencapaian luar biasa Fartcoin, volatilitas tetap menjadi ciri khasnya. Market cap token ini sempat menyentuh $423 juta pada November, sebelum terjun bebas ke $160 juta di awal Desember. Pola fluktuasi harga yang tajam ini mencerminkan sifat spekulatif dari memecoin, di mana hype sering kali menjadi pendorong utama pergerakan harga.
Kenaikan terbaru Fartcoin juga memunculkan berbagai pandangan menarik. Bob Elliot dari Unlimited Funds berkomentar bahwa lonjakan ini mungkin menjadi sinyal bahwa kebijakan moneter tidak seketat yang diperkirakan. Di sisi lain, komunitas kripto dengan nada humoris menyebutkan bahwa “Federal Reserve mungkin tidak bisa memiliki Bitcoin, tetapi mereka tidak pernah melarang Fartcoin.”
Meski penuh spekulasi, beberapa analis melihat peluang di tengah volatilitas ini. Koreksi harga sering kali dipandang sebagai kesempatan bagi trader untuk membeli sebelum potensi kenaikan berikutnya. Namun, kesuksesan jangka panjang Fartcoin akan sangat bergantung pada bagaimana komunitas dapat menjaga momentum ini.
Baca juga Deutsche Bank Kembangkan Blockchain Layer-2 di Ethereum dengan Teknologi ZKsync
