CEO Telegram, Pavel Durov, telah mengumumkan rencana ambisius untuk memperkenalkan Telegram mini app (TMA) market yang bertujuan untuk mempercepat adopsi blockchain dan meningkatkan aktivitas terkait. Pengumuman ini menandai langkah signifikan bagi Telegram dalam upayanya untuk memperkuat posisinya di dunia teknologi blockchain. Dalam pengumumannya melalui saluran Telegram resminya, Durov menyoroti pertumbuhan signifikan platform dalam aktivitas blockchain sepanjang tahun 2024. Telegram mini app (TMA) market ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Telegram untuk memimpin dalam industri blockchain yang berkembang pesat.
Durov menyatakan, “Kami melihat potensi besar dalam teknologi blockchain dan yakin bahwa Telegram mini app (TMA) market ini akan menjadi katalisator utama dalam mendorong inovasi dan adopsi yang lebih luas.” App store mini ini dirancang untuk memberikan pengguna Telegram akses yang lebih mudah dan terintegrasi ke berbagai aplikasi berbasis blockchain. Dengan adanya Telegram mini app (TMA) market, pengguna dapat dengan mudah menemukan dan menggunakan aplikasi yang mendukung teknologi blockchain, mulai dari dompet kripto hingga aplikasi desentralisasi (dApps).
Durov juga menjelaskan bahwa Aplikasi Mini akan dilengkapi dengan fitur penandaan saluran dan verifikasi pihak ketiga yang terdesentralisasi. Fitur ini tidak hanya akan meningkatkan keamanan, tetapi juga memberikan lapisan kepercayaan tambahan bagi pengguna. “Verifikasi pihak ketiga yang terdesentralisasi akan memastikan bahwa aplikasi yang tersedia di Telegram mini app (TMA) markettelah melalui proses pengecekan yang ketat, memberikan ketenangan pikiran bagi pengguna kami,” tambah Durov.
Langkah ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pengembang untuk berkontribusi pada ekosistem Telegram dengan menciptakan aplikasi-aplikasi inovatif yang dapat diakses oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Dengan dukungan dari Telegram mini app (TMA) market ini, Telegram berharap dapat memperluas cakupan dan dampak dari teknologi blockchain, membuatnya lebih mudah diakses dan diterima oleh khalayak yang lebih luas. Selain itu, Telegram berencana untuk menyediakan berbagai alat dan sumber daya bagi pengembang untuk membantu mereka dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aplikasi mereka dengan ekosistem Telegram. Ini termasuk dokumentasi API yang komprehensif, dukungan teknis, dan program insentif bagi pengembang yang menciptakan aplikasi berkualitas tinggi.
Telegram mini app (TMA) market ini diharapkan akan diluncurkan pada akhir Juli 2024, sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh tim pengembang Telegram. Dengan peluncuran ini, Telegram berharap dapat mengambil langkah besar menuju masa depan yang lebih terdesentralisasi dan memberdayakan penggunanya dengan teknologi blockchain yang canggih.
Baca juga ETF Blackrock vs Grayscale
Game Tap to Earn
Rencana Telegram muncul di tengah peningkatan minat dan adopsi terhadap pasar Telegram Mini App. Dalam beberapa bulan terakhir, permainan berbasis konsep “tap-to-earn” di Telegram telah menjadi tren yang semakin populer, menarik banyak pengguna baru ke platform ini. Permainan seperti Notcoin dan Hamster Kombat telah mendapatkan perhatian khusus. Notcoin, misalnya, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan token dengan menyelesaikan tantangan sederhana dan berinteraksi dengan komunitas. Hamster Kombat, di sisi lain, menawarkan pengalaman bermain yang seru di mana pengguna bisa bertarung dengan hamster virtual dan mendapatkan hadiah berupa cryptocurrency.
Perkembangan besar lainnya dalam industri kripto adalah The Open Network (TON), sebuah jaringan blockchain Layer-1 dengan token asli bernama Toncoin. TON telah menjadi fokus banyak perhatian karena kemampuannya untuk mendukung berbagai aplikasi desentralisasi dan integrasi dengan platform Telegram.
“2024 akan dikenang sebagai tahun ketika ratusan juta orang menjadi akrab dengan blockchain. Kami bangga bahwa Telegram berada di pusat transformasi sosial ini. Untuk mempertahankan momentum, bulan ini kami akan memperkenalkan Telegram mini app (TMA) market dan browser dalam aplikasi yang mendukung halaman Web3,” tulis CEO Telegram.
Berikut adalah beberapa contoh permainan “tap-to-earn” yang sudah ada di Telegram:
- Notcoin: Notcoin adalah permainan tap-to-earn yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan token dengan menyelesaikan tantangan sederhana dan berinteraksi dengan komunitas. Pengguna dapat mengumpulkan token dengan mengetuk layar atau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas di dalam aplikasi. Token yang dikumpulkan kemudian dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pembelian dalam aplikasi atau ditukar dengan cryptocurrency lainnya.
- Hamster Kombat: Hamster Kombat adalah permainan yang menawarkan pengalaman bermain yang seru di mana pengguna bisa bertarung dengan hamster virtual. Dalam permainan ini, pengguna mengetuk layar untuk melakukan serangan atau pertahanan dalam pertempuran hamster. Setiap kemenangan dalam pertarungan akan memberikan hadiah berupa cryptocurrency atau token yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan hamster atau membeli item dalam permainan.
- Crypto Hamsters: Crypto Hamsters adalah permainan tap-to-earn lainnya di mana pemain dapat memelihara dan melatih hamster virtual mereka. Pemain bisa mendapatkan token dengan menyelesaikan berbagai tugas dan tantangan dalam permainan, seperti memberi makan hamster, berpartisipasi dalam perlombaan, atau menyelesaikan misi khusus. Token yang dikumpulkan bisa ditukar dengan cryptocurrency atau digunakan untuk membeli item dan peningkatan dalam permainan.
- CoinFlare: CoinFlare adalah permainan tap-to-earn di Telegram yang menggabungkan elemen permainan sederhana dengan hadiah cryptocurrency. Pengguna mengetuk layar untuk mengumpulkan koin dan token virtual yang muncul secara acak. Semakin sering pengguna berinteraksi dengan permainan, semakin banyak koin yang bisa mereka kumpulkan. Koin yang terkumpul dapat ditukar dengan berbagai cryptocurrency populer seperti Bitcoin atau Ethereum.
- Tap Crypto: Tap Crypto adalah permainan yang dirancang untuk mengajarkan pengguna tentang cryptocurrency sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan token. Pengguna mengetuk layar untuk menjawab pertanyaan trivia tentang dunia kripto. Setiap jawaban yang benar memberikan hadiah berupa token yang dapat ditukar dengan cryptocurrency atau digunakan untuk berpartisipasi dalam aktivitas tambahan di dalam permainan.
Dengan adanya berbagai permainan tap-to-earn ini, Telegram berhasil menciptakan ekosistem yang menarik bagi pengguna yang ingin mendapatkan keuntungan dari aktivitas bermain game sederhana sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang dunia cryptocurrency.
Dengan memperkenalkan Telegram Mini App dan browser dalam aplikasi, Telegram berharap untuk memperluas ekosistemnya dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi yang memanfaatkan teknologi blockchain. Dukungan untuk halaman Web3 juga menunjukkan komitmen Telegram untuk mendukung perkembangan internet desentralisasi dan meningkatkan pengalaman pengguna di platform mereka.
Telegram Berkomitmen Memerangi Penipuan di Pasar Kripto
Selain berfokus pada peningkatan adopsi teknologi blockchain, Telegram kini mengambil langkah-langkah konkrit untuk memerangi penipuan dan aktivitas ilegal di pasar kripto. Inisiatif ini mencakup penayangan detail registrasi akun publik, seperti bulan pendaftaran dan negara asal, untuk meningkatkan transparansi dan keamanan.
“Kami akan memperkuat upaya kami dalam melawan penipu yang berusaha memanfaatkan pendatang baru di dunia kripto. Dalam waktu dekat, Telegram akan mulai menampilkan bulan pendaftaran dan negara utama untuk akun publik, mirip dengan yang dilakukan Instagram. Selain itu, kami akan mengizinkan organisasi untuk menggunakan aplikasi mini mereka dalam menerbitkan label verifikasi untuk saluran, menciptakan pasar terdesentralisasi untuk verifikasi pihak ketiga,” kata Pavel Durov, CEO Telegram.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah penipuan di dunia kripto, di mana banyak investor baru sering menjadi target penipuan. Dengan menampilkan informasi pendaftaran yang lebih rinci, Telegram berharap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pengguna tentang keaslian akun-akun publik yang mereka ikuti. Selain itu, pemberian label verifikasi oleh pihak ketiga melalui aplikasi mini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih aman dan terpercaya. Organisasi yang telah diverifikasi akan dapat memberikan label pada saluran yang memenuhi standar keamanan dan keandalan tertentu, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengenali saluran yang dapat dipercaya.
Upaya ini juga sejalan dengan misi Telegram untuk mendorong adopsi blockchain yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua penggunanya. Dengan menyediakan alat verifikasi yang mudah diakses dan terdesentralisasi, Telegram berharap dapat memberdayakan pengguna untuk membuat keputusan yang lebih informasional dan aman dalam berinteraksi dengan dunia kripto. Inisiatif baru ini menunjukkan komitmen Telegram dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan transparan, sekaligus mendukung pertumbuhan dan inovasi di industri blockchain. Dengan melibatkan komunitas dan berbagai pemangku kepentingan dalam proses verifikasi, Telegram berusaha menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan untuk tantangan keamanan di pasar kripto.
Baca juga Tutorial Airdrop BlastUp