Meta: Harga Shiba Inu telah menurun dalam 3 bulan terakhir. Token Tradecurve (TCRV) naik 50% karena investor antusias dengan potensi platform perdagangan baru ini, yang menantang masalah yang disebabkan oleh regulasi.
Harga Shiba Inu baru-baru ini turun secara signifikan, sebagian karena tindakan ‘Trophias’, yang membela tindakannya di Twitter. Sebaliknya, token Tradecurve TCRV naik 50% karena investor antusias dengan potensi platform perdagangan baru yang menantang masalah yang disebabkan oleh regulasi.
Masalah di Shibarium
Bukanya hanya harga Shiba Inu yang menurun selama 3 bulan terakhir, tapi ada juga masalah di dalam komunitasnya. Anggota komunitas Trophias berada dalam masalah karena diduga menyerap 37,5 ETH, yang dikirim ke Doggy DAO. Uang tersebut dikirim dari restoran burger Shiba Inu, Welly.
Welly berlokasi di Naples, Italia, dan ada rencana untuk membuka gerai, serta memperluas bisnis ke seluruh dunia. Konflik yang berkaitan hilangnya 37,5 ETH telah menyebabkan harga Shiba Inu turun ke level terendah baru yaitu $0,0000083. Meskipun token tersebut telah pulih sebagian, masa depannya tampak tidak pasti. Saat ini, tracker blockchain Shibarium, Puppyscan, tidak dapat dimuat, dan malah menampilkan kesalahan cloudflare.
Sementara itu, Trophias memposting tanggapannya kepada Stefano dari Welly melalui Twitter, di mana ia menyatakan bahwa aturan harus diikuti, dan dana tetap aman dan terjamin.
Shibburn.com, situs web yang melacak tingkat pembakaran Shiba Inu, masih beroperasi, dan menunjukkan bahwa pembakaran semakin meningkat, di mana sekitar 125 juta SHIB terbakar dalam 24 jam terakhir. Banyak yang melihat ini sebagai respons terhadap peluncuran resmi blockchain Shibarium yang ditunggu-tunggu.
Menurut laporan online, ada sebanyak 16 juta dompet aktif yang siap dan menunggu peluncuran blockchain Shiba Inu. Menarik untuk melihat apakah peluncuran tersebut dapat mengubah momentum bearish Shiba Inu menjadi bullish.
Pemegang TCRV Bersukacita dengan Kenaikan 50%
Bagi yang belum tahu, TCRV adalah token asli dari bursa hybrid baru yang disebut Tradecurve. Bursa ini, yang saat ini masih dalam tahap presale, bertujuan untuk menantang lanskap yang ada dengan menawarkan kripto, saham, forex, indeks, komoditas, dan lainnya, dalam satu platform. Pesaing terdekatnya adalah Robinhood, tapi ada perbedaan. Robinhood adalah bursa terpusat, dan oleh karena mereka menyimpan kripto Anda, sementara Tradecurve adalah bursa terdesentralisasi, yang beroperasi pada blockchain Ethereum. Ini berarti siapa saja dapat melakukan trading di platform mereka, tanpa terpengaruh oleh regulasi negara tertentu.
Tradecurve juga menawarkan leverage hingga 500:1, sesuatu yang tidak ditawarkan oleh Robinhood atau bursa terpusat lainnya seperti Binance dan Coinbase. Ini bagus untuk orang yang memiliki saldo kecil, namun ingin mendapatkan keuntungan besar. Tentu saja, perdagangan dengan leverage bukan tanpa risiko. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan. Itulah salah satu alasan mengapa Tradecurve memiliki trading academy metaverse, yang akan menampilkan pelajaran dan pembicara tamu.
Selain itu, platform ini menawarkan bot trading algoritmik AI, dan memungkinkan pengguna untuk menyalin strategi perdagangan dari trading sukses. Fitur-fitur ini dapat diakses dengan berlangganan, yang dibayar dengan TCRV.
Baca Juga Malaysia Berencana untuk Membangun National Public Blockchain
TCRV akan menawarkan manfaat lain kepada pemegangnya, seperti biaya perdagangan yang lebih rendah, staking, dan lain-lain. Ini menenangkan, karena utilitas token adalah fitur penting dalam mendorong harganya naik. TCRV berada di tahap 3 dari 8 tahap presale, dan ditawarkan dengan harga $0,015. Token ini diharapkan akan tumbuh 50 kali lipat dari harga awalnya $0,01, hingga diluncurkan dengan harga $0,088.
Untuk informasi lebih lanjut seputar token TCRV:
Situs web: https://tradecurve.io/
Presale: https://app.tradecurve.io/sign-up
Telegram: https://t.me/tradecurve_official
Twitter: https://twitter.com/Tradecurveapp