Meskipun ketegangan geopolitik sedang memanas akibat serangan udara Israel terhadap Iran, Indeks Crypto Fear & Greed tetap anteng di zona “greed” alias keserakahan. Ini artinya, para investor kripto masih optimis dan berani mengambil risiko, lho!
Pada pembaruan Minggu ini, indeks tersebut menunjukkan skor 60, yang masih masuk kategori greed. Padahal, harga Bitcoin (BTC) sempat sedikit terkoreksi 2,8% ke level $103.000 pada Jumat kemarin.
Penurunan ini terjadi setelah terdengar ledakan di Teheran pada Kamis malam, yang diklaim sebagai bagian dari serangan Israel, lalu Iran membalas dengan menembakkan “puluhan rudal balistik” pada Jumat malam. Sehari sebelumnya, pada Kamis, indeks ini bahkan berada di skor 71.
Penurunan harga Bitcoin ini terjadi saat sang raja kripto hampir menyentuh kembali harga tertingginya pada 22 Mei lalu di angka $111.970.

Bitcoin Tangguh di Tengah Badai Konflik
Beberapa pelaku pasar mengagumi ketahanan harga Bitcoin ini, mengingat kondisi global yang sedang memanas.
Baca Juga Tutorial Airdrop DataGram
Seorang analis kripto dengan nama akun “Za” bahkan berkomentar di platform X pada Sabtu kemarin, “Bitcoin tampaknya belum terpengaruh oleh konflik antara Israel dan Iran. Menurut saya, tidak ada indikator yang lebih baik daripada Bitcoin itu sendiri, jadi ini sangat menarik.”
Wirausahawan kripto Anthony Pompliano juga ikut bersuara, “Bitcoin tidak pernah berhenti. Ia terus melaju.”
Para trader tampaknya masih sangat optimis bahwa Bitcoin akan tetap bertahan di atas level psikologis $100.000. Level ini berhasil dicapai kembali pada 8 Mei lalu setelah tiga bulan tertekan.
Namun, perlu dicatat, jika harga turun di bawah ambang batas ini, lebih dari $1,74 miliar posisi long (beli) berisiko mengalami likuidasi, menurut data dari CoinGlass. Waduh, semoga tidak terjadi ya!

Dana Tetap Mengalir ke ETF Bitcoin, Tapi ETF Ether Sedikit Tertarik
Di sisi lain, ETF Bitcoin spot mencatat kabar gembira dengan arus masuk dana selama satu pekan penuh hingga Jumat, dengan total $1,37 miliar masuk dalam lima hari perdagangan, berdasarkan data dari Farside. Ini menunjukkan minat investor institusional masih tinggi terhadap Bitcoin.
Namun, berbeda nasibnya dengan ETF Ether spot. Justru mengalami arus keluar sebesar $2,1 juta pada hari Jumat, mengakhiri tren masuk dana selama 19 hari berturut-turut.
Penurunan Kali Ini Lebih Ringan dari Sebelumnya!
Menariknya, penurunan harga Bitcoin kali ini tidak separah ketika Iran melancarkan serangan langsung terhadap Israel pada April 2024 lalu.
Kala itu, serangan balasan Iran terhadap pemboman Israel di kedutaan besar mereka di Damaskus membuat harga BTC anjlok hingga 8,4% pada 13 April 2024. Meskipun Indeks Fear & Greed mencatat skor “Greed” sebesar 72 pada hari serangan tersebut, nilainya turun drastis menjadi “Fear” di angka 43 pada 2 Mei 2024.
Ini menunjukkan bahwa pasar kripto mungkin semakin matang dan resilient terhadap gejolak geopolitik.