CoinFolks
No Result
View All Result
Join Group Telegram ✨
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
No Result
View All Result
CoinFolks
No Result
View All Result

Kasus Pavel Durov dan Dampaknya Bagi Industri Kripto

oleh Aryo Bimo Pratama
3 bulan lalu
0
A A
Kasus Pavel Durov dan Dampaknya Bagi Industri Kripto
Bagikan di TelegramBagikan di WhatsAppBagikan di Twitter
Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community

Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, mendapat izin untuk meninggalkan Prancis sementara waktu di tengah kasus hukum yang menjeratnya. Namun, tuduhan yang diajukan terhadapnya menimbulkan kekhawatiran bagi komunitas kripto terkait tanggung jawab pengembang terhadap platform yang mereka ciptakan.

Latar Belakang Kasus

Pada 13 Maret, pengadilan Prancis mengizinkan Durov kembali ke Dubai, tempat ia sebelumnya tinggal. Ia telah berada di Prancis sejak Agustus 2024 setelah ditangkap di bandara Le Bourget, Paris.

Durov tengah diselidiki atas dugaan kelalaian dan keterlibatan dalam berbagai tindak kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, eksploitasi anak, dan terorisme. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.

Kasus Pavel Durov dan Dampaknya Bagi Industri Kripto Kasus Pavel Durov dan Dampaknya Bagi Industri Kripto

Kasus ini menimbulkan perdebatan terkait tanggung jawab pengembang atas bagaimana platform mereka digunakan—isu yang juga menjadi perbincangan dalam dunia kripto.

Tanggung Jawab Durov atas Telegram

Tuduhan terhadap Durov menyoroti apakah ia bertanggung jawab atas aktivitas ilegal yang diduga terjadi di Telegram, terutama karena aplikasi ini menggunakan enkripsi dan mendukung transaksi berbasis kripto.

Kasus ini mengingatkan komunitas kripto pada Alexey Pertsev, pengembang layanan mixer kripto Tornado Cash, yang dituduh bertanggung jawab atas pencucian uang yang terjadi di platformnya. Pertsev ditangkap di Belanda pada 2022 dan masih menunggu persidangan.

Banyak pihak di industri kripto mengkhawatirkan dampak dari kasus ini terhadap kebebasan berbicara dan privasi online. Bahkan, Jose Fabrega, kepala pemasaran Metis, menyebut kasus Durov sebagai “versi lain dari Tornado Cash.”

The founder of Telegram getting arrested because of what others did with his invention is not a good precedent. Pavel Durov’s arrest is the Tornado Cash case all over again.

Gaston Glock wasn’t arrested for the murders committed with a glock. This is a war against privacy. pic.twitter.com/AgnEtg0JFc

— jfab.eth (@josefabregab) August 24, 2024

Menurut Natalia Latka, direktur kebijakan publik di Merkle Science, pengembang perangkat lunak dulu dianggap hanya sebagai pencipta alat tanpa bertanggung jawab atas cara penggunaannya. Namun, dengan meningkatnya adopsi teknologi terdesentralisasi, regulasi terhadap pengembang semakin ketat.

Blog kripto Onesafe menyebut kasus ini sebagai “crucial moment” bagi industri kripto, menekankan pentingnya memahami regulasi dan bekerja sama dengan regulator untuk menghindari masalah hukum.

Baca Juga $TON Naik 50% Usai Pavel Durov Tinggalkan Prancis Menuju Dubai

Durov sendiri menyatakan pada 17 Maret bahwa Telegram telah memenuhi bahkan melampaui kewajiban hukum mereka.

Implikasi bagi Kebebasan Berbicara

Penangkapan Durov juga menimbulkan pertanyaan tentang motif politik di balik kasus ini. CEO platform video Rumble, Chris Pavlovski, menyebut kasus ini sebagai “deadline” bagi kebebasan berbicara setelah platformnya sebelumnya bentrok dengan regulator Prancis terkait sensor.

Sementara itu, Gregory Alburov, penyelidik di Anti-Corruption Foundation yang didirikan oleh mendiang oposisi Rusia Alexey Navalny, mengkritik kasus ini sebagai tidak adil dan berpotensi merugikan kebebasan berbicara.

I’m a little late to this, but for good reason — I’ve just safely departed from Europe.

France has threatened Rumble, and now they have crossed a red line by arresting Telegram’s CEO, Pavel Durov, reportedly for not censoring speech.

Rumble will not stand for this behavior and…

— Chris Pavlovski 🏴‍☠️ (@chrispavlovski) August 25, 2024

Durov telah beberapa kali berbenturan dengan regulator, terutama pada 2018 ketika ia menolak perintah dari regulator telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor. Hal ini membuat banyak pihak percaya bahwa kasus ini bermuatan politik.

Meskipun Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa kasus ini bukan serangan terhadap Durov, pengacara hak asasi manusia Dmitry Zair-Bek tidak setuju. Ia menilai Durov menjadi sasaran karena melindungi privasi pengguna dan menolak bekerja sama dengan intelijen pemerintah.

Apapun hasilnya, kasus ini akan berdampak besar pada masa depan platform digital. Jika Durov dinyatakan bersalah, hal ini dapat mendorong platform untuk melakukan moderasi yang lebih ketat hingga ke tahap sensor. Sebaliknya, jika ia bebas, ini bisa menjadi dorongan bagi platform lain untuk menghindari kewajiban regulasi dengan dalih kebebasan teknologi.

Saat ini, izin Durov untuk tinggal di Dubai berlaku hingga 7 April, sementara kejaksaan Prancis belum memberikan pernyataan resmi mengenai perkembangan kasusnya.

Tag: Telegram
BagikanKirimTweetBagikan
Aryo Bimo Pratama

Aryo Bimo Pratama

I'm knee-deep in the latest web3 research, and by night, I'm probably still online, exploring new blockchain frontiers.

Terkait Pos

Pavel Durov Dicegah Untuk Hadir Oslo Freedom Forum
Berita

Pavel Durov Dicegah Untuk Hadir Oslo Freedom Forum

Top 5 Asset Kripto Berbasis Telegram dengan Market Cap Terbesar
Outlook

Top 5 Asset Kripto Berbasis Telegram dengan Market Cap Terbesar

Fitur Baru Telegram: Gifts di Telegram Kini Bisa Dijadikan NFT!
Berita

Fitur Baru Telegram: Gifts di Telegram Kini Bisa Dijadikan NFT!

Wallet Telegram Terkena Pembatasan Sementara di Inggris
Berita

Wallet Telegram Terkena Pembatasan Sementara di Inggris

Rekomendasi

Bitcoin Kembali ke Area US$100K Usai Anjlok ke US$98K

Bitcoin Kembali ke Area US$100K Usai Anjlok ke US$98K

Crypto Narratives 2025: Top 3 Aset Kripto Sektor Binance Megadrop

Crypto Narratives 2025: Top 3 Aset Kripto Sektor Binance Megadrop

Metaplanet Tambah 1.111 Bitcoin, Total Kepemilikan Tembus 11.111 $BTC

Metaplanet Tambah 1.111 Bitcoin, Total Kepemilikan Tembus 11.111 $BTC

Crypto Narratives 2025: Top 5 Aset Kripto Sektor Bonk Fun Ecosystem

Crypto Narratives 2025: Top 5 Aset Kripto Sektor Bonk Fun Ecosystem

Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin Tembus US$21 Juta pada 2046!

Michael Saylor Prediksi Harga Bitcoin Tembus US$21 Juta pada 2046!

📰✨ CoinFolks Newsletter
Jangan ketinggalan berita terkini dengan mulai berlangganan surel tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu langsung ke email kamu.
Daftar
Tentang Kami

CoinFolks adalah Media Multi-Platform yang menghasilkan konten kreatif, penelitian, dan tren terbaru tentang Industri Web3. Kami menyajikan konten yang telah dikurasi untuk memberi Anda perspektif lain tentang Blockchain, Aset Kripto, NFT, dan teknologi Web3 terkait lainnya.

Jelajahi
  • Home
  • Berita
  • Kelas
  • Riset
  • Blockchain
  • Fundamental
  • Finansial
  • Tutorial
  • Tentang Kami
  • Kontak
Tiktok Instagram Youtube Telegram Linkedin
© 2024 CoinFolks - PT Rekan Artha Teknologi

Disclaimer • Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber • Redaksi

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Google
ATAU

Jika kamu sudah mendaftar

Lupa Password? Sign Up

Daftar Akun Baru

Daftar dengan Google
ATAU

Mendaftar dengan akun Google

All fields are required. Log In

Masukkan nama pengguna atau alamat email Kamu untuk mereset kata sandi Kamu.

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset

© 2024 CoinFolks - PT. Rekan Artha Teknologi

Situs web ini menggunakan cookies. Dengan melanjutkan penggunaan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk penggunaan cookies. Kunjungi Privasi dan Kebijakan Cookie.

CoinFolks Newsletter

Dapatkan berita terkini tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu.

Go to mobile version