Bitcoin mengalami penurunan harga yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, tetapi ada sinyal positif dari pasar stablecoin yang dapat menjadi katalis pemulihan. Market cap Tether (USDT) telah meningkat sebesar $5,75 miliar dalam 60 hari terakhir, melebihi rata-rata pergerakan harga 60 hari yang hanya $3,46 miliar.
Selain itu, pasar stablecoin secara keseluruhan tumbuh 11%, dari $203,9 miliar menjadi $226,1 miliar dalam periode yang sama. Peningkatan ini menunjukkan adanya aliran likuiditas baru yang dapat memberikan dampak positif pada harga Bitcoin.
Dengan adanya lonjakan likuiditas dari stablecoin, ada peluang bagi Bitcoin untuk kembali mendapatkan momentum. Kenaikan market cap USDT ini menjadi indikator penting yang mengarah pada kemungkinan pemulihan pasar yang lebih sehat dalam waktu dekat.
USDT dan USDC Menjadi Penyimpan Nilai Utama di Amerika Latin
Tren pertumbuhan stablecoin kini juga semakin jelas di pasar Amerika Latin. Berdasarkan laporan dari Bitso, USDT dan USDC telah menjadi penyimpan nilai utama, menyumbang 39% dari total transaksi kripto di platform tersebut sepanjang 2024.

Keadaan ekonomi yang penuh tantangan di kawasan ini, seperti inflasi tinggi dan depresiasi mata uang lokal, mendorong banyak orang untuk mencari alternatif yang lebih stabil. Di tengah kondisi tersebut, stablecoin menawarkan solusi yang lebih aman bagi individu yang ingin melindungi nilai aset mereka, jauh dari ketidakstabilan mata uang lokal.
Dengan semakin banyaknya pengguna di Amerika Latin yang beralih ke stablecoin, USDT dan USDC semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai pilihan utama untuk penyimpanan nilai di tengah tantangan ekonomi global.
Baca juga Bedah Kripto Pell Network ($PELL)
Tether Mendukung Dominasi Dolar AS di Pasar Global
Selain menjadi pilihan utama di kawasan tertentu, Tether (USDT) juga berperan penting dalam menjaga dominasi dolar AS di pasar global. CEO Tether, Paolo Ardoino, menegaskan bahwa USDT adalah sekutu utama untuk memastikan dolar tetap mempertahankan posisinya sebagai mata uang cadangan dunia.
Tether kini memegang lebih dari $113 miliar dalam surat utang AS, menjadikannya salah satu pemegang terbesar utang negara tersebut. Ambisi Tether untuk mendukung kebijakan AS ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan stablecoin secara global.
Dengan posisi yang semakin kuat, Tether memiliki peluang besar untuk mengukuhkan perannya dalam mendukung dolar AS di tengah meningkatnya persaingan dari mata uang lain. Peran Tether dalam pasar global ini menjadi semakin penting, tidak hanya sebagai alat penyimpan nilai, tetapi juga sebagai instrumen yang mendukung keberlanjutan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.
Baca juga Trader Kripto Ini Kehilangan US$215K Saat Swap Stablecoin di Uniswap