Beberapa project dan exchange di industri kripto bergerak cepat untuk memulihkan sebagian dana yang dicuri dalam peretasan Bybit. mETH Protocol mengumumkan bahwa mereka berhasil merebut kembali 15.000 cmETH senilai $43 juta dari peretas. Ini menjadi salah satu pemulihan tercepat dalam sejarah serangan Lazarus Grup.
Keberhasilan ini berkat fitur delay penarikan delapan jam yang ada dalam protokol. Fitur ini memberi tim keamanan waktu untuk menghentikan transaksi mencurigakan sebelum dana benar-benar diambil oleh peretas.
Mudit Gupta, Chief Information Security Officer di Polygon, melihat peluang pemulihan ini dan segera berkoordinasi dengan tim respons cepat SEAL serta tim mETH untuk mengeksekusi langkah pencegahan.
Bybit mengonfirmasi bahwa pemulihan ini memenuhi syarat untuk program bounty mereka. Gupta dan tim SEAL diperkirakan akan menerima hadiah sebesar $4,3 juta atas kontribusinya dalam mengamankan dana yang hampir hilang. Ini menjadi preseden penting dalam upaya pemulihan dana hasil peretasan di sektor kripto.
Exchange dan Penyedia Layanan Membekukan $42 Juta Dana Hasil Peretasan
Selain pemulihan langsung, berbagai exchange dan platform blockchain berkoordinasi untuk membekukan dana hasil peretasan. Hingga 48 jam setelah serangan, sekitar $42,89 juta berhasil diblokir. Langkah ini menunjukkan peningkatan kerja sama dalam industri kripto dalam menangani kejahatan siber.
Beberapa platform seperti THORChain, CoinEx, dan ChangeNOW bertindak cepat dengan memblokir alamat wallet yang terlibat dalam pencucian dana. ChangeNOW sendiri membekukan 34 $ETH senilai $97.000, sementara Avalanche membatasi akses ke 0,38755 $BTC senilai $37.124.
CEO Tether, Paolo Ardoino, mengonfirmasi bahwa mereka membekukan $181.000 dalam bentuk $USDT yang terkait dengan peretasan. Meskipun jumlah ini relatif kecil dibandingkan total dana yang dicuri, tindakan ini menunjukkan bagaimana industri kripto semakin tanggap dalam menangani peretasan dan mencegah pencucian dana lebih lanjut.
Upaya Pencegahan dan Masa Depan Keamanan Kripto
Keberhasilan pemulihan sebagian dana ini menunjukkan bahwa industri kripto semakin siap dalam menangani ancaman peretasan. Namun, serangan Lazarus Grup membuktikan bahwa mereka terus mengembangkan strategi baru untuk mengecoh sistem keamanan.
Bybit dan mitra industrinya telah meningkatkan pengawasan terhadap transaksi mencurigakan. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah penghapusan token berbasis Solana yang digunakan dalam pencucian dana. Data on-chain menunjukkan bahwa Lazarus Grup telah mulai memindahkan aset mereka ke Solana menggunakan identitas palsu.
Ke depan, kolaborasi lebih erat antara exchange, regulator, dan penyedia infrastruktur blockchain sangat dibutuhkan. Dengan menerapkan blacklist wallet, meningkatkan keamanan kontrak pintar, dan memperketat pemantauan transaksi, diharapkan peretas akan lebih sulit mengakses dan mencairkan dana hasil kejahatan mereka.
Baca juga Lazarus Grup Jadi Pelaku Peretasan Sebesar US$1.4 Miliar di Bybit
