Beberapa waktu lalu, token privasi Monero (XMR) mengalami lonjakan harga lebih dari 7%, padahal di saat yang sama jaringannya baru saja mengalami serangan serius. Serangan ini dikenal dengan istilah “reorg” yang membatalkan sekitar 117 transaksi dan menimbulkan kekhawatiran besar di komunitas Monero.
Apa yang Terjadi pada Monero?
Pada hari Minggu, jaringan Monero mengalami reorg 18 blok, yang merupakan reorg terbesar dalam sejarahnya. Serangan ini dilakukan oleh tim di balik Qubic, sebuah mining pool dan blockchain berbasis AI, yang berhasil menguasai lebih dari 51% hashrate Monero.
Ini bukan pertama kalinya Qubic melakukan hal ini; bulan sebelumnya mereka juga sempat melakukan reorg 6 blok.
Baca Juga Robotic Coins: Tren Baru Kripto yang Gabungkan Blockchain, AI, dan Robotik
Meskipun reorg terjadi dan memicu kekhawatiran, harga XMR justru stabil dan bahkan naik 7,4% menjadi $308,55 beberapa jam setelahnya. Padahal, pasar kripto secara keseluruhan sedang turun. Salah satu podcaster kripto, xenu, berspekulasi bahwa Qubic mungkin sengaja mencoba menahan harga agar tidak jatuh.
Dampak dan Kekhawatiran
Serangan ini memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan jaringan Monero. Karena blockchain PoW (Proof-of-Work) dapat dimanipulasi jika tidak cukup terdesentralisasi, beberapa pihak mulai meragukan keandalannya.
Vini Barbosa, seorang analis kripto, bahkan menyatakan tidak lagi percaya pada jaringan Monero dan akan berhenti menerima XMR sebagai pembayaran sampai masalah ini selesai.
Solusi dan Risiko yang Ada
Untuk mengatasi reorg yang terus berulang, komunitas Monero mungkin akan mengadopsi DNS checkpoints sementara. Ini adalah mekanisme di mana node mengambil data blok dari server komunitas yang tepercaya untuk mencegah reorg.
Namun, langkah ini juga menimbulkan dilema karena akan meningkatkan tingkat sentralisasi pada jaringan. Ini tentu bertentangan dengan prinsip desentralisasi yang menjadi inti dari Monero. Pendiri SlowMist, Yu Xian, bahkan memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak ditangani dengan serius, ancaman ini akan terus menghantui Monero.
Upaya yang Pernah Diusulkan
Sebelumnya, komunitas Monero sudah mendiskusikan berbagai solusi untuk mengatasi serangan 51%, seperti:
- Membatasi perangkat keras mining.
- Beralih ke merge mining agar XMR bisa ditambang bersama dengan Bitcoin.
- Mengadopsi ChainLocks seperti yang digunakan oleh Dash.
Sayangnya, belum ada solusi yang benar-benar diterapkan. Meskipun Monero sudah memiliki mekanisme pengamanan 10 blok, reorg terbaru yang mencapai 18 blok berhasil melewatinya.
Meskipun begitu, harga XMR relatif tangguh. Sejak Qubic mulai mendominasi hashrate pada 28 Juli, harga XMR hanya turun sekitar 5,85%, menunjukkan ketahanan yang mengejutkan di tengah ancaman serius ini.
