OKX mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara layanan DEX aggregator mereka. Keputusan ini diambil setelah mereka mendeteksi upaya eksploitasi dari Lazarus Group, kelompok peretas asal Korea Utara yang dikenal sering menyerang platform kripto.
Dalam pengumuman resminya pada 17 Maret 2025, OKX menjelaskan bahwa penghentian ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut dan memungkinkan mereka menerapkan langkah keamanan tambahan. Mereka juga berkonsultasi dengan regulator sebelum mengambil keputusan ini.
Meskipun layanan DEX aggregator dihentikan sementara, wallet OKX tetap bisa diakses oleh pengguna. Namun, pembuatan wallet baru untuk beberapa pasar akan dibatasi hingga sistem keamanan yang diperbarui diterapkan sepenuhnya.
Regulator Eropa Mulai Mengawasi OKX Lebih Ketat
Selain ancaman peretasan, OKX juga menghadapi tekanan dari regulator Eropa. Otoritas Uni Eropa kini sedang menyelidiki keterkaitan OKX dengan kasus peretasan Bybit yang menyebabkan kerugian hingga $1,5 miliar.
Beberapa regulator berpendapat bahwa OKX Web3 harus mematuhi regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA), yang mengatur layanan kripto di Eropa. Jika aturan ini diterapkan, OKX berpotensi menghadapi sanksi dan perubahan besar dalam operasionalnya.
OKX sendiri menegaskan bahwa mereka hanya berperan sebagai agregator DEX, bukan sebagai penyedia layanan kustodian yang menyimpan aset pengguna. Mereka kini bekerja sama dengan berbagai platform blockchain untuk memperbaiki, yang sebelumnya salah mengidentifikasi agregator DEX mereka sebagai bursa utama OKX.
Baca juga BRICS Beralih ke Bitcoin! Rusia Gunakan Kripto untuk Perdagangan Minyak
Langkah OKX Selanjutnya, Keamanan vs Reputasi
Selain meningkatkan sistem keamanan, OKX juga berupaya mempertahankan reputasi mereka di tengah sorotan media. Mereka menuduh adanya “serangan media yang terkoordinasi” yang bertujuan merusak citra mereka saat mereka sedang menghadapi investigasi dari regulator Eropa.
Saat ini, OKX terus memperbarui sistem mereka untuk menyesuaikan diri dengan regulasi sekaligus melindungi pengguna dari potensi serangan. Namun, jika aturan MiCA diterapkan secara ketat, mereka mungkin harus mengubah strategi bisnis mereka agar tetap bisa beroperasi di Eropa.
Keputusan OKX dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan masa depan mereka. Jika mereka berhasil mengatasi ancaman Lazarus dan tekanan regulasi, mereka bisa mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain utama di industri kripto yang terus berkembang.