OneBalance, sebuah platform yang membantu para pengembang membuat aplikasi multichain, baru saja mengantongi pendanaan Seri A senilai $20 juta (sekitar Rp325 miliar, kurs Rp16.250/USD).
Dana segar ini akan digunakan untuk menyederhanakan user experience (UX) di dunia kripto, terutama bagi para pengembang dan perusahaan fintech.
Pendanaan besar ini dipimpin oleh cyber•Fund dan Blockchain Capital, dengan dukungan dari Mirana Ventures (milik Bybit) dan L2IV. Ini menunjukkan kepercayaan besar investor terhadap visi OneBalance!
Baca Juga Takut Aset Kripto Kamu Diretas? MEXC Siapkan Dana Perlindungan US$100 Juta!
Mengatasi Ribetnya Kripto dengan ‘Toolkit’ Ajaib
Didirikan oleh mantan insinyur Coinbase dan kontributor utama dari Flashbots, OneBalance hadir untuk mengatasi masalah utama di industri kripto: pengalaman pengguna yang masih sering terpecah-pecah dan rumit.
Bayangkan saja, untuk melakukan transaksi kripto, kita seringkali harus memikirkan jaringan blockchain mana yang dipakai, proses bridging (memindahkan aset antar jaringan), hingga mengurus token gas (biaya transaksi). Ribet, kan?
Nah, OneBalance punya solusinya: Toolkit canggih mereka. Teknologi ini diklaim memungkinkan pengguna untuk mentransfer, menukar, atau bahkan mendapatkan yield (keuntungan) hanya dengan satu klik saja! Pengguna tidak perlu lagi pusing memikirkan detail teknis di belakangnya.
“Pengembang yang mengintegrasikan Toolkit ini bisa langsung mendapatkan pendapatan dari biaya transaksi yang bisa mereka atur,” jelas Daniel Worsley, salah satu pendiri dan COO OneBalance kepada Cointelegraph. “Biaya-biaya itu, termasuk biaya gas, bisa digabungkan jadi satu pembayaran yang lebih sederhana dari pengguna.”

Hasilnya? Pengalaman bertransaksi yang lebih cepat, konversi yang lebih tinggi, dan penggunaan modal yang lebih efisien. Keren, kan? Toolkit OneBalance bahkan sudah terbukti bisa mendukung pertukaran langsung antara Bitcoin dan jaringan Ethereum Virtual Machine (EVM), serta akan segera mendukung Solana dan blockchain besar lainnya.
‘Resource Locks’: Inter-Network Bridge yang Lebih Aman
Selain Toolkit yang memukau, OneBalance juga memperkenalkan fitur inovatif bernama Resource Lock di awal tahun 2024. Fitur ini menawarkan cara baru untuk transaksi antar blockchain (crosschain) dengan memungkinkan eksekusi yang tidak serentak (asinkron) antar blockchain.
Bagaimana cara kerjanya? Sistem ini mencegah praktik double-spending (pengeluaran ganda) dengan melakukan co-signing dan mengatur urutan transaksi pengguna melalui protokol internal.

“Resource Lock memungkinkan pengguna untuk ‘mengunci’ dana di berbagai blockchain hanya dengan satu tindakan kriptografi—tanpa perlu proses bridging yang ribet sebelumnya,” jelas Worsley.
Ia menambahkan, “Jika digabungkan dengan fitur agregasi saldo, pengguna bisa langsung menggunakan dana yang tersebar di banyak blockchain, tanpa harus memindahkan asetnya terlebih dahulu.”
Yang paling penting, fitur Resource Lock ini lebih aman dibandingkan bridge blockchain pada umumnya. Mengapa? Karena ia tidak menggunakan kumpulan aset, brankas terpusat, atau saldo kontrak pintar, yang seringkali menjadi target empuk peretasan.
Sebagai pengingat, pada tahun 2022, peretas berhasil mencuri $600 juta dari Ronin Bridge milik Axie Infinity setelah meretas konfigurasi kunci multisignature. OneBalance hadir untuk mengatasi risiko semacam ini.