Mari kita mulai dengan ‘Why’. Animoca Brands berangkat dari sebuah perusahaan Game Developer di tahun 2011, menjadi publisher dari beberapa game mulai dari Cryptokitties, Garfield, Doraemon, dll. Namun kini pivoting, menjadi perusahaan Game, Blockchain, bahkan Artificial Intelligence. Pertanyaannya adalah, mengapa? sebesar apa peluang blockchain di mata anda sehingga melakukan pivot pada Animoca Brands?
“Mungkin sedikit flashback diawal berdirinya Animoca, sejak awal kita ada di industri game, kita lebih fokus ke mobile gaming. Di tahun 2009, adalah tahun awal kita membangun mobile gaming. Dan ditahun 2010, kita melihat potensi dan peluang dari smartphone. Kita melihat akan ada ‘massive adoption’ dari smartphone. Ketika kalian ingat di tahun tersebut, market smartphone masih sangat kecil. Bahkan kala itu market masih dirajai oleh Nokia mungkin. Dan tidak ada, atau bahkan sangat sedikit yang bisa memprediksi hingga akhirnya Apple yang berhasil merajai market smartphone saat ini. Kita melihat Android dan IoS, akan menjadi trend berikutnya. Dan jelas, sebagai perusahaan, kita harus berada disana.”
“Mengapa saya bercerita ini terlebih dulu, pesan nya adalah kami selalu ingin menjadi yang lebih dulu masuk ke dalam suatu industri. Mungkin saat ini juga sudah banyak perusahaan game yang masuk dan sukses. Tapi tentu mereka butuh cost lebih banyak, budget marketing lebih tinggi, dan market lebih merah dibanding tahun-tahun sebelumnya, sedangkan di 2010 saat kita fokus membangun disana, market masih sangat biru.”
“Kami melihat peluang besar di industri ini setelah kesuksesan Crypto Kitties, bahwa masa depan ada pada ‘Digital Ownership’ Dan disisi lain kenapa kami juga masuk ke AI, sejujurnya kami telah berinvestasi di AI sejak 2018. Dan sudah memiliki lebih dari 60 perusahaan dibidang ini. Bagi kami Web3 dan AI sangat lah terkoneksi.”
“Jika bicara tentang Blockchain, kita terbilang cukup berhati-hati dengan blockchain dan distributed ledger, namun kita baru menyadari betapa besar peluangnya setelah crypto kitties meledak. Kita melihat trend baru, kita melihat pasar disana, dan kita paham peluangnya, bahwa ini adalah masa nya ‘digital ownership’. Dan kenapa kita masuk ke AI? Sejujurnya kita sudah berinvestasi ke AI sejak tahun 2018. Dan hingga kita sudah berinvestasi lebih dari 60 perusahaan di bidang AI. Dan bagi kami Web3 dan AI sangat lah terkoneksi.”
“Salah satu misi kami di Animoca Brands, adalah ‘impact with purpose’. Kita selalu ingin membuat sesuatu yang berarti dan besar, yang memberi dampak positif untuk dunia. Dan disitulah kita melihat NFT sebagai sesuatu yang sangat spesial. Karna blockchain memungkinkan kita ‘sungguh-sungguh’, atau benar-benar memiliki digital aset. Kita saat ini hidup lebih banyak di dunia maya, dan kita harus mencari cara untuk melindungi aset kita yang berbentuk virtual. Itulah yang menjadi tujuan kita, itulah kenapa Animoca Brands bahkan tidak sekedar ‘pivoting’, tapi kita ‘all in’ ke industri ini. Termasuk itulah kenapa kita pun tidak hanya berinvestasi ke perusahaan gaming, tapi lebih luas ke ekosistem di industri ini di web3 atau pun open metaverse.”
‘We saw a trend, we saw a market, we understood the potential, which that time was about digital ownership’
Animoca Brands selalu selangkah lebih maju. Ketika belum ada yang bicara tentang AI, kalian sudah berinvestasi sejak 2018. Ketika Zuckerberg bahkan belum mengubah nama Facebook menjadi Meta, kalian sudah merilis Sandbox. Apa ada ‘rahasia’ dibalik semua ini? Bagaimana kalian bisa membaca trend dan memutuskan untuk masuk ke industri lebih dulu?
“We are not saying, ‘We think the future is there’, we say ‘we want the future go there’.
Jadi ibaratnya, jika kita ingin masa depan mengarah kesana, apa yang bisa kita lakukan? untuk membuatnya jadi kenyataan?”
Kembali ke taun 2018, mungkin siapa peduli tentang AI? Kita tidak punya bayangan bagaimana bentuk AI hingga pada akhirnya OpenAI muncul. Sama halnya dengan NFT dan Blockchain. Blockchain akan menciptakan lebih banyak financial inclusivity, kita percaya itu. NFT memungkinkan kita memiliki hak atas aset digital. Entah lewat metaverse, lewat games, lewat tokenisasi, kita mungkin tidak tau mana yang akan berhasil. Yang kita paham, jika itu akan menjadi trend yang penting, maka kita harus ada disana dan membantu mematangkannya.
“Namun, kita tidak selalu benar juga. Kita pernah salah. Di tahun 2006, kita berinvestasi ke perusahaan AR dan gagal.”
Bahkan smartphone belum trend disana. Atau bahkan jauh ketika orang-orang belum pernah mendengar Augmented Reality kala itu. Kita pun bahkan telah fokus membangun multiplayer online gaming sejak tahun 2001, hanya karna kita pikir akan seru jika orang-orang bisa bermain game secara online. Tapi kembali lagi, teknologinya belum matang dikala itu.
Sebagai investor, kita harus melihat ‘fund cycle’. Kita harus berinvestasi ke arah mana trend berikutnya berjalan. Saat ini Web3, lalu AI, mungkin berikutnya akan ada yang lain, kita sebagai investor harus mengikuti cycle tersebut. Kita semua percaya web3 adalah long term trend. Kita percaya blockchain, public data transformation, decentralize ledger adalah masa depan yang lebih baik, tapi apa ada yang tau butuh berapa lama? 5 tahun? 10 tahun? atau 20 tahun? Itulah bagi kami yang penting. Bagaimana bisa masuk ke industri dan berinvestasi ke produk yang bisa membuat masa depan lebih baik.
Mungkin, memiliki ide dan percaya masa depan kearah sana adalah hal penting. Tapi, memahami ‘kapan waktu yang tepat’ adalah bagian tersulit.
Sebagai investor yang pasti sering bertemu dengan para company founders. Apa kesalahan umum yang biasa dilakukan oleh Web3 Founders?
First of all, Founders make a million mistakes. Infacet, i’ll be worried if founders dont do mistakes.
Bahkan bagi saya kesuksesan seorang founders berbanding lurus dengan kegagalannya. Saya rasa, kunci tolak ukur dari kesuksesan seorang founders adalah bagaimana mereka bisa tahan terhadap krisis. Karna untuk tahan terhadap itu ya kalian harus adaptif, fleksibel, open minded, berfikir dari perspektif lain, dan tidak hanya itu namun juga membuat turunan dari semua hal tersebut menjadi sebuah action plan. Momen seperti ini di bear market, adalah contoh paling sempurna. Funding sedikit, resources sedikit, dan lain-lain. Kemampuan seperti hard working, ethical, bagi saya itu hal standar aja. Bahkan kalian tetap harus memiliki kemampuan itu sekalipun anda bukan founders. Tapi satu kualitas yang kami cari, adalah seorang founders yang membangun untuk tujuan yang lebih besar dari tujuan pribadi.
Dalam artian ketika dia membangun sesuatu, dia tau itu sangat penting baginya, dan dia mampu untuk mengerjakannya bahkan hingga akhir dunia karna itu penting baginya. Funfact, kita baru mulai berinvestasi di 2018. Dan kini telah memiliki lebih dari 450 portofolio. Banyak orang mungkin bertanya mengapa Animoca Brands bisa bergerak secepat ini? Karena kami, bukan hanya saya, bergerak atas dasar tujuan penting yang sama. Termasuk Sandbox, Axie Infinity, Dapper Labs, Opensea, mereka hanyalah perusahaan kecil di tahun 2018-2019, dan kini menjadi billion dollars company. Itu semua menjadi mungkin bagi kami ketika orang dibaliknya bekerja atas nama visi dan tujuan yang lebih besar dari tujuan pribadinya. Karna jika kamu melakukan itu, kamu rela untuk berkorban. Kenapa kamu rela berpisah dengan keluarga mu untuk bekerja? kenapa kamu rela untuk terbang ke berbagai belahan dunia hanya untuk bekerja? Kenapa kamu rela bekerja 18 jam sehari? semua karna yang kamu kerjakan adalah penting.
Selain Animoca Brands, Mr Yat Sui juga tergabung didalam Web3 Task Forces di HongKong. Apa role anda disana, dan mengapa HongKong menginisiasi Task Force untuk Web3?
Hongkong sangat cepat untuk mendorong adopsi Web3. Tujuan dari Web3 Task Forces adalah untuk advise and support pemerintah dalam konteks web3. Dan ini menarik ketika mereka mengajak perusahaan, dan profesional seperti saya untuk bergabung. Ini tidak hanya terdiri dari pelaku industri, namun juga sebagaian orang pemerintahan dan akademisi. Ini menjadi wadah bagaimana industri bisa berdialog langsung dengan pemangku kepentingan di pemerintahan. Memang tentunya pada akhirnya pemerintah yang akan memutuskan regulasi atau perubahan apa yang akan dilakukan. Namun saya rasa ini gerakan seperti penting untuk dilakukan oleh pemerintah diberbagai negara. Karna kita tau, regulator tidak mungkin turun kejalan. Dalam artian membangun produk, dan lain-lain, mereka tidak punya waktu untuk itu. Dan kami dari industri lah yang memiliki tugas itu. Dan kami disini juga bukan sekedar memberi saran atau mendukung pemerintahan, kami bisa disebut juga sebagia ambassadors. Karna HongKong sangat ingin mempimpin industri Web3, kami juga peran untuk mengatakan ke semua orang bahwa ‘HongKong terbuka untuk Perusahaan Web3’. Seperti mengajak kalian ayo bangunlah bisnis disini, bangun produk, dan meyakinkan bahwa pemerintah pasti mendukung kalian.
Konteks menariknya disini adalah, pemerintah pasti tidak ingin mengambil risiko, sudah jelas, dan kita sangat paham hal itu. Dan sebaliknya perusahaan, diciptakan untuk mengambil risiko, bereksperimen, membangun inovasi, dan lain-lain. Disinilah titik pertemuan dari task forces ini. Jadi jika Indonesia juga ingin membangun Web3 Task Forces, ini adalah peluang yang besar. Karna costnya yang sangat rendah, dan benefitnya yang sangat besar. Karna dengan ini, kita pelaku industri jadi memiliki suara. Dan industri bisa memahami apa yang jadi concern oleh pemerintahan. Sehingga jika pemerintah memiliki issue, memiliki pertanyaan, kami dari industri punya jawabannya.
Contoh lain di Jepang, yang cukup mendukung industri web3. Pemerintahnya memiliki sangat banyak tim untuk hal ini. Bahkan mereka bekerjasama dengan universitas untuk membuat riset. Dan jika tidak salah, Jepang satu-satunya negara yang punya NFT whitepaper, dan bahkan punya tim DAO. Dan Indonesia, tidak perlu membangun hal yang baru. Cukup lihat apa yang dilakukan Hongkong? apa yang dilakukan Jepang? apa yang dilakukan Dubai? Dan mulai dari sana.
Selalu ada ‘wave’ didalam industri Web3. Bearish & Bullish. Dan di masa bearish seperti ini, beberapa gagal dan bahkan bangkrut, beberapa masih struggling. Whats your advise? untuk seluruh builders yang masih berjuang hingga saat ini.
Building and investing in bear market, is actually a very good thiings. Because the people who still building successfully in a bear market, are the one who can succeed in a bull.
Jika kembali ke tahun 2018, ketika kita mulai berinvestasi ke perusahaan web3, itu adalah masa bearish juga. Kala itu Bitcoin masih kurang dari $3,000, dan bahkan saya masih ingat membeli Ethereum disekitar tahun tersebut saat harganya $85. Jika kita lihat market dari grafik panjang, mereka cenderung naik. Kita melihat web3, kripto, sebagai economy landscape bukan sebuah produk. Bahkan kita melihatnya seperti sebuah ‘negara baru’. Misalnya Indonesia, jika kita lihat pertumbuhannya pasti bukan menjadi sebuah garis lurus. Tapi cenderung naik. Dalam sebuah negara pasti ada krisis, skandal, orang-orang kehilangan pekerjaan, negara terpuruk, tapi pada akhirnya ekonomi akan membaik dan naik. Dan begitu pula lah kripto.
Karna sayangnya banyak orang di kripto adalah traders, mereka hanya melihat dari timeframe seminggu, atau bahkan bulanan. Tapi coba kita lihat dari timeframe setahun, dengan segala perkembangan ekonomi dan manusianya, mungkin kita tidak perlu kawatir akan perkembangan industri ini. Pastikan saja, disetiap waktu saat market turun, kalian harus survive. Bukan hanya sekedar melakukan fundraising, ya mungkin kalian perlu menekan cost, atau bahkan melakukan strukturisasi ulang terhadap beban perusahaan, kenapa? karena market semakin kecil disaat bearish.
Dan disinilah bagian tersulitnya. Ketika kalian membangun di bull market, itu mudah. Namun ketika ada di fase bear market, kalian harus adjust. Untuk meriset kembali target market, mempertimbangkan bagian mana yang bisa di optimalkan, dll. Dan itu adalah hal normal dalam bisnis. Bukan hanya web3 business, tapi ya semua jenis bisnis. Lagi pula bear and bull adalah hal umum. Coba kita lupakan sejenak tentang kripto. Coba lihat saham, atau bahkan industri seperti energi, teknologi, pertambangan, semua industri didunia pasti ada bull and bear. Kuncinya adalah bagaimana kalian bisa memanage risiko, dan melindungi bisnis anda supaya bisa melewati trend ini. Karena secara fundamental, jika kalian percaya dengan web3, kalian tau kearah mana industri ini secara long term. Ini seperti melihat orang-orang yang percaya dengan internet di tahun 1999. Mereka tahu kemana trend ini akan mengarah, mungkin mereka tidak tau butuh berapa tahun untuk sampai kesana, tapi mereka yakin mereka akan sampai kesana. Jadi make sure, kalian bisa melewati fase ini, dan membangun produk atau jasa yang bernilai untuk komunitas kalian.
Animoca Brands merupakan perusahaan Web3 yang memiliki lebih dari 450 portofolio investasi, mulai dari Yuga Labs, Axie Infinity, OpenSea, Dapper, Thetan Arena, dan lain-lain, Peran Mr Yat Sui sangat lah besar. Portofolio dari Animoca Brands meliputi beberapa produk besar saat ini seperti The Sandbox, Crazy Kings, dan Phantom Galaxy. Dan sebagai pelaku industri, Mr Yat saat ini ditunjuk untuk berperan dalam Web3 Task Force untuk pemerintahan Hong Kong. Bagaimana sejarah terbentuknya Animoca Brands? Apa langkah yang akan dilakukan ketika market bearish? dan apa pesan Mr Yat Sui untuk para builders di industri web3? Selengkapnya, kalian juga bisa simak dalam bentuk video di tautan dibawah ini,