Kota Lugano, Swiss, baru saja mengukir sejarah dengan meresmikan patung unik yang didedikasikan untuk Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin yang misterius. Dalam momen bersejarah ini, pedagang kripto terkenal Willy Woo membagikan foto saat Wali Kota Lugano mempersembahkan karya seni yang mengagumkan ini di konferensi Plan B.
Acara tersebut juga menghadirkan tokoh-tokoh ternama seperti Nick Szabo dan Adam Back yang dianggap sebagai kandidat “Satoshi.” Patung ini menarik perhatian khusus karena desainnya yang “menghilang”.
Picozzi menciptakan patung ini dengan desain celah yang membuatnya “menghilang” ketika dilihat dari sudut tertentu, tetapi dari sisi lain menampilkan sosok yang sedang bekerja di laptop. Desain ini melambangkan anonimitas Satoshi dan gagasan bahwa Bitcoin dimiliki oleh semua orang. Picozzi menjelaskan bahwa butuh 18 bulan untuk merancang efek ini, yang menyimbolkan visi desentralisasi dan transparansi.
Makna Simbolik Hilangnya Satoshi
Efek “menghilang” pada patung ini bukan hanya menarik secara visual tetapi juga penuh makna. Menurut Picozzi, desain ini mewakili misteri di balik identitas Satoshi dan kepemilikan Bitcoin yang bersifat kolektif. Ketika dilihat dari depan atau belakang, celah patung ini menciptakan efek tembus pandang, sementara sisi lainnya menampilkan “garis-garis kode” yang melambangkan Satoshi.
Desain ini mengingatkan kita bahwa “kita semua adalah Satoshi,” sesuai dengan prinsip komunitas yang mengedepankan kepemimpinan bersama. Patung ini terbuat dari baja tahan karat dan ditempatkan di dekat Villa Ciani yang bersejarah di Lugano.
Lokasi yang dipilih oleh kota ini memperkuat pentingnya patung tersebut sebagai simbol permanen dari dampak Bitcoin terhadap keuangan global. Patung ini menjadi pengingat akan visi desentralisasi Satoshi, sejalan dengan misi Plan B dalam memajukan kebebasan digital.
Peran Lugano dalam Revolusi Blockchain
Komitmen Lugano terhadap blockchain juga tercermin dalam inisiatif Plan B, yang bekerja sama dengan Tether untuk menjadikan kota ini sebagai pusat inovasi digital. Sejak mengadopsi Bitcoin sebagai metode pembayaran tiga tahun lalu, Lugano dikenal sebagai “Kota Bitcoin.”
Inisiatif ini didukung penuh oleh pemerintah Lugano, dengan Wali Kota Foletti yang percaya bahwa blockchain memiliki potensi besar dalam merubah struktur ekonomi kota. Forum Plan B tahun ini mempertegas ambisi Lugano untuk mengintegrasikan blockchain dalam ekonominya.
Plan B juga mencerminkan perubahan budaya di kota ini, mempromosikan kebebasan finansial, privasi, dan bentuk ekspresi digital baru. Acara ini mengundang para pemimpin, ahli industri, dan tokoh-tokoh kripto ternama seperti Anthony Scaramucci dari SkyBridge Capital memperkuat posisi Lugano sebagai pelopor di bidang blockchain.
Pengaruh Global dari Warisan Satoshi
Patung di Lugano bukanlah monumen pertama yang didedikasikan untuk Satoshi Nakamoto; kota-kota lain juga telah memberikan penghormatan simbolis kepada pencipta Bitcoin ini. Budapest, Hongaria, meresmikan patung Satoshi pada 2021, yang menampilkan sosok berjaket dengan wajah cermin, mengajak penonton untuk melihat diri mereka sendiri dalam karya seni ini.
Hal ini melambangkan sifat desentralisasi Bitcoin dan ide bahwa siapa pun bisa mewujudkan prinsip-prinsip yang diwakili oleh Satoshi. Patung-patung ini menegaskan relevansi global visi Satoshi, menggambarkan bagaimana Bitcoin telah merombak cara pandang kita terhadap keuangan modern.
Setiap patung menjadi penghormatan sekaligus sarana edukasi, menginspirasi diskusi tentang inovasi finansial dan pengejaran otonomi digital. Patung-patung ini mengingatkan kita bahwa meski asal-usul Bitcoin yang terdesentralisasi dan anonim, pengaruhnya tetap kuat dalam mendorong batasan keuangan tradisional ke arah yang baru dan tidak terduga.
Baca juga Tether $USDT Kini dalam Penyelidikan Pemerintah AS, Apa yang Terjadi?