Seorang penambang Bitcoin mandiri lagi-lagi berhasil mendapatkan durian runtuh. Bayangkan, cuma pakai perangkat sederhana, ia sukses menambang satu blok Bitcoin utuh dan mengantongi hampir $350.000 (sekitar Rp5,7 miliar) dalam bentuk Bitcoin! Gila, kan?
Pete Rizzo, seorang “sejarawan” Bitcoin, sampai bilang kalau penambang ini benar-benar “mengalahkan peluang yang luar biasa kecil” pada hari Kamis kemarin. Admin dari CKpool, tempat blok ini ditambang, ikutan kasih selamat dan membocorkan kalau penambang super beruntung ini cuma pakai daya sekitar 2,3 petahash.
“Penambang dengan kekuatan sekecil itu cuma punya peluang sekitar 1 banding 2.800 untuk nemu satu blok per hari, atau rata-rata sekali setiap 8 tahun,” kata mereka.
Yup, peluangnya cuma sekitar 0,004%! Mirip kayak nemu jarum di tumpukan jerami.
Menurut Mempool Space, penambang ini berhasil menyelesaikan blok nomor 903883 dan langsung diganjar 3,173 BTC alias sekitar $349.028.
Penambang Solo Seringnya Pakai Alat “Jadul”
Kita belum tahu pasti spesifikasi rig yang dipakai si penambang ini. Tapi, kemungkinan besar sih dia pakai beberapa ASIC generasi lama yang totalnya bisa menghasilkan 2,3 petahash per detik (PH/s).
Alat penambangan solo buat hobi, kayak Bitaxe Gamma, FutureBit Apollo BTC, atau Canaan Avalon Nano 3, biasanya cuma bisa hasilin beberapa terahash per detik (TH/s). Kalau yang lebih kecil lagi, kayak USB miner NerdMiner Pro v2, cuma bisa kilohash per detik (KH/s). Jadi, peluang mereka buat nemu satu blok utuh itu hampir nol besar!
Beda Jauh Sama Rig Gede yang Buat Nambang Tiap Bulan
Nah, biar kebayang, kalau mau punya peluang masuk akal buat nambang 1 blok Bitcoin per bulan, seorang penambang solo butuh sekitar 166.000 TH/s atau 166 PH/s kekuatan hash. Ini setara dengan hampir 500 unit Antminer S21 Hydro! Biayanya? Bisa sampai miliaran dolar, lho!
Penambang Solo Ini Bukan yang Pertama Kali Cuan Gede!
Ternyata, si penambang ini bukan yang pertama kalinya dapat jackpot.
- Bulan Februari lalu, ada juga penambang solo yang dapat rezeki nomplok pas nyelesein blok 883181. Hadiahnya 3,125 BTC yang waktu itu nilainya udah lebih dari $300.000. Diduga, penambang ini pakai perangkat Bitaxe.
- Terus, awal Juni kemarin, ada lagi satu penambang solo yang berhasil “cetak emas digital” pas nyelesein blok 899826. Dia dapat hadiah sekitar $330.000! Ini pencapaian yang langka banget, mengingat tingkat kesulitan jaringan Bitcoin yang lagi tinggi-tingginya.
Hashrate Gede Belum Tentu Menjamin, Solo Mining Itu Hoki-hokian!
Di dunia penambangan solo, punya hashrate tinggi itu nggak menjamin kesuksesan. Kenapa? Karena keberhasilannya sepenuhnya bergantung sama probabilitas alias keberuntungan! Dengan 2,3 PH/s aja, peluang buat nemu satu blok di tingkat kesulitan sekarang cuma sekitar 1 banding 375.300, menurut SoloChance. Jadi, ini bener-bener kayak lotre!
Baca Juga Tak Cukup Jadi Raksasa Kripto, Ripple Kini Ingin Jadi Bank Resmi AS
Produksi Penambangan Lagi Turun Nih
Ngomong-ngomong, produksi penambangan Bitcoin skala industri malah lagi nurun di bulan Juni. Beberapa perusahaan besar kayak Riot Platforms, Cipher Mining, dan MARA Holdings, juga ngalamin hal yang sama.
Ternyata, beberapa perusahaan ini sengaja ngurangin operasional mereka buat ngindarin biaya listrik yang mahal banget di Texas. Soalnya, di sana, tarif listrik bisa melonjak drastis pas musim panas.
Gimana, seru kan ceritanya? Jadi pengen ikutan nyoba solo mining juga nggak nih? Walaupun modalnya kecil, kalau beruntung, bisa langsung kaya mendadak! Tapi ingat, peluangnya super kecil ya!
