Penambang Bitcoin di AS kini harus menghadapi dampak dari ketegangan perdagangan antara AS dan China. Pada 9 April 2025, Gedung Putih mengumumkan tarif impor 125% untuk barang asal China. Tarif ini juga berlaku untuk negara-negara Asia Tenggara, tempat produsen utama rig penambangan seperti Bitmain dan MicroBT berada.
Tarif impor pada mesin penambangan Bitcoin di AS baru-baru ini melonjak di beberapa negara penghasil utama. Tarif dari China, yang sebelumnya 25%, kini naik menjadi 54%. Sementara itu, tarif dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand juga meningkat tajam, dari 2% menjadi lebih dari 20-30%.
Jika permintaan dari AS menurun, kita bisa melihat rig penambangan yang lebih murah mulai muncul di luar negeri. Kenaikan tarif ini membuat banyak penambang di AS terpaksa mencari pemasok baru atau bahkan memindahkan operasional mereka ke luar negeri.
Biaya yang semakin tinggi mengancam daya saing mereka di pasar global, dan menyesuaikan diri dengan kondisi ini menjadi tantangan yang tidak mudah
Kenaikan Biaya dan Dampaknya pada Daya Saing Penambang AS
Kenaikan tarif membuat biaya operasional penambang Bitcoin di AS meningkat pesat. Komponen seperti rig dan suplai daya dari China kini jauh lebih mahal. Ini menyulitkan penambang untuk mempertahankan operasional mereka.
Jaran Mellerud, CEO Hashlabs, mengatakan bahwa tarif dasar AS tidak cukup “untuk membuat penambangan di AS tidak menguntungkan, namun pasti akan meningkatkan pengeluaran modal dan mempengaruhi kelangsungan investasi jangka panjang.”
Dia menambahkan, “Kami mengharapkan lonjakan impor mesin dalam jangka pendek karena para penambang berusaha membeli mesin sebelum tarif lebih tinggi diberlakukan.”Meskipun ada sedikit keringanan, ketidakpastian ini tetap menjadi masalah besar bagi industri yang membutuhkan perencanaan jangka panjang.
Masa Depan Penambang Bitcoin AS dan Adaptasi yang Diperlukan
Masa depan penambang Bitcoin di AS sangat bergantung pada kemampuan mereka beradaptasi dengan tarif baru ini. Beberapa perusahaan seperti CleanSpark sudah mempersiapkan infrastruktur mereka di AS, memberikan mereka keunggulan dibandingkan penambang yang masih bergantung pada impor.
Ford, yang merupakan pendiri Bitford Digital, mengingatkan bahwa penting bagi penambang untuk mendiversifikasi rantai pasokan mereka dan mengoptimalkan peralatan yang ada. Perusahaan yang dipimpinnya menyediakan solusi penambangan Bitcoin dan layanan hosting, serta fokus pada efisiensi dan inovasi.
Beberapa produsen lokal seperti Auradine kini mulai menawarkan solusi menarik bagi para penambang. Ke depannya, penambang Bitcoin AS perlu terus memantau perubahan pasar dan menyesuaikan operasi mereka.
Baca juga Bitcoin Kembali ke $81K Usai Trump Umumkan Penangguhan Tarif