Pada 21 November, Pengadilan Distrik AS memberikan keputusan penting dengan membatalkan aturan kontroversial SEC tentang dealer. Aturan ini berupaya mendefinisikan ulang “dealer” untuk mencakup penyedia likuiditas dan pembuat market otomatis dengan kontrol modal lebih dari $50 juta.
Hakim Reed O’Connor menyatakan bahwa SEC telah melampaui wewenangnya, dengan definisi yang dinilai tidak sesuai dengan teks dan sejarah Exchange Act. Keputusan ini muncul setelah tantangan dari kelompok advokasi seperti Blockchain Association dan Crypto Freedom Alliance of Texas (CFAT).
Mereka menilai definisi tersebut terlalu luas, menciptakan ketidakpastian, dan menghambat inovasi di industri aset digital. Meskipun mengalami kekalahan, SEC masih memiliki opsi untuk mengajukan banding ke Pengadilan Banding Sirkuit ke-5.
Baca juga UNDP dan Algorand Foundation Berkolaborasi Untuk Pengembangan Global Blockchain Education
Dampak pada Pelaku Market
Aturan dealer yang diperkenalkan pada awal 2024 bertujuan memperluas pengawasan SEC ke jaringan terdesentralisasi dan pengembang blockchain. Namun, kritik menyatakan bahwa regulasi ini tidak realistis, terutama untuk proyek tanpa otoritas pusat, sehingga sulit mematuhi persyaratan Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML).
Tokoh industri, termasuk Komisaris SEC Hester Peirce, memberikan penolakan tegas. Peirce, yang dijuluki “Crypto Mom” karena dukungannya terhadap kripto, berpendapat bahwa aturan ini adalah perluasan kewenangan SEC yang tidak berdasar.
Keputusan pengadilan ini kemungkinan akan mengurangi tekanan regulasi pada pengembang blockchain dan pelaku market. Kelompok advokasi seperti Blockchain Association menekankan pentingnya kebijakan yang lebih jelas untuk mendorong inovasi daripada menghambatnya.
Baca juga Justin Sun Beli Karya Seni Pisang Seharga US$6,2 Juta
Tantangan Luas yang Dihadapi SEC
Putusan ini menambah daftar kekalahan hukum yang dialami SEC di bawah kepemimpinan Gary Gensler, yang baru-baru ini mengumumkan rencana mundur pada Januari 2025. Selama masa jabatannya, Gensler mendapat kritik keras atas pendekatan agresif terhadap kripto dan dana privat.
Beberapa pihak menuduhnya memperluas kekuasaan SEC hingga melampaui batas hukum, yang justru memperburuk hubungan dengan pelaku market. Sebelumnya, hedge fund juga berhasil menantang aturan SEC terkait transparansi biaya, yang akhirnya membuat regulator menarik diri dari pertempuran hukum tersebut.
Managed Funds Association, salah satu penentang utama aturan dealer, menyambut baik keputusan ini. CEO mereka, Bryan Corbett, menyerukan kolaborasi dengan kepemimpinan baru di SEC untuk membangun kembali kepercayaan dan menciptakan kebijakan yang menguntungkan market, investor, dan inovator.
Masa Depan Regulasi Kripto
Penolakan aturan dealer oleh pengadilan mencerminkan tren yang lebih luas dalam pengawasan terhadap regulasi yang dianggap berlebihan. Kelompok advokasi berharap keputusan ini dapat mendorong kebijakan yang lebih transparan dan mendukung inovasi.
Para pemimpin industri, termasuk Blockchain Association, melihat putusan ini sebagai momen penting dalam membentuk masa depan aset digital di Amerika Serikat. Meskipun litigasi bukan pilihan utama, banyak yang percaya bahwa hal ini tetap menjadi alat vital untuk melindungi ekosistem kripto dari regulasi yang ambigu.
CFAT menekankan pentingnya batasan hukum yang jelas untuk memastikan pertumbuhan teknologi blockchain dan likuiditas market yang berkelanjutan. Ketika para pembuat kebijakan dan regulator mengevaluasi putusan pengadilan ini, market kripto bersiap menghadapi perkembangan penting.
Baca juga US$9,7 Miliar Stablecoin Masuk Exchange, Bitcoin Menuju $100K?