Dalam sebuah perkembangan yang mengejutkan di duniakripto, ZachXBT, seorang detektif kripto terkemuka, mengungkapkan adanya peretasan besar yang mengakibatkan hilangnya Bitcoin (BTC) senilai $238 juta. Peretasan ini menjadi sorotan utama di kalangan komunitas kripto, mengingat besarnya nilai yang terlibat dan proses transfer yang tampak mencurigakan. ZachXBT dikenal sebagai salah satu peneliti on-chain dan detektif kripto paling dihormati di dunia kripto Dengan keahlian mendalam dalam analisis blockchain, ia sering mengungkap aktivitas mencurigakan, penipuan, dan peretasan dalam industri kripto.
Karyanya telah membantu meningkatkan kesadaran tentang berbagai ancaman keamanan dan mendorong tindakan proaktif di kalangan pengembang serta pengguna kripto. Kabar mengenai peretasan ini pertama kali disebarkan oleh ZachXBT, yang melaporkan bahwa korban kehilangan 4.064 Bitcoin, yang setara dengan sekitar $238 juta, dalam sebuah transaksi yang mencurigakan. Kejadian ini terjadi dalam kurun waktu yang relatif singkat, menimbulkan kekhawatiran tentang kerentanan keamanan di jaringan blockchain dan bursa yang terlibat. Setelah kejadian tersebut, Bitcoin senilai $238 juta ini diduga dipindahkan melalui serangkaian transaksi yang mencurigakan ke beberapa platform.
ZachXBT melaporkan bahwa 4.064 BTC tersebut dipindahkan sekitar delapan jam yang lalu dan dengan cepat didistribusikan ke berbagai platform seperti ThorChain, KuCoin, dan Avalanche Bridge. Gerakan dana yang cepat dan tersebar ini menambah kompleksitas dalam upaya pelacakan dan pemulihan aset yang dicuri. Sementara itu, Cos, pendiri perusahaan keamanan siber SlowMist, memberikan pandangan yang menarik dengan menyarankan bahwa sebagian dari dana yang dicuri mungkin terkait dengan Genesis Global Trading, sebuah perusahaan modal ventura yang memiliki sejarah panjang dalam dunia keuangan digital.
Dugaan ini semakin diperkuat oleh analisis dari Lookonchain, yang menemukan bahwa 642,4 BTC (senilai $37,73 juta) dari total 4.064 Bitcoin diambil dari dompet GenesisTrading Bankruptcy Distributions pada tanggal 2 Agustus. Selain itu, sekitar 2.173 BTC (senilai $127,6 juta) diduga diambil dari GenesisTrading dua tahun yang lalu. Temuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang keterlibatan pihak ketiga dan kemungkinan adanya hubungan dengan kebangkrutan atau masalah keuangan yang lebih luas.
Spekulasi Keterlibatan Lazarus Group dan Tanggapan Komunitas Kripto
Dengan besarnya nilai yang terlibat dan metode transfer yang mencurigakan, banyak anggota komunitas kripto mulai berspekulasi mengenai kemungkinan keterlibatan Lazarus Group, sebuah organisasi kejahatan siber asal Korea Utara yang dikenal dengan serangkaian peretasan kripto berskala besar di masa lalu. Lazarus Group memiliki reputasi sebagai salah satu kelompok peretas paling canggih dan berbahaya, dengan catatan serangan yang melibatkan jutaan dolar dalam bentuk aset digital.
Namun, ZachXBT dengan tegas menolak spekulasi ini. Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan, “Saya tidak berpikir begitu kali ini (perilakunya sedikit berbeda).” Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun pola peretasan dan transfer dana mungkin terlihat serupa dengan operasi Lazarus, ada perbedaan signifikan dalam perilaku atau metode yang digunakan dalam kasus ini. Penolakan ZachXBT terhadap keterlibatan Lazarus Group menambah lapisan misteri lebih lanjut, memaksa komunitas untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya pelaku baru atau teknik peretasan yang lebih canggih.
Seiring penyelidikan yang terus berlanjut, komunitas kripto menunggu informasi lebih lanjut untuk mengungkap siapa sebenarnya dalang di balik peretasan ini dan bagaimana peristiwa ini dapat memengaruhi keamanan dan kepercayaan di ekosistem blockchain yang lebih luas. Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi blockchain menawarkan transparansi dan keamanan, ancaman dari peretas yang canggih tetap menjadi tantangan yang signifikan bagi industri ini.
Baca juga Bank Terbesar di Brasil Buka Peluang Penggunaan Bitcoin Untuk Pensiun