CoinFolks
No Result
View All Result
Join Group Telegram ✨
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
No Result
View All Result
CoinFolks
No Result
View All Result

Peringatan dari Mantan Peretas: Quantum Komputing Ancam Kripto, Tapi Industri Masih Kurang Waspada!

oleh Aryo Bimo Pratama
2 hari lalu
0
A A
Peringatan dari Mantan Peretas: Quantum Komputing Ancam Kripto, Tapi Industri Masih Kurang Waspada!
Bagikan di TelegramBagikan di WhatsAppBagikan di Twitter
Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community

Seorang mantan peretas yang kini beralih profesi jadi ahli keamanan siber, David Carvalho, memberikan peringatan keras. Ia bilang kalau sebagian besar industri kripto masih belum sadar akan ancaman eksistensial yang datang dari komputasi kuantum. Menurutnya, ancaman ini bisa bikin dunia kripto porak-poranda!

Carvalho, yang kini menjabat sebagai CEO perusahaan infrastruktur pasca-kuantum bernama Naoris Protocol, udah berinteraksi dengan dunia peretasan sejak umur 13 tahun. Ia menggunakan keahliannya untuk melindungi sistem, bukan malah meretasnya.

Sekarang, Carvalho sedang sibuk membangun sistem yang tahan terhadap komputasi kuantum untuk jaringan terdesentralisasi. Ia mengklaim bahwa fondasi kriptografi dari blockchain populer seperti Bitcoin dan Ethereum itu udah sangat ketinggalan zaman.

“Kriptografi di balik hampir semua blockchain sama lemahnya dengan kriptografi di seluruh dunia,” kata Carvalho kepada Cointelegraph. “Kuantum akan menyapu semuanya, seperti meteor yang memusnahkan dinosaurus.” Wah, ngeri juga ya analoginya!

Q: Can Google's Willow crack Bitcoin?

Estimates indicate that compromising Bitcoin's encryption would necessitate a quantum computer with approximately 13 million qubits to achieve decryption within a 24-hour period.

In contrast, Google's Willow chip, while a significant…

— Kevin Rose (@kevinrose) December 9, 2024

Ancaman Kuantum: Lebih Dekat dari yang Kita Kira

Banyak pengembang blockchain mungkin berpikir masih punya banyak waktu buat beradaptasi dengan teknologi kuantum. Tapi, Carvalho memperingatkan kalau jendela waktu itu bisa segera tertutup. Usaha untuk mengadopsi tanda tangan yang tahan kuantum memang sudah berjalan, tapi menurutnya belum tersebar luas dan masih kurang dianggap serius.

Sementara itu, pemerintah dan perusahaan teknologi besar di luar sana udah mulai bersiap menghadapi skenario yang disebut “panen sekarang, dekripsi nanti”. Artinya, mereka ngumpulin data terenkripsi sekarang, dan baru akan mendekripsinya nanti kalau komputer kuantum udah canggih.

Lembaga seperti NIST (National Institute of Standards and Technology) dan NSA di AS bahkan sudah mendesak adopsi algoritma tahan-kuantum sejak 2022.

Meskipun saat ini komputer kuantum belum mampu memecahkan algoritma SHA-256 atau ECDSA (yang dipakai untuk mengamankan kunci kripto), para peneliti khawatir terobosan besar, apalagi kalau digabungkan dengan kecerdasan buatan (AI), bisa datang tiba-tiba.

“Musuh yang saat ini mengumpulkan data blockchain terenkripsi tidak berniat menyerang sekarang,” kata Carvalho. “Mereka sedang membangun dataset untuk masa depan. Ketika teknologi sudah cukup kuat, mereka bisa membuka rahasia selama satu dekade hanya dalam hitungan menit.”

Kombinasi AI dan Kuantum: Senjata Pamungkas yang Diam-diam Menghancurkan?

i think quantum readiness is the right balance – not like there is any current risk, nor likely for this decade, or probably the next. but being ready is ok👍

— Adam Back (@adam3us) December 17, 2024

Carvalho percaya bahwa ancaman sebenarnya bukan cuma dari kemampuan brute-force komputer kuantum, tapi dari kombinasi komputasi kuantum dan artificial intelligence(AI). Serangan bisa dilakukan secara diam-diam dan sangat presisi, menghancurkan sistem tanpa ada yang menyadarinya.

“Semua orang menunggu hitungan mundur yang tidak akan pernah datang. Anda tidak akan tahu bahwa dompet Bitcoin 10 tahun telah diretas—Anda hanya akan melihat dananya berpindah, tanpa bisa membuktikan siapa pelakunya.”

AI sendiri sudah dipakai untuk keamanan—seperti deteksi intrusi, audit smart contract, dan analisis anomali. Tapi di tangan penyerang, AI bisa dipakai buat memindai dompet sumber terbuka, meniru respons validator, dan beradaptasi secara real-time dengan jaringan.

Kalau ini digabungkan dengan komputer kuantum yang mampu memecahkan kunci privat, hasilnya bisa jadi keruntuhan diam-diam dari seluruh sistem!

“Ini bukan sekadar soal mencuri koin,” ujar Carvalho. “Ini soal menghancurkan kepercayaan tanpa terlihat. Seluruh blockchain bisa dikompromikan, sistem tata kelola dipalsukan, dan tak ada yang tahu siapa pelakunya atau bagaimana itu terjadi.”

Infrastruktur Bitcoin Masih Rentan

Meskipun Bitcoin diklaim terdesentralisasi, kenyataannya infrastrukturnya masih sangat terpusat. Beberapa titik lemah yang bisa diserang antara lain cloud provider, mining pool, hingga validator. Jika satu penyedia cloud yang menampung ratusan node diretas, efeknya bisa menjalar ke seluruh jaringan.

“Desentralisasi memang indah di atas kertas, tapi kalau semua orang pakai backbone yang sama dan tergantung pada API pihak ketiga, semuanya sudah kalah sejak awal.”

Harapan Masih Ada, Tapi Waktunya Mepet

Beberapa proyek memang sudah mulai bersiap. Naoris Protocol milik Carvalho sendiri menggunakan kerangka kerja keamanan nasional untuk membangun sistem terdesentralisasi yang tahan kuantum. Ada juga upaya untuk membuat rollup tahan-kuantum, format kunci baru, dan pembaruan protokol melalui BIP (Bitcoin Improvement Proposal) seperti BIP-360.

Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah komunitas kripto akan bergerak sebelum semuanya terlambat dan ancaman kuantum benar-benar menjadi kenyataan? Ini adalah tantangan besar yang harus segera diatasi oleh seluruh ekosistem kripto.

Tag: Blockchain
BagikanKirimTweetBagikan
Aryo Bimo Pratama

Aryo Bimo Pratama

I'm knee-deep in the latest web3 research, and by night, I'm probably still online, exploring new blockchain frontiers.

Terkait Pos

ACE dari Chainlink Jadi Kunci Hadirnya Modal Institusi ke Dunia Blockchain
Berita

ACE dari Chainlink Jadi Kunci Hadirnya Modal Institusi ke Dunia Blockchain

Coinbase Ungkap Peningkatan Penggunaan Blockchain di Fortune 500 dan Bisnis Kecil
Berita

Coinbase Ungkap Peningkatan Penggunaan Blockchain di Fortune 500 dan Bisnis Kecil

Calon Ketua CFTC: Blockchain Bukan Cuma Soal Kripto, Tapi Masa Depan Masyarakat
Berita

Calon Ketua CFTC: Blockchain Bukan Cuma Soal Kripto, Tapi Masa Depan Masyarakat

Nansen Ungkap Unichain dan Berachain Sebagai Blockchain dengan Performa Terbaik
Berita

Nansen Ungkap Unichain dan Berachain Sebagai Blockchain dengan Performa Terbaik

Rekomendasi

CryptoBatz Meledak! NFT Ozzy Osbourne Naik 400% Setelah Kabar Duka

CryptoBatz Meledak! NFT Ozzy Osbourne Naik 400% Setelah Kabar Duka

Poseidon Kantongi Pendanaan dari a16z Crypto untuk AI Data Decentralization

Poseidon Kantongi Pendanaan dari a16z Crypto untuk AI Data Decentralization

21Shares Ajukan ETF Spot Token $ONDO ke SEC, Fokus ke Real World Assets (RWA)

21Shares Ajukan ETF Spot Token $ONDO ke SEC, Fokus ke Real World Assets (RWA)

Pembayaran dan AI Jadi Penggerak Utama Adopsi Kripto di 2025

Pembayaran dan AI Jadi Penggerak Utama Adopsi Kripto di 2025

Goldman Sachs & BNY Bawa Reksa Dana Money Market Masuk Dunia Kripto

Goldman Sachs & BNY Bawa Reksa Dana Money Market Masuk Dunia Kripto

📰✨ CoinFolks Newsletter
Jangan ketinggalan berita terkini dengan mulai berlangganan surel tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu langsung ke email kamu.
Daftar
Tentang Kami

CoinFolks adalah Media Multi-Platform yang menghasilkan konten kreatif, penelitian, dan tren terbaru tentang Industri Web3. Kami menyajikan konten yang telah dikurasi untuk memberi Anda perspektif lain tentang Blockchain, Aset Kripto, NFT, dan teknologi Web3 terkait lainnya.

Jelajahi
  • Home
  • Berita
  • Kelas
  • Riset
  • Blockchain
  • Fundamental
  • Finansial
  • Tutorial
  • Tentang Kami
  • Kontak
Tiktok Instagram Youtube Telegram Linkedin
© 2024 CoinFolks - PT Rekan Artha Teknologi

Disclaimer • Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber • Redaksi

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Google
ATAU

Jika kamu sudah mendaftar

Lupa Password? Sign Up

Daftar Akun Baru

Daftar dengan Google
ATAU

Mendaftar dengan akun Google

All fields are required. Log In

Masukkan nama pengguna atau alamat email Kamu untuk mereset kata sandi Kamu.

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset

© 2024 CoinFolks - PT. Rekan Artha Teknologi

Situs web ini menggunakan cookies. Dengan melanjutkan penggunaan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk penggunaan cookies. Kunjungi Privasi dan Kebijakan Cookie.

CoinFolks Newsletter

Dapatkan berita terkini tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu.

Go to mobile version