Dunia keuangan sedang menyaksikan gelombang baru! Kini, perusahaan publik yang menyimpan aset kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka (disebut perusahaan treasury kripto) menjadi jembatan menarik antara keuangan tradisional dan aset digital. Ini jelas menunjukkan makin banyak institusi yang tertarik pada aset digital.
Bitcoin Masih Raja, Tapi Ether Mulai Mengejar
Menurut laporan dari Galaxy Research, perusahaan treasury kripto seperti Strategy, Metaplanet, dan SharpLink udah mengumpulkan sekitar $100 miliar dalam aset digital. Gila, kan?
- Bitcoin (BTC) masih jadi favorit utama. Perusahaan-perusahaan ini punya lebih dari 791.662 BTC senilai sekitar $93 miliar, yang setara dengan hampir 4% dari total pasokan Bitcoin yang beredar.
- Tapi jangan salah, Ether (ETH) juga lagi naik daun! Perusahaan yang menyimpan ETH udah mengumpulkan 1,3 juta ETH senilai lebih dari $4 miliar, atau sekitar 1,09% dari total pasokan ETH.
Ini artinya, selain ETF Spot ETH AS, perusahaan-perusahaan besar juga jadi sumber utama likuiditas Ether. Malah, ETF ETH baru-baru ini mencetak rekor dengan 19 hari berturut-turut mengalami arus masuk bersih! Keren banget, ya?
Dorongan Kuat untuk Harga Ether
Sejak 3 Juli, ETF ETH udah mengumpulkan $5,3 miliar dalam bentuk Ether. Pembelian korporat yang terus meningkat, ditambah dengan arus masuk ETF yang konsisten, berpotensi besar mendorong harga Ether melewati batas psikologis $4.000. Angka ini juga jadi target harga akhir tahun dari Standard Chartered, lho.
Bank tersebut memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan ini pada akhirnya bisa memiliki 10% dari total suplai ETH, alias meningkat 10 kali lipat dari kepemilikan mereka saat ini. Standard Chartered juga nambahin, potensi pertumbuhan treasury Ether lebih besar dibanding Bitcoin karena adanya “celah regulasi” yang bisa dimanfaatin.
Ether: Aset Treasury Masa Depan?
Peningkatan akuisisi Ether oleh perusahaan menunjukkan adanya pergeseran pandangan institusional terhadap ETH sebagai kelas aset treasury berikutnya. Enmanuel Cardozo, seorang analis pasar di Brickken, bilang kalau sepuluh perusahaan korporat teratas kini udah menguasai 1% suplai Ether. Ini menandakan adanya “pergeseran institusional” yang besar di pasar.
“Perusahaan-perusahaan ini nggak cuma nyimpen ETH pasif aja,” jelasnya. “Mereka juga aktif melakukan staking, memanfaatkan, dan mengintegrasikannya ke dalam strategi keuangan yang lebih luas.”
Cardozo juga bilang kalau proses ini terjadi lebih cepat dibanding fase awal adopsi Bitcoin oleh perusahaan. Kenapa? Karena ETH memungkinkan korporasi untuk menghasilkan nilai lewat hasil staking dan strategi aktif lainnya. Jadi, lebih “produktif” gitu.
Baca Juga Pudgy Penguins Bantah Rumor Akuisisi Marketplace NFT OpenSea
Fondasi Jangka Panjang yang Kokoh
Meskipun arus masuk ETH terus menguat, harga Ether saat ini masih 21% di bawah level tertinggi sepanjang masa (ATH)-nya di $4.890 yang dicatat pada November 2021. Untuk balik ke rekor itu sebelum akhir musim panas 2025, dibutuhkan kondisi yang hampir sempurna, termasuk arus dana yang terus-menerus dan situasi makroekonomi yang mendukung.
Tapi jangan khawatir! Menurut Cardozo, arus masuk yang konsisten dari korporasi dan ETF saat ini sedang membangun fondasi awal yang kuat untuk proses revaluasi jangka panjang terhadap aset digital terbesar kedua di dunia ini. Jadi, meskipun perjalanannya masih panjang, masa depan Ether terlihat sangat cerah!
