Beberapa perusahaan kripto, termasuk penyedia infrastruktur Solana Jito Labs dan manajer aset besar seperti VanEck serta Bitwise, sedang mengupayakan agar Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengizinkan Liquid Staking untuk produk investasi Solana (SOL) ETP (Exchange-Traded Product).
Apa itu Liquid Staking?
Liquid staking adalah cara untuk mengalokasikan token ke validator untuk mengamankan jaringan, tetapi investor tidak perlu “locked” aset mereka. Sebagai gantinya, mereka menerima token turunan (Liquid Staked Tokens atau LSTs) yang dapat diperdagangkan, dipinjamkan, atau digunakan di aplikasi DeFi lainnya.
Baca Juga Pemerintah Indonesia Resmi Tingkatkan Pajak Transaksi Aset Kripto
Proses ini membuat modal lebih efisien, namun juga memiliki risiko tambahan seperti potensi celah pada smart contract, risiko depegging, dan risiko slashing (pemotongan aset jika validator melakukan kesalahan).
Argumen Utama Mengapa Staking Perlu Diizinkan
Dalam suratnya kepada SEC, para pihak yang mengajukan permohonan, termasuk Solana Policy Institute dan Multicoin Capital Management, menyampaikan beberapa manfaat utama dari liquid staking di ETP:
- Efisiensi Modal: Dengan liquid staking, penerbit ETP dapat menghindari rebalancing paksa saat terjadi pergerakan besar, yang bisa meningkatkan biaya operasional dan menyebabkan kesalahan pelacakan (tracking error). LSTs dapat digunakan untuk rebalancing dengan cepat.
- Keamanan Jaringan: Staking berkontribusi pada keamanan jaringan Solana secara keseluruhan.
- Pilihan Produk: Mengizinkan fitur ini akan memberikan lebih banyak pilihan produk bagi investor.
- Pendapatan Tambahan: Penerbit ETP juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari hasil staking.
Saat ini, setidaknya ada sembilan ETP Solana yang masih menunggu keputusan dari SEC.

Tren Staking di Produk Investasi Kripto 2025
Solana bukan satu-satunya aset kripto yang diupayakan untuk fitur staking di ETP. Isu ini menjadi perbincangan hangat di tahun 2025, terutama untuk Ethereum (ETH).
Pada 17 Juli lalu, Nasdaq mengajukan permohonan kepada SEC untuk mengizinkan fitur staking dalam BlackRock’s iShares Ether ETF. Hal serupa juga diajukan untuk Grayscale’s Ether ETF. Beberapa analis percaya, fitur staking ini dapat menarik masuknya modal institusional dalam jumlah besar ke dalam ETF Ethereum.
Robbie Mitchnick, Kepala Aset Digital BlackRock, bahkan menyatakan bahwa meskipun ETF Ether mereka sukses, produk itu terasa “kurang sempurna” tanpa fitur staking. Hal ini menunjukkan adanya keinginan kuat dari para pemain besar untuk mengintegrasikan fitur staking ke dalam produk investasi mereka demi menawarkan nilai lebih kepada investor.