Kabar baik datang dari CleanSpark, salah satu perusahaan penambangan Bitcoin (BTC) terkemuka! Meski industri penambangan Bitcoin sedang menghadapi tekanan besar setelah peristiwa halving Bitcoin, CleanSpark justru berhasil meningkatkan produksi BTC mereka lebih dari 50% secara tahunan (year-over-year). Luar biasa, bukan?
Pada Juni ini, CleanSpark mencatat kapasitas hashrate operasional mencapai 50 EH/s (exa hash per detik). Angka ini melonjak tajam dari 20,4 EH/s di periode yang sama tahun lalu, atau kenaikan kapasitas sebesar 145,1%!
Hebatnya lagi, pada Juni 2025, mereka sukses menambang 685 BTC yang nilainya sekitar $74,2 juta dengan harga saat ini. Ini peningkatan signifikan dari 445 BTC yang ditambang pada Juni 2024.
“Upaya tanpa lelah dari tim operasional dan teknologi kami menghasilkan tambahan lebih dari 10 EH/s kapasitas di empat negara bagian demi mencapai target ambisius ini,” ujar Zach Bradford, CEO dan presiden CleanSpark. “Ini merupakan peningkatan sebesar 9,6% dibanding bulan sebelumnya.”
Pada bulan Juni, CleanSpark menjual 578 BTC, atau sebagian besar dari hasil produksinya. Kini, perusahaan memegang 12.608 BTC, sedikit naik dari 12.502 BTC pada Mei. Ini menempatkan CleanSpark di peringkat ketujuh sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar, menurut data dari BitcoinTreasuries.net.

Kepemilikan BTC Terbesar oleh Perusahaan Publik
Di antara perusahaan penambang Bitcoin, hanya ada dua yang memegang lebih banyak BTC dibanding CleanSpark:
- MARA Holdings: 50.000 BTC (peringkat ke-2 di antara semua perusahaan publik)
- Riot Platforms: 19.225 BTC (peringkat ke-4)
“Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mulai menyadari nilai dari neraca keuangan yang didukung Bitcoin,” kata Bradford. “Bahkan, akuisisi Bitcoin oleh perusahaan telah melampaui arus masuk bersih ETF selama tiga kuartal berturut-turut.”
Menariknya, CleanSpark juga akan mulai menjual Bitcoin untuk mendanai operasional mereka secara mandiri.
Harga Saham CleanSpark Turun Setelah Laporan Penambangan
Meski CleanSpark mencatat peningkatan produksi yang impresif, harga saham mereka yang diperdagangkan di bursa Nasdaq justru turun 8% pada hari Senin.
Penurunan ini sejalan dengan tren pasar yang lebih luas, di mana Indeks Nasdaq secara keseluruhan juga turun lebih dari 1%, dipengaruhi oleh pembicaraan kebijakan perdagangan dari pemerintah AS.
Tantangan utama bagi para penambang Bitcoin saat ini adalah tingkat kesulitan penambangan (mining difficulty) yang mencapai rekor tertinggi tahun ini di angka 126,9 triliun pada 31 Mei.
Baca Juga Transfer Bitcoin US$8,6 Miliar Gegerkan Dunia Kripto, Coinbase Curigai Peretasan!
Para penambang menghadapi tekanan keuangan yang meningkat karena imbalan blok yang menurun (akibat halving) dan tingkat kesulitan jaringan yang terus naik. Dua faktor ini bisa meningkatkan biaya operasional dan konsumsi energi.
Namun, CleanSpark tidak tinggal diam. Sejak Februari 2024, mereka telah memperluas operasi penambangannya dengan membuka fasilitas baru di negara bagian Georgia, Mississippi, Wyoming, dan Tennessee. Pada Agustus 2024, perusahaan juga membeli 26.000 rig penambangan Bitmain immersion senilai $168 juta untuk meningkatkan kapasitas mereka.