Protokol Decentralized Finance (DeFi) Threshold baru-baru ini mengajukan sebuah usulan revolusioner yang bertujuan untuk menggabungkan token “wrapper” BTC miliknya, tBTC, dengan Wrapped Bitcoin (WBTC). Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk “menyelamatkan WBTC” di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai perubahan kepemilikan dan kendali atas wrapper BTC yang sangat populer tersebut. Proposal ini diungkapkan pada 29 Agustus dalam forum tata kelola Threshold, dan telah menarik perhatian luas dalam komunitas kripto.
Pada 9 Agustus, BitGo — perusahaan kustodian kripto terkemuka yang bertanggung jawab atas penyimpanan Bitcoin yang mendukung WBTC — mengumumkan rencana kemitraan dengan BiT Global, sebuah bursa kripto yang berbasis di Hong Kong. Kemitraan ini dirancang untuk mendiversifikasi jejak geografis WBTC, yang selama ini sangat berfokus di Amerika Serikat. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, BiT Global diproyeksikan akan memperoleh sebagian kendali atas dompet multisignature yang mengelola Bitcoin yang menjadi jaminan bagi WBTC.

Namun, pengumuman kemitraan ini memicu perdebatan sengit di kalangan komunitas kripto, terutama karena keterlibatan Justin Sun, sosok yang kontroversial di industri ini. Banyak pihak di ekosistem kripto mengungkapkan kekhawatiran mereka, mengingat rekam jejak proyek-proyek yang berafiliasi dengan Sun yang dianggap menunjukkan indikasi penyalahgunaan agunan.
Usulan Treshold
Untuk meredakan kekhawatiran ini, Threshold mengusulkan untuk menggantikan model kustodi terpusat dan mint and burn berbasis pedagang yang digunakan WBTC dengan mekanisme kustodi terdesentralisasi dan mint/redeem tanpa izin yang dimiliki Threshold. Dengan mekanisme ini, Threshold berharap dapat menawarkan tingkat keamanan dan transparansi yang lebih tinggi bagi para pengguna WBTC, yang menjadi semakin penting di tengah isu-isu yang berkembang.
WBTC sendiri merupakan token wrapper Bitcoin paling dominan di pasar saat ini, dengan kapitalisasi pasar sekitar $9 miliar, menurut data dari CoinMarketCap. Token wrapper Bitcoin, seperti WBTC, adalah token ERC-20 yang didukung penuh oleh BTC, yang memungkinkan penggunaan Bitcoin dalam ekosistem Ethereum yang lebih luas.
Proposal Threshold ini berusaha untuk memindahkan kendali atas WBTC ke dalam ekosistem Threshold, di mana token ini diharapkan dapat memperoleh manfaat dari mekanisme kustodi terdesentralisasi dan jembatan tanpa izin yang dikelola oleh organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Ini berarti bahwa semua hak istimewa pedagang (mint/redeem) untuk WBTC akan diberikan kepada Threshold, sementara pedagang lain akan dihapus dari sistem. Selain itu, hak istimewa WBTC DAO, seperti fungsi pembekuan, juga akan dialihkan ke Threshold DAO.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Threshold berencana untuk secara bertahap menghentikan token wrapper BTC miliknya, tBTC. Dalam tahap ini, proses minting tBTC akan dinonaktifkan, dan suplai tBTC yang ada akan bisa ditebus 1:1 untuk WBTC. Pengguna juga masih dapat menebus tBTC mereka dengan BTC asli, yang menawarkan fleksibilitas lebih dalam ekosistem kripto.
Dengan berbagai kekhawatiran yang mengemuka, proposal Threshold menjadi sorotan utama dalam upaya untuk memastikan keberlanjutan dan kepercayaan dalam penggunaan token wrapper BTC, khususnya WBTC, di tengah dinamika pasar kripto yang terus berkembang.
Baca juga Exchange Ini Akan Luncurkan Liquid Staking Token Sendiri Untuk Penggunanya