Reservoir, non-fungible token (NFT) infrastructure provider yang digunakan oleh Coinbase, MetaMask, dan Magic Eden, telah menutup putaran pendanaan sebesar $14 juta untuk memperluas infrastrukturnya ke lebih banyak marketplace NFT.
Menurut pengumuman pada 5 Februari, pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Union Square Ventures (USV), perusahaan modal ventura berbasis di New York yang berfokus pada teknologi. USV sebelumnya telah menjadi investor awal di Polygon, Dune Analytics, Matter Labs, Arweave, Dapper Labs, dan Algorand, di antara proyek lainnya.
Baca Juga Bedah Kripto Berachain ($BERA)
Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini termasuk Variant, Archetype, dan Square Peg Capital.
Ekspansi Infrastruktur NFT Reservoir
Pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas infrastruktur Reservoir guna memungkinkan lebih banyak jaringan mengintegrasikan perdagangan NFT. Ini mencakup penyediaan alat untuk pengindeksan gambar token dan data, serta mendukung interaksi dengan decentralized exchange (DEX) dan marketplace NFT.
Jason Maier, co-founder dan chief operating officer (COO) Reservoir, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa meskipun blockchain memungkinkan kepemilikan digital, alat yang diperlukan untuk memperdagangkan token di blockchain tidak tersedia secara langsung.
“Menciptakan pasar yang terintegrasi untuk NFT (dan token secara umum) membutuhkan pengindeksan token yang kuat, agregasi likuiditas token di berbagai marketplace, dan integrasi dengan decentralized exchange” ujar Maier.
“API dan alat pengembang inilah yang digunakan oleh tim seperti Coinbase, MetaMask, dan Magic Eden.”
NFT bubbles dan Arah Masa Depan
NFT menjadi salah satu tema utama dalam bull market kripto terakhir, dengan puncaknya terjadi pada tahun 2021. Momentum ini berlanjut hingga 2022, di mana penjualan NFT mencapai rekor tertinggi sebesar $57,2 miliar, menurut laporan DappRadar.
Namun, pasar NFT mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir, dengan volume perdagangan dan jumlah penjualan NFT di 2024 mencapai titik terendah sejak 2020.
Maier mengaitkan volatilitas pasar ini dengan pecahnya “NFT Bubble”, yang terjadi setelah fase spekulatif yang tinggi.
“Pada dasarnya, NFT hanyalah jenis token yang bersifat unik, dan kami tetap sangat antusias dengan bagaimana NFT dapat merevolusi kepemilikan digital,” kata Maier.
“Meskipun perhatian utama dalam dunia kripto telah beralih ke sektor lain, masih banyak kasus penggunaan NFT yang menjanjikan, mulai dari koleksi digital, seni, hingga aset dunia nyata (real-world assets/RWA).”
Tanda-Tanda Kebangkitan Pasar NFT
Terlepas dari volatilitasnya, pasar NFT mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Menurut data CryptoSlam, penjualan NFT mencapai $877 juta pada Desember 2023.
Di bulan yang sama, Yuga Labs, perusahaan di balik koleksi NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC), mengakuisisi platform tokenisasi Tokenproof, menandakan adanya optimisme dalam sektor NFT.