Pada hari Kamis (waktu setempat), Gonjeshke Darande mengumumkan telah menepati janji mereka dengan merilis source code penuh dan dokumen internal Nobitex. Ini artinya, aset pengguna yang tersisa di Nobitex kini berpotensi lebih rentan.
Mereka bahkan sesumbar di platform X, “Waktunya habis – source code lengkap kami lampirkan. SELURUH ASET DI NOBITEX KINI SEPENUHNYA TERBUKA.”
Bersamaan dengan itu, mereka juga membocorkan detail teknis penting seperti pengaturan privasi, skrip blockchain untuk cold wallet, daftar server, hingga arsip zip yang berisi seluruh kode sumber Nobitex.
Kebocoran ini terjadi hanya sehari setelah mereka mengklaim bertanggung jawab dan berjanji akan merilis data dalam 24 jam.
Motif Politik di Balik Serangan
Kelompok peretas ini menyatakan bahwa serangan mereka didorong oleh dugaan hubungan Nobitex dengan pemerintah Iran dan keterlibatannya dalam pendanaan aktivitas yang melanggar sanksi internasional.
Menurut Yehor Rudytsia, peneliti keamanan dari Hacken, alamat dompet yang digunakan dalam eksploitasi ini menunjukkan bahwa aksi ini lebih bernuansa politik daripada murni pencurian finansial. “Di jaringan EVM, aset dari lebih dari 20 token dikirim ke burner address anonim,” jelasnya kepada Cointelegraph.
Baca Juga Israel Diduga Terlibat dengan Serangan Exchange di Iran dengan Kerugian US$90 Juta
Ia menambahkan bahwa peluang pemulihan mungkin hanya ada jika USDT melakukan pencetakan ulang terhadap stablecoin senilai $55 juta yang dicuri.
Pemulihan yang Terhambat dan Aset yang Diburn
Nobitex sendiri menyatakan pada Kamis bahwa tidak ada kerugian tambahan setelah serangan, dan mereka menargetkan pemulihan layanan dalam lima hari. Sayangnya, proses pemulihan ini terhambat oleh gangguan internet yang sedang melanda Iran.
Yang mengejutkan, Gonjeshke Darande kemudian mengumumkan bahwa sebagian besar dana yang mereka curi, yaitu sekitar $90 juta, telah diburn. Ini berarti dana tersebut secara permanen dihapus dari peredaran. “Delapan alamat burn telah menghapus $90 juta dari dompet yang digunakan oleh alat pelanggar sanksi favorit rezim, Nobitex,” tulis mereka.
Dampak pada Pengguna dan Regulasi
Para pengguna Nobitex kini menantikan pernyataan resmi berupa video dari CEO Amir Rad, yang diharapkan akan menjelaskan langkah-langkah pemulihan dan strategi ke depan.
Sebagai respons atas insiden ini, Bank Sentral Iran dikabarkan telah menetapkan jam operasional terbatas untuk bursa kripto lokal, yaitu hanya boleh beroperasi antara pukul 10 pagi hingga 8 malam.
Peretasan ini terjadi di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel, yang dimulai Jumat lalu saat Israel melancarkan serangan misil besar-besaran ke wilayah Iran.
