Para investor besar atau “whales” kripto ramai-ramai menjual token HYPE milik Hyperliquid. Alasannya, mereka khawatir dengan rencana “vesting” atau pembagian token baru senilai $11 miliar yang akan segera dimulai.
Salah satu investor besar, yang dompetnya berinisial “0x316f”, dilaporkan menjual token HYPE senilai $122 juta. Investor ini diperkirakan meraup untung besar, sekitar $90 juta, karena ia membeli token ini dengan harga murah sekitar sembilan bulan lalu.
Penjualan besar ini terjadi setelah harga HYPE sempat menyentuh rekor tertinggi di angka $59,29. Namun, sekarang token HYPE menghadapi tantangan besar karena mulai 29 November nanti, token yang dimiliki tim inti Hyperliquid akan mulai didistribusikan secara bertahap selama dua tahun ke depan.
Baca Juga Ethereum Bersiap untuk Hard Fork Fusaka, Apakah Harga $ETH Akan Ikut Meledak?
Perusahaan investasi Maelstrom, milik pendiri BitMEX Arthur Hayes, bahkan menyebut situasi ini seperti “Pedang Damokles” yang menggantung di atas HYPE. Pasalnya, akan ada sekitar $500 juta token yang dibagikan setiap bulan. Meskipun ada program pembelian kembali (buyback), diprediksi akan ada kelebihan suplai sekitar $410 juta per bulan di pasar.
Para Investor Beralih ke Aster, Pesaing Baru Hyperliquid
Sementara HYPE mengalami tekanan jual, beberapa investor raksasa justru terlihat mengalihkan dana mereka ke Aster, bursa kripto pesaing Hyperliquid yang didukung oleh Changpeng Zhao (CZ), pendiri Binance.
Sebuah dompet kripto dengan inisial “0x220” dilaporkan membeli token Aster senilai $10,5 juta. Berkat minat para investor, harga token Aster melonjak lebih dari 1.700% dalam seminggu terakhir dan kini menjadi salah satu token bursa kripto terbesar.
Di sisi lain, harga token HYPE malah turun 7,9% dalam periode yang sama.
Secara keseluruhan, situasi ini menunjukkan bahwa para investor besar sedang berhati-hati menjelang pembagian token HYPE. Mereka memilih untuk menjual asetnya dan beralih ke token lain yang terlihat lebih menjanjikan, seperti Aster.
